Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kamis malam, suasana di kediaman keluarga Nadhibaksa terlihat riuh. Banyak orang yang keluar masuk mengantar dan mengambil beberapa barang untuk keperluan acara besok pagi.
Acara pernikahan Jevano Aksara dan Naura Arabella akan diselenggarakan pada besok hari. Bertempat di aula hotel mewah Golden Hour, yang mana tamunya benar-benar eksklusif dan tidak berpotensi menyebarkan karena pernikahan ini diadakan secara tertutup.
Sesudah melakukan fitting baju secara terpisah, kini Naura dan Jevan kembali dipertemukan dalam ballroom hotel tempat acara akad mereka besok.
"Acaranya cuma sampai sore kan?" tanya Naura pada Mamanya yang kala itu terlihat berdiskusi serius dengan Sherina.
"Iya, Nau, acaranya cuma sampai jam 3-an. Karena kalian berdua sepakat nggak mau ada acara pesta malam, jadi agendanya kami skip," jelas Sherina.
Jika Naura dan Jevan terlihat sibuk, tidak ubahnya Lisa dan Daniyal. Keduanya ikut serta membantu demi kelancaran acara.
Tapi, ditengah-tengah riuhnya orang-orang bersiap, ada pasangan Raikal dan Disty yang sejak tadi selalu adu mulut. Hal itu berhasil membuat Daniyal dan Lisa yang duduk diantara mereka jengah.
"Lo! Awas ya nanti besok duduk dempet-dempet gue."
Raikal sontak bereaksi atas ucapan Disty. "Dih, ogah, siapa yang mau duduk dekat-dekat lo, bawaannya keruh pikiran gue."
"Lo dari tadi makan terus, ntar acara separuh jalan makanan udah habis."
"Lo ngoceh mulu dari tadi, nggak capek apa mulut lo."
"Gue ngoceh juga karena lo nyebelin, lihat muka lo aja gue eneg tau nggak."
"Cantik lo ngomong gitu?"
"Lo jelek, hati lo jelek!"
Raikal siap membalas debat Disty, tapi Daniyal dengan cepat melerai. "Kalian berdua kalo debat ntar jodoh loh."
"Tau nih, dulu juga Naura Jevan kek gitu, akhirnya nikah. Hati-hati loh."
Disty dan Raikal saling tatap dengan sorot mata jijik satu sama lain.
"Ogah banget sama cowok lemes kayak dia."
"Lo pikir gue mau sama cewek yang mulutnya 8 kayak lo."
"Udah... udah, astaga, kalian! Mending misah sana, apa kek yang dikerjain."
Raikal kemudian beranjak dari kursi, ia bergegas menghampiri Jevan. Sementara Disty hanya mendengus sambil melayangkan tangannya yang terkepal ke arah Raikal. "Nyebelin!"
***
Saat ini Naura dan jevan sedang duduk sambil memandang pelaminan yang sudah siap tertata rapi. keduanya saling diam meski dalam pikiran masing-masing bising diisi dengan suara hati.
