tujuh belas

748 135 6
                                    

"Udah baikan sama pacarmu?"

Gisella menoleh sekilas ke arah Ibunda nya yang sedang berdiri di ambang pintu, "Bunda kenapa gak nyuruh dia masuk kemarin?" tanya nya terdengar sebal.

"Loh, ya mana Bunda tau. Bunda kira dia emang mau nunggu kamu di luar situ."

"Bunda ih, kalo anak orang sakit gimana?" rengek Gisella kesal. Setelah selesai mengikat tali sepatu, ia pun langsung bangkit dari duduk nya, "Aku tau Bunda gak suka sama Melvin, tapi kasian Bun. Gimana pun dia juga pernah baik sama aku."

"Baik banget sampe pacaran sama beberapa cewe?"

"Bunda!"

Bunda hanya terkekeh kecil melihat raut wajah Gisella yang runyam, "Iya iya, bilang sama pacar mu itu Bunda minta maaf."

Gisella menghela nafas pelan, "Yaudah aku pamit, ojol nya udah di depan." Gisella berpamitan dengan Bunda nya, tak lupa mengecup pipi kanan sang bunda.

"Atas nama Gigi ya pak?" tanya Gisella di depan ojol yang sudah menunggu nya.

"Iya neng, ini helm nya ya."

Berbarengan dengan itu, pagar rumah Aji terbuka. Menampilkan Aji yang sedang mengeluarkan motor nya dengan seragam yang telah lengkap.

"Eh gigi, baru berangkat?"

Baru aja Gigi mau naik ke motor, ia malah di kagetkan dengan suara Mama nya Aji dari jauh.

"Iya Tante, Gigi pamit ya." balas Giselle dengan sedikit berteriak namun masih terdengar sopan, mengingat rumah mereka juga cukup berjarak.

"Hati hati ya." balas Mama Aji ramah, "Kamu tuh, masih musuhan sama Gigi?" kali ini dengan nada yang sedikit mengecil, ia bertanya kepada anak sulung nya.

"Enggak tuh, biasa aja." jawab Aji sambil menghidupkan mesin motor.

"Terus kenapa gak berangkat bareng aja?"

"Udah ah, Aji mau berangkat."

"Tuh kan." Mama Aji berkacak pinggang, "Kalo bukan musuhan terus apa? Marahan? Toh sama aja ndok ndok"

" Mama Aji berkacak pinggang, "Kalo bukan musuhan terus apa? Marahan? Toh sama aja ndok ndok"

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

"Eh Jira, Abang lo udah baikan?"

Kompak Jira dan Sarah menoleh ke Gisella yang tak menatap mereka.

"Kak gigi kok tau Abang sakit? Tapi lumayan sih, udah baikan anaknya."

"Em.. Gue gagal putus." kata Gisella pelan, melirik sekilas ke arah Sarah. Jaga jaga takut emosi cewe itu meledak kayak kemarin.

"Gak kaget sih gue." ketus Sarah kepalang santai malah ngebuat Gisella panik.

"Eh denger dulu tapi," celetuk Gisella cepat. Gadis berambut panjang coklat itu langsung menjelaskan semua hal yang terjadi kemarin, mulai dari ia melihat Melvin yang kedinginan di depan rumah nya, sampai akhirnya Gisella nemenin Melvin buat ambil motor di cafe itu.

Favorite Crime | Jihoon GiselleTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon