09. Achieved

90.8K 14.7K 1K
                                    

Jangan lupa vote, dan seperti biasa...Spam komen lebih dari 500, selanjutnya author akan double up 😚

> 1900 kata.



Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

♾♾♾

Tepat saat peristiwa keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi, yaitu terjadinya gerhana bulan total, Irina tiba dipuncak gunung putih. Sosok tersebut sedang duduk bersila di bebatuan besar. Rambut panjangnya berkibar, warna keemasannya terlihat mengkilap dan berkilau dalam temaram. Rambut berwarna keemasan tersebut terlihat memukau dan menakjubkan. Irina yakin, orang lain akan perpendapat sama dengannya.

"Katakan siapa dirimu, wahai wanita?" Suara berat tersebut terdengar.

"Salam hormat saya, Penyihir Agung." Kata Irina dengan sopan. "Perkenalkan, saya Irina Pandora."

"Putri Menteri Keuangan rupanya. Aku hampir tidak merasakan energi Mage dari dalam dirimu. Apa hatimu sebersih itu, hingga dapat melewati pelindung tempat ini?"

Irina sedikit mendengus, perkataan barusan cukup menyinggungnya. Tentu saja hampir tidak terasa energi dalam dirinya, ia berada dilevel basic! Dan apa katanya tadi? Hatinya bersih? Tentu saja tidak. Irina juga tidak tahu kenapa ia dapat melewati pelindung tempat ini.

"Apa tujuanmu datang kemari, Irina?" Tanyanya.

"Saya ingin berguru pada Anda, Penyihir Agung." Ujar Irina penuh harap.

"Apa guru sihir di Negeri ini sudah musnah? Kenapa kau mendatangiku disaat kau tau, aku tidak menerima sembarangan murid."

"Penyihir Agung, ini sedikit rumit. Ada alasan kuat kenapa saya mendatangi Anda."

Penyihir Agung membalikkan badan, mengamati wanita yang sedari tadi berbicara dengannya. Lantas beranjak dari posisinya dan mendekat. "Irina, kembalilah kemari saat sihirmu mencapai level 3. Aku bersedia menjadi gurumu karena tempat ini juga menerima kehadiranmu." Tuturnya menjelaskan.

Akhirnya Irina bertatap muka kembali dengan Penyihir Agung. Entah berapa usia pria ini, ia pernah mendengar gosip jika Penyihir Agung berusia 120 tahun. Namun jika dilihat dari kondisi fisik dan kebugarannya, Penyihir Agung seperti berusia 55-60 tahunan.

"Saya tidak memiliki banyak waktu. Saya mohon....terimalah saya menjadi murid Anda, Penyihir Agung." Irina kembali memohon.

"Kau bisa memegang janjiku. Saat sihirmu mencapai level 3, aku akan menerimamu. Sekarang kembalilah pulang." Penyihir Agung menggerakkan tangan.

"Tidak, tunggu!" Irina tahu Penyihir Agung akan melemparnya kembali ke gerbang.

Gerakan tangan Penyihir Agung terhenti. "Bahkan level sihirmu belum mencapai level 1. Temui aku kembali ketika sihirmu mencapai level 3." Ia melanjutkan gerakan tangan, dan merapalkan mantra untuk mengeluarkan Irina dari tempat ini.

"Penyihir Agung..." Irina tidak peduli jika dirinya lancang. Ia menyentuh tangan Penyihir Agung, mengacaukan gerakan tersebut kemudian menurunkan tubuh untuk berlutut. "Sihir kegelapan. Dimasa lalu iblis memilihku untuk mewarisi ilmu sihir kegelapan."

The Fate Of Irina (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang