Chapter 11: Mother Menginvasi Kami?!

484 50 40
                                    

Rimuru POV

Wah....berkat skill yang kudapatkan dari memakan mayat kerabat Kumoko, aku juga mendapatkan koneksi dengan Queen Taratect. Secara tidak sengaja tentunya.

Ciel nampaknya tidak terlalu mengurus hal seperti itu. Dia tidak langsung memutusnya dan menggantinya dengan yang palsu.

Aku juga tidak merasakan apapun sih...tidak ada serangan mental yang mengenai pikiranku, apalagi sebuah pengendali seperti yang diberikan oleh Kumoko.

Beruntungnya, Kumoko memiliki skill peniadaan sihir sesat. Itu membuatnya tahan terhadap efek buruk dan sihir pengendalian.

Kembali ke topik utama!

Kumoko:"la-lari!!!"

Aku berlari bersama Kumoko.

*Kiieeee!!

Suara laba-laba, dan ribuan langkah kaki laba-laba yang terdengar dekat.

Yah benar. Queen Taratect telah mengirimkan pasukan untuk menyerang kami. Tiga Arch Taratect dan lima monster yang satu tingkat lebih rendah darinya beserta dengan jumlah pasukan laba-laba yang sangat banyak.

Kalau dipikir lagi, apa yang dia inginkan sampai membawa pasukan sebanyak ini untuk menyerang kami? Apakah karena kami ada di luar kendalinya?

Dan juga, Kumoko nampaknya kesulitan. Dia telah mengirimkan semua pikiran pararel untuk melahap Queen Taratect dari dalam secara berkala.

Saat ini, dia hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri untuk bertahan hidup.

Kumoko:"hawawa! R-Rimuru! Lakukan sesuatu tolong!!!"

Kami hanya berlari menyusuri hutan menjauhi pemukiman. Melarikan diri dari predator, itu sama sekali bukan gayaku.

Statusku, statusku besar. Dan jika aku memakan semua pasukan itu, maka statusku akan bertambah puluhan kali lipat dari saat ini.

Mungkin, aku bisa memulainya dengan melahap pasukan kecil terlebih dahulu.

Aku menembakkan mentahan jaring laba-laba ke segala arah. Aku menempelkannya di semua tempat termasuk tanah.

Ini bisa berguna untuk sedikit menurunkan kecepatan mereka.

Rimuru:"serang mereka dengan sihirmu!"

Aku berbicara pada Kumoko sambil berlari. Saat ini, aku tidak mau berusaha sendirian. Itu melelahkan.

Kumoko:"b-baik!"

Kumoko menciptakan beberapa peluru sihir hitam di belakangnya. Lalu, dia menembakkannya secara bertubi-tubi dan terus menambahkannya.

Puluhan pasukan kecil telah ditumbangkan. Laba-laba lain mulai mengejar dengan pola yang berbeda. Mereka mulai beradaptasi.

Wow, aku tidak menduga kalau monster bisa beradaptasi dengan cepat, mereka cukup cerdas.

Dengan jaring laba-laba mereka yang sangat banyak, semua laba-laba itu mulai bergelantungan dan mengejar melalui pepohonan.

Dua kelompok laba-laba besar masih mengejar kami. Mereka menembakkan sihir hitam juga ke arah kami.

Rimuru:"menyusahkan saja."

Aku berhenti menembakkan jaring lalu membuat sekitar 150 peluru sihir hitam berukuran kecil.

Rimuru:"maju!"

Peluru-peluru itu bergerak ke arah belakangku dengan kecepatan tinggi. Para laba-laba tidak berkutik dan tertusuk peluru kecil.

Kumo To Slime Desu Ga Nani Ka? (Fanfic Tensura X Kumo Desu Ga Nani Ka)Where stories live. Discover now