15. 2 weeks vs 1 day

85.3K 11.2K 890
                                    

💕 Selamat malam 😚 ada yang nungguin update?

Maapkeun cuma update 1 chapter tapi cukup panjang kok, lebih dari 1600 kata 😚 doain aja besok authornya semangat dan idenya ngalir biar bisa double up kek biasanya ☺️

Btw, Makasih untuk yang sudah komen dan spam next dichapter sebelumnya. Maaf gabisa balas satu-satu 🙏🏻


Happy Reading...

𝓣𝓱𝓮 𝓕𝓪𝓽𝓮 𝓸𝓯 𝓘𝓻𝓲𝓷𝓪

'Konsentrasi tinggi, fokus, dan kontrol pikiran adalah komponen kunci untuk membentuk kekuatan energi yang sempurna.' Kata-kata tersebut yang ditekankan Penyihir Agung pada Irina. Elemen petir mengonsumsi energi lebih banyak dibanding elemen lainnya. Karena itu Penyihir Agung memintanya untuk meningkatkan energi terlebih dahulu.

Disalah satu bebatuan yang berada didekat air terjun, Irina duduk bersila dengan mata terpejam. Suara gemericik air terjun begitu menenangkan, mampu membuat pikiran Irina menjadi tenang. Karena itu ia memilih bermeditasi ditempat ini.

Penyihir Agung mendekat ke arah Irina. "Perlu kau ingat baik-baik. Petir memiliki energi yang sangat besar sehingga memiliki daya hancur besar. Elemen petir memiliki sifat arogan dan emosi yang labil. Kau harus mengontrol emosimu dengan baik karena tanpa pengendalian yang baik, energi yang kau hasilkan akan membawa dampak merugikan tanpa disengaja."

"Tanpa pengendalian yang baik, energi yang kau hasilkan akan membawa dampak merugikan tanpa disengaja." Irina mengulangnya dalam hati. Ia tidak ingin seperti Pangeran pemarah itu yang sering menyebabkan kekacuan saat suasana hatinya sedang buruk.

"Kau sudah merasakan arus energi didirimu?" Tanya Penyihir Agung yang dijawab anggukan oleh Irina.

"Sekarang, panggil jiwa diri yang 'sesungguhnya' untuk menghidupkan energi terbesar di dirimu. Untuk membangkitkan, menerima, dan menggunakannya, diperlukan konsentrasi tinggi sebagai kesiapan tubuh, pikiran, dan emosi."

Irina hanya menanggapinya dengan satu kali anggukan.

Penyihir Agung berada dibelakang Irina seraya memejamkan mata. Betapa beruntung dirinya, dapat merasakan energi yang dihasilkan oleh Mage yang memiliki elemen utama petir.

"Buka matamu dan ingat baik-baik apa yang aku katakan." Ujar Penyihir Agung yang langsung dilaksanakan Irina.

"Bentuk energi menggunakan kedua telapak tanganmu, lalu gerakkan dalam posisi vertikal dan horizontal."

Irina menggerakkan tangannya sesuai arahan Penyihir Agung. Terbentuk bola yang memiliki kilat putih dan dibungkus oleh kilatan berwarna biru muda.

"Ucapkan μπάλα κεραυνού. Konsentrasi, fokus, lalu arahkan kesalah satu batu didekatmu." Perintah Penyihir Agung.

Irina merapalkan mantra, "μπάλα κεραυνού." Lalu mengarahkan bola yang ia ciptakan tersebut ke batu yang berjarak 10 meter darinya. Terdengar suara ledakan yang cukup memekakan telinga. Batu tersebut terbelah menjadi beberapa bagian. Mata Irina melebar disertai mulut yang menganga.

"Wah, keren..." Gumam Irina dengan ekspresi wajah takjub.

Penyihir Agung mengangguk-anggukan kepala, terlihat puas. "Semakin besar energi yang kau hasilkan, maka akan semakin tinggi tingkat kehancuran yang diciptakan bola petirmu."

"Jadi yang barusan adalah mantra bola petir, Guru?" Tanya Irina.

"Ya. Kita menuju tahap selanjutnya setelah bola petirmu menimbulkan kehancuran yang lebih parah dari barusan."

The Fate Of Irina (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang