Jeno tersenyum senang melihat putranya pagi ini yang sekarang tengah sarapan dengan lahap. Memakan masakannya seperti biasa. Walaupun semalaman jeno sama sekali tidak bisa tidur hanya karena belum terbiasa tanpa putranya
Meskipun jeno dan jisung tidak sekamar pastinya tapi tetap saja, tidak adanya jisung di rumah ini membuat perasaan jeno tidak tenang. Jeno takut jika jisung diperlakukan tidak adil pleh orang orang itu
Tadi saat jeno sedang memasak, sekitar jam setengah 6 pagi, tiba tiba jisung datang bersama chenle yang masih sangat terlihat mengantuk. Keningnya berkerut kenapa bisa sepagi ini jisung pulang ke rumah jeno
Dan ternyata, jisung mengatakan jika dirinya menginap di apartement chenle semalam karena memang jisung masih tidak ingin tidur di rumah jaehyun. Jeno tak bisa memaksa putranya untuk langsung menerima
"Papa, bisakah chenle kembali tidur sekarang? Sungguh papa, mata chenle sama sekali susah untuk terbuka" eluh si manis yang sudah berusaha membuka matanya
Bahkan dia saat makan saja juga pakai mata yang hampir tertutup. Jisung berdesis sinis menatap sahabat nya yang memang sangat susah di bangunkan saat pagi hari apalagi saat hari libur seperti ini
Jeno tersenyum dan mengangguk, "Tentu sayang. Kau bisa tidur duluan di kamar jisung" jawabnya dengan lembut
Tanpa berkata lagi, chenle langsung beranjak dari kursi ruang makan dan berjalan tertatih menaiki anak tangga. Sesekali bahkan chenle hampir jatuh gara gara terkantuk kantuk. Membuat jisung dan jeno memandang dengan terkekeh geli
Putra tunggal haechan dan renjun- sahabat jeno, itu memang sangat menggemaskan. Bahkan dengan jisung mereka hanya berjarak 3 bulan. Itupun lebih tua chenle. Namun sifatnya terlihat sangat dewasa jisung
"Jisung, kenapa tidak tidur di rumah barumu? apa mereka menyakitimu?" tanya jeno, yang memang masih sangat ingin tau alasan utama anaknya tidak tidur di rumah jaehyun
Jisung meletakkan alat makannya, "Mereka menggangguku papa. Mereka berlagak baik padaku. Aku sangat risih. Dan papa juga harus ingat, aku tak akan pernah nyaman tidur dimanapun selain di rumah ini" jawabnya
Membuat jeno menghela nafas pelan. Keras kepala jisung bahkan sama persis dengan jaehyun. Tak terbantahkan sama sekali. Banyak kesamaan jisung dan jaehyun dalam sifat mereka
"Lalu, apa yang akan kau lakukan nak? Tidak mungkin kau terus tidur di tempat chenle kan?"
Sebenarnya jisung sangat malas membahas masalah tidakk penting ini. Namun jisung juga tau jika papanya juga sangat amat mengkhawatirkannya
"Aku akan tidur di rumah itu papa. Hanya tidur dan itupun hanya malam hari. Untuk pagi sampai sore, aku akan kembali ke rumah ini"
"Kau tak lelah melakukan itu?"
"Tidak. Demi papa aku tak akan pernah lelah sedikitpun"
Jeno sangat terharu mendengar bagaimana kalimat itu keluar dari mulut putranya sendiri. Jisung memang sesayang itu dengan papanya. Karena jeno memang menceritakan semua yang terjadi saat jeno berusia 13 tahun
Maka dari itulah sosok jisung yang sangat keras dan juga acuh terhadap siapapun, sangat amat membenci dengan manusia laki laki yang sialnya menjabat sebagai ayah kandungnya
Tidak, bukan hanya jeno yang bercerita tentang bagaimana kehidupan papanya yang di hancurkan begitu saja tanpa tanggung jawab. Ada jaemin, eric, haechan, dan juga renjun yang dengan terang terangan menjelaskan semuanya secara rinci
Tanpa di tambah ataupun di kurang sedikitpun. Jisung yang awalnya sangat ingin bertemu ayahnya, berubah menjadi sangat amat berusaha untuk tidak bertemu pria yang dia anggap perusak hidup papanya itu
![](https://img.wattpad.com/cover/320389300-288-k494053.jpg)
YOU ARE READING
Thank You, Papa (JaeNo ft Hyunjen Jisung) - SELESAI
Fanfiction17 tahun hidup bersama sang papa, tiba tiba jisung harus pindah dan hidup di keluarga daddy kandungnya. Yang bahkan sangat amat jisung benci selama ini *jangan pernah berharap happy ending di book ini:) gajadi, berharap aja gapapa :))