THIRD : FIGHT

2.2M 62.8K 6.5K
                                    

THIRD :

         Sesuai dengan rencananya yang sudah disiapkan Salma sejak tadi malam, pagi ini dia akan menginterogasi Mila habis-habisan. 

         Seperti dugaannya, semua teman-teman sekelasnya sudah berkumpul, termasuk Jaya yang terkenal raja ngaret sekalipun. Bukan karena mereka rajin, bukan! Tapi hari ini ada pelajaran Bu Esti di jam pertama, ditambah ada PR biologi mengerjakan 50 soal di kertas folio. Beruntungnya Salma memang sudah mengerjakan dari jauh-jauh hari.

         "Woy, pokoknya abis Nadiyah, gue ya liat punya Ridho," teriak Vero sudah nge-booking duluan. "Sal, Sal, lo udah ngerjain biologi?" Vero menjegat Salma saat berada di depan pintu kelas. Sementara cewek itu melengos dan segera duduk di kursinya.  "Lo kenapa deh? Sebel banget ekspresinya."

         "Milaaaaa!!!" Salma langsung berteriak keras. "Milaaa!" teriaknya lagi karena perhatian Mila masih tertuju pada buku Biologi yang dia salin di atas mejanya.

         "Apaan sih, gue lagi nyalin nih, sabar."

         "Iya, kenapa sih Sal? Lagi PMS ya?" tanya Ayu bingung

         "Bukan PMS lagi, gue lagi pingin makan orang! Apalagi sama ini, temen sebangku lo." Salma mendelik pada Mila, yang terlihat tidak bisa diganggu gugat sama sekali. Salah satu keajaiban anak SMA; yang malas bisa berubah jadi rajin seratus delapan puluh derajat dalam keadaan kepepet. Dan yang biasanya nulis super-lambat bisa kebut mendadak dalam hal menyalin PR teman, alias nyontek.

         "Wuih, tip-ex woy!!! Minjem tip-ex!!!" terdengar teriakan heboh dari pojok, kelompoknya Jaya. "Siapa yang punya tip-ex? Buruan kek minjem!! Urgency, nih!"

         "Lo mau ngomong apaan?" Mila akhirnya sudah menyelesaikan PR-nya, cewek itu langsung balik badan dan berhadapan dengan wajah Salma yang kelihatannya jengkel setengah mati.

         "Siapa yang ngasih nomor gue ke Nathan? Elo kan?!"

         "Ha? Siapa yang bilang?"

         "Nathan."

         "Iya, abis dia kemarin ngejegat gue pas mau pulang. Gue kan kemarin pulangnya nggak bareng lo, lo udah duluan sama Vero. Dia nanya nomor lo, terus langsung gue kasih deh."

         "Kenapa lo kassiiiiiihhh?!!" suara Salma terdengar merengek sebal sementara Ayu dan Vero, mereka menatap dengan tatapan terheran-heran, tidak tahu pokok permasalahan.

         "Enggak mungkin, Nathan minta nomor lo? Buat apa?" tanya Ayu bingung. "Oh, jangan-jangan ada kakak kelas yang naksir lo, iyakan? Terus minta nomor lo lewat perantara Nathan," nada bicara Ayu terdengar bingung sekaligus menduga-duga. "Kakak kelas yang kemarin di pintu itu ya? Lumayan kok, ganteng, walaupun masih jauh gantengan Nath—"

         "Enggak! Nathan sms gue, dia nelpon gue semalem."

         "APAAAA?!" Ayu dan Vero langsung bereaksi bersamaan. "Demi apa lo Sal?"

         "Semua ini gara-gara lo Mil, jahat banget ngasih nomor gue!"

         "Ya emang kenapa sih? Dia bilang katanya takut lo kenapa-napa, soalnya lo pingsan kan gara-gara dia juga, dan menurut gue itu tandanya dia gentle, mau bertanggung jawab," lanjut Mila.

         "Terus kenapa lo kasih, sih?"

         "Soalnya kemaren gue posisinya nunggu bus di halte sendirian. Terus ada Nathan, ngehampirin gue. Lo bayangin kalo gue nolak waktu itu, bisa-bisa gue kenapa-napa. Malah sepi banget, entar kalo dia macem-macem gimana?"

DEAR NATHANWhere stories live. Discover now