Chapter 9

3.9K 392 86
                                    

apinklu ©

****

Shion mengatup mulutnya melihat berbagai macam hidangan di meja makan, sementara Sakura masih memasak satu resep lagi, dan tidak menyadari kedatangan Shion. Dia memotong kentang lalu menggorengnya.

"Aku tidak menyangka kau lancang sekali memakai dapurku." Shion berkata tidak suka, dan menunjukkan persaingan pada Sakura.

Sakura mematikan kompor, kemudian berbalik. Dia berusaha tersenyum baik menyambut Shion. Dia jelas melihat ketidaksukaan di ekspresi Shion. Ini tidak mudah, dari awal dia sudah mengatakan ini tidak akan mudah untuk dihadapi.

"Kau sudah datang, nona." senyumnya mencoba tidak kaku.

"Siapa yang mengizinkanmu memakai dapurku? bahkan kau membuatnya berantakan." Shion hanya berusaha mencari kesalahan Sakura. Sakura peka dan mengetahui, dia tidak akan menanggapi sikap sinis dan tidak ramah Shion padanya.

"Maaf, nanti aku membersihkannya." Ucap Sakura setenang mungkin, "Nona baru saja sampai, silahkan makan. Aku sengaja memasak ini semua untuk menyambut kepulanganmu." Sakura mencoba mengendalikan suasana, tetap tersenyum baik.

"Kehadiranmu itu ancaman bagiku Sakura, satu persatu kau akan mengambilnya dariku. Pertama kau sudah mengubah selera suamiku. Kedua kau memikat suamiku dengan caramu, memasak makanan seperti ini. Dan ketiga kau memakai dapurku, besok apa lagi yang kau ambil dariku?" Shion tidak menuduh, dia dipengaruhi rasa cemburu.

Sakura tersenyum kaku, mencengkeram apronnya, tuduhan Shion padanya telah menyakitinya, tapi dia mencoba tidak mengambil ke hati.

"Shion apa yang kau katakan...!" Sasuke baru turun dari kamar.

Sakura dan Shion terkejut, mereka menatap pada Sasuke.

"Aku tidak suka dia memakai dapurku. Kau tahu aku sendiri yang mendesain dapur ini. Lalu kenapa kau membiarkannya memakai dapurku!" Shion meninggikan suaranya.

Sasuke tidak percaya, Shion meributkan hal yang tidak perlu dipermasalahkan. Sasuke menyadari bukan masalah dapur yang dipakai oleh Sakura. Shion tidak menginginkan keberadaan Sakura di sini, dan Shion mengungkapkan itu sebagai alasannya.

"Shion, seharusnya kau merasa malu. Dia yang mengandung anak kita. Kau tidak perlu seperti ini, dan berbicara omong kosong." Sasuke kecewa.

Sakura menunduk. Karena tidak biasa menghadapi situasi seperti ini.

"Kau sedang membelanya, Sasuke?" tatap Shion tidak percaya, bibirnya terbuka.

Sasuke memejamkan matanya sesaat, dan menggeram di dalam mulutnya. "Aku tidak membelanya, aku mengatakan sebenarnya. Aku hanya ingin memperingatimu. Jaga sikapmu, apa yang kau tuduhkan padanya itu tidak mungkin terjadi, kau hanya membiarkan emosimu mempengaruhimu. Dia tulus menolong kita. Buang kecurigaanmu yang tidak beralasan itu Shion."

Susah payah Shion mengendalikan emosi. Bibirnya terkatup erat.

"Kau sudah melukaiku di depannya." Dia menangis di depan Sasuke.

Sakura menggeleng, dia tidak ingin membuat mereka bertengkar.

"Nona Shion, aku minta maaf, jika keberadaanku memang suatu kesalahan di sini. Aku..."

NEED a BABY (Sasusaku-Remake)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang