Chapter 5

4.9K 370 31
                                    


Original Story by apinklu©

.

.

.

"Aku pesan dua kopi original."

Sakura yang sedang sibuk membuatkan kopi untuk pelanggan lain mengangguk tanpa melihat.

"Baiklah, tunggu sebentar." Sahutnya membuat pesanannya, kemudian membungkusnya. Dia berbalik, senyumnya yang ceria langsung kaku melihat siapa pelanggan yang berdiri di depan counter. Dengan temperamen yang acuh, dan terkendali begitu hebat.

Dua cup kopi di tangannya hampir lepas. Matanya terkejut setelah melihat siapa pelanggannya.

"Sasuke..." pekiknya tertahan.

Sasuke tersenyum dan itu tipis sekali, dan Sakura mengakuinya, itu sangat tampan.

"Kenapa kau pergi tanpa menungguku bangun?" tanya Sasuke mendekati pinggir counter, dia sengaja menggoda Sakura sambil memberikan kartu kreditnya pada Sakura. Sakura berdecak kesal menerimanya kartu kredit dari tangan Sasuke. Kenapa akhir-akhir ini Sasuke lebih menyukai menggodanya?

"Silahkan tanda tangani." Sakura tidak menanggapi. Sasuke mengangkat alisnya, dan menyandarkan satu lengannya ke meja counter. Sakura tidak ingin membicarakan apa yang terjadi pada mereka semalam? Apa dia masih merasa tidak nyaman?

"Dan aku rasa tema musim dinginmu tidak cocok untuk musim panas sekarang. Kau benar-benar memiliki selera fashion yang bagus." Sasuke berkomentar menahan senyum. Sakura pura-pura mengabaikan Sasuke. Dia tahu, Sasuke akan membuatnya malu. Dan menempatkan itu sebagai kebiasaan dan hal yang dia sukai.

Bukankah dia yang membuatnya seperti orang aneh, karena dia memang memakai syal.

"Jangan memancing emosiku Sasuke. Kau lupa siapa yang membuatku berpenampilan seperti orang aneh hari ini." Sakura berusaha tenang. Sasuke sangat menyukai respon Sakura. Dia meminum kopinya, dan matanya melirik Sakura.  Sakura tampak seperti gadis remaja yang selalu jatuh cinta pada pandangan pertama. Dia tidak baik mengendalikannya, dia terlalu mudah mendorongnya untuk ditangkap.

Sasuke terkekeh.

"Ya, tidak heran, mata para pengunjung kafe lebih tertarik melihatmu. Selera fashionmu sangat berkelas." tambah Sasuke.

Sakura memilih mengabaikan Sasuke, dia bisa lepas kendali, dan akan melakukan hal yang dapat membuat Bos-nya menegurnya karena tidak baik melayani pelanggan. Dia berniat mengusir Sasuke dari kafe ini, dan berkata untuk tidak datang kemari lagi.

"Terima kasih atas pujiannya." Sakura melemparkan senyum manis yang dibuat buat.

"Seminggu lagi aku menunggumu." Sasuke mengingatkan dan menenteng kopinya dari meja counter. Mata Sakura melebar, dia tidak percaya kenapa Sasuke membuat hubungan mereka terjadi seperti dia melayani pelanggan. Apakah kontrak kerjanya memang harus begitu?

"Sasuke Tidak cukup hanya sekali?" Sakura bertanya dan mencoba menguasai rasa malunya.

Sasuke tidak peduli. "Kalau sekali langsung bisa membuatmu hamil, ah aku hebat sekali." Senyum Sasuke tipis, lalu mengedip matanya. Menyadari ini tidak semudah sebelum dia menyetujuinya.

Sakura menutup bibirnya, kembali memikirkan ini, mereka tidak cukup melakukannya sekali, dan mereka akan terus berhubungan intim sebelum dia benar-benar hamil. "Jadi...?" Sakura tidak dapat melanjutkan kalimatnya, semua tiba-tiba berada di tengggorokannya.

"Yah, sebelum kau hamil, kita akan tetap......" ucapan Sasuke dipotong oleh Sakura sambil memberikan kartu kreditnya.

"Selamat menikmati." senyum Sakura ketus, bibir Sasuke melengkung dan sedikit menyeringai.

NEED a BABY (Sasusaku-Remake)Where stories live. Discover now