18. Yellow Dress

1K 169 4
                                    

🍒🍒🍒

"Naurraaaa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Naurraaaa..." Sherina berseru menyambut kedatangan anak dan menantunya sesaat setelah Jevan dan Naura berada di ambang pintu masuk kediaman keluarga Aksara.

Melihat beberapa keluarga Jevan juga memusatkan perhatian padanya, mau tidak mau Naura harus mengikuti alur drama yang disusun oleh Jevan.

Senyum mengembang perlahan, tangan yang tadinya terlepas kini Naura tautkan pada sosok pria di samping yang tidak lain adalah Jevan, suaminya sendiri.

"Tante," balas Naura sambil membalas pelukan Sherina.

Mendengar Naura memanggil Mamanya dengan sebutan tante, Jevan reflek mencolek pinggang Naura. "Panggil Mama dong, Sayang, masa Tante sih."

Sempat geli mendengar Jevan memanggilnya dengan kata Sayang, raut wajah kesal yang tampak beberapa detik itu harus Naura rubah lagi sebab ia digiring masuk ke dalam oleh Sherina dan adiknya.

Di ruang tengah kediaman keluarga Aksara kini ada Sherina, Arkan, Nabilla, Aira dan Sameer.

Aira adalah adik dari Sherina, Sameer sebagai suaminya. Keduanya lama menikah namun belum berkesempatan memiliki anak. Tidak berkecil hati, bagi Aira dan Sameer anugerah anak bisa datang melalui mana saja, salah satunya dengan adopsi.

Nabilla diadopsi sejak masih sangat kecil. Usianya beriringan dengan Jevan dan itu artinya tidak begitu jauh juga dengan Naura.

Jika Aira dan Sameer memperlakukannya cukup baik sebagai keluarga baru, maka beda halnya dengan Nabilla. Gadis berambut panjang itu bahkan sudah memasang ekspresi dingin saat Naura pertama kali datang ke rumah Jevan.

"Itu tadi sepupu lo?" tanya Naura saat sudah berada di kamar Jevan.

"Iya, gimana... Cantik nggak?"

Mendengar respon yang tidak terduga, Naura melayangkan tatapan malas untuk Jevan.

"Cantik kalo nggak ramah juga nggak guna."

Jevan terkekeh mendengar sahutan Naura. "Kalo nggak sama lo, sama dia tuh kayaknya gue bakal kawin."

Sudah tidak terhitung berapa kali Naura melirik sinis kearah Jevan sepanjang hari ini. "Kalau sebenarnya lo suka sama Nabilla, kenapa kemarin ngotot mau nikah sama gue?"

Tidak menyangka respon Naura akan seperti ini, Jevan pun dengan cepat menyahut, "gue bilangkan bakal nikah sama dia, bukan gue suka sama dia."

"Halah alasan, orang dimana-mana kalo mau nikah kan pasti awalnya suka dulu. Mana ada nggak suka dikawinin."

Lagi-lagi sahutan Naura mampu membuat Jevan menarik kedua sisi bibirnya keatas. "Lo terima gue nikah berarti suka dong sama gue?"

"Malas banget, lo hapal kronologi kenapa gue akhirnya terima lamaran lo. Nggak usah kepedean gue terima lo karena gue suka."

Married with EnemyWhere stories live. Discover now