TYP - 4.8

2.4K 280 37
                                    

....

         
 

     

          Tidak ada yang akan mau jika harus di posisikan sebagai jeno dalam keadaan seperti ini. Keluarga yang tidak utuh. Cinta yang rumit.  Putra terkasihnya yang sekarang tengah berjuang untuk hidup. Jeno, manusia biasa yang tak tau apa yang akan terjadi dan tak bisa melakukan apapun untuk mengubahnya

Setelah belasan tahun jeno hidup dengan kesakitan masa lalu. Hingga akhirnya jeno mendapatkan bahagia bersama sang putra dan seorang pria tampan yang selalu memperjuangkan cintanya kepada jeno. Pikir jeno, semuanya sudah berakhir

Tapi ternyata salah. Kesakitan itu belum berakhir bahkan sekarang bertambah ribuan kali lipat. Jeno sangat merindukan sosok putra tampannya yang selalu manja padanya. Jeno merindukan hyunjin yang selalu merayunya kapanpun dan dimanapun

Sudah satu minggu lamanya hyunjin belum di temukan dan jisung masih belum ada perkembangan. Jikalaupun melakukan operasi, kemungkinan berhasil atau tidaknya sama sama 50%. Karena memang tubuh jisung sedang dalam keadaan kritis

"Eric, bagaimana?" tanya jaemin yang melihat eric datang bersama haechan dan juga renjun,

Mereka baru saja pulang dari daerah dimana pesawat hyunjin jatuh. Ketiganya terlihat begitu berbeda. Kepala eric mengangguk, membuat jaemin langsung membekap mulutnya tak percaya. Dengan cepat jaemin segera memeluk suaminya erat

"Hyunjin sudah di temukan tapi keadaannya masih sangat kritis" jawab eric yang membalas pelukan sang istri, mengelus rambut jaemin dengan lembut

Kepala jaemin mengangguk paham. Mereka sekarang sedang di lobi rumah sakit. Jaemin melepas pelukannya dan menghapus air matanya. Bahagia sekali rasanya mendengar kabar baik ini. Pasti jeno akan ikut bahagia

"Dimana jeno?" tanya renjun, yang memeluk pinggang suaminya- haechan

"Masih di depan ruang jisung. Ayo beri tahu jeno, aku tak sabar melihatnya tersenyum" jawab jaemin yang sangat antusias

Mereka pun sama. Ketiganya mengangguk dan segera berjalan menuju ruang khusus yang jisung tempati. Perasaan sedikit lega hinggap di hati mereka semua. Paling tidak, hyunjin sudah ketemu dan itu berita yang sangat bagus untuk jeno

Namun, saat sampai di lorong itu, mereka terkejut melihat jeno yang tengah menangis di bangku yang ada di sana. Memukul mukul tembok dengan keras, bahkan dua perawat yang terlihat gagal menenangkan jeno

"Astaga jeno!"

Jaemin segera berlari dan langsunf menarik jeni kedalam pelukannya. Jeno tanpa perlawanan pun langsung membalas pelukan jaemin sangat erat. Sangat erat sekali, dengan diiringi tangisan yang begitu menyakitkan

"Hikss naa putraku hikkss jisung naa jisung hiksss"

"Tenang jeno tenangkan dirimu..."

Eric maju ke arah perawat itu, "Sebenarnya ada apa ini, suster?" tanyanya yang ikutan panik,

"Maaf sebelumnya tuan, keadaan pasien sudah sangat lemah. Dokter tadi datang untuk memberitahu tuan jeno jika pasien hanya hidup dengan alat alat itu. Dan jika alat itu di lepas, yang berarti pasien tidak akan selamat. Kamu sangat memohon maaf sebelumnya, tuan. Kami sudah sangat berusaha semaksimal mungkin"

Mereka sontak terkejut. Bahkan renjun hampir saja jatuh jika tidak di pegang oleh suaminya. Mereka sangat tak menyangka jika jisung akan berakhis seperti ini. Eric yang terkejut akhirnya mengangguk paham,

"Kami hanya memberi saran, tuan. Maaf sekali, sangat jahat jika kita terus menunjang hidup pasien dengan bantuan alat alat itu. Kasihan pasien. Dia juga pasti sudah lelah dengan sakitnya. Tapi sekali lagi, kami akan menjalankan apapun dengab persetujuan keluarga pasien"

Thank You, Papa  (JaeNo ft Hyunjen Jisung) - SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang