prolog

271 80 338
                                    

Perasaanan pilu masih memeluk hati selama satu minggu ini, menurunkan hujan dari mata tanpa henti. Membuat hati perlahan-lahan membiru sebab sibuk meratapi. Kepergiannya meninggalkan duka yang berkepanjangan. Menyisakan kenangan yang lama-kelamaan membuatnya terasa seperti tercekik penyesalan. Apalagi, ketika kolase waktu itu kembali terputar dengan samar.

"Aku ngantuk."

"Kalau gitu tidur, semoga mimpi indah."

"Jangan mimpi indah, aku cuma mau tidur yang nyenyak."

"Kalau begitu, tidur yang nyenyak. Tapi, jangan lupa bangun, ya?"

"Iya."

Matanya mulai terpejam dengan rapat. Deruan napas yang awalnya beraturan tiba-tiba tak lagi ku dengar. Dan di saat itu tangisku melebur—menjerit sembari mengguncangkan badannya dengan sepenuh tenaga. Tubuhnya bergerak semua, namun ia tak merespon apa-apa. Aku kalut, apalagi saat tubuhnya terasa dingin, padahal aku sedang memeluknya dengan hangat.

 Aku kalut, apalagi saat tubuhnya terasa dingin, padahal aku sedang memeluknya dengan hangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

B I M A S E N A

©Nonatypo

MEMPERSEMBAHKAN




Bimasena Candrakumara
Bandung, 06 Juni 1997

“Kenanglah aku meski tidak begitu sempurna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenanglah aku meski tidak begitu sempurna. Meski hanya sedih-sedih yang tersisa. Sebab, bagaimana pun pahitnya, aku pernah menjadi seseorang yang pernah mencintaimu dengan sungguh-sungguh kala itu.”


Flora Almahyra Selia
Jakarta, 16 Juli 2002

“Jika pada akhirnya kamu hanya menamai dirimu sebagai kenangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Jika pada akhirnya kamu hanya menamai dirimu sebagai kenangan. Lalu, untuk apa dulu kamu datang mengajarkanku arti sebuah ketenangan? Jika setelah itu, kamu memilih tiada, dan membuatku menjadi orang yang paling patah setelahnya.”

It Will Rain || LHCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang