]5[ Kenangan

100 17 1
                                    

#FazaWritingMarathon
#Eventmenulisfaza
#fcp
#Day5   #cita-cita/impian

Episode 5

Ingat, BACA SAMPAI AKHIR YA :)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ingat, BACA SAMPAI AKHIR YA :)

SELAMAT MEMBACA
- - - - - - - - - - - - - - - -



"Jadi, sosiologi memiliki empat ciri. Ciri pertama yaitu 'empiris'. Di mana, sosiologi itu mengkaji atau membahas sebuah masalah atau fenomena berdasarkan hasil observasi alias pengamatan. Intinya, empiris itu berdasarkan hasil pengamatan ...."

Di sebuah ruangan, tepatnya di meja belajar, seorang lelaki tengah memusatkan perhatiannya pada layar "laptop". Sembari mendengar penjelasan sang tutor, remaja berkaos biru itu menuliskan hal-hal penting di buku catatannya.

Murid-murid yang tergabung dalam pertermuan daring tersebut tampak sibuk memahami materi pelajaran. Bisa Dheo lihat beberapa anak menampilkan raut lelah, membosankan, bahkan beberapa murid tidak tertarik dengan materi yang mereka pelajari. Walau Dheo hampir sama lelahnya, ia berusaha fokus. Tak mau menyepelekan sedikit pun pelajaran.

Di tengah teriknya hari dan selesainya bimbingan belajar Dheo, terdengar suara mobil dari luar. Lantas mata lelaki itu memicing. Melalui jendela ia melihat mobil ayahnya. Seketika lelaki itu bangkit berdiri dan membuka pintu rumah, berniat membantu keluarganya yang telah pulang.

Ketika Dheo membantu membawa barang-barang, matanya tak sengaja melihat bocah perempuan. Bola mata Dheo hampir membulat penuh. Lebih kaget lagi ketika bocah tadi turun sendiri.

"Ma, itu si Mona kenapa ada di sini?" Dheo mendekati ibunya yang sedang merapikan bagasi mobil.

Sambil merapikan barang, sang ibu berkata, "Bibi kamu masuk rumah sakit. Jadi, Mona dititipkan sementara di rumah kita."

"Bibi sakit apa? Terus, apa Mona tau mamanya masuk rumah sakit?"

Ibu Dheo menghentikan aktivitasnya sejenak. Wanita berambut pendek itu menatap anaknya lalu berkata, "Biasa, sakit orang dewasa. Kalau Mona sih udah tau, tapi namanya anak kecil masih belum bisa mencerna semuanya. Apalagi bibi kamu kan janda, jadi kasihan. Gak ada yang jaga Mona di sana."

Dheo hanya mengangguk kecil. Ia kembali mengangkat barang-barang dari mobil dan membawa ke dalam rumah.

Saat semua pekerjaan telah usai, Dheo kembali ke kamar. Ia mendaratkan bokong di kursi guna melanjutkan kegiatan belajarnya. Namun, sesaat bola mata Dheo berhenti pada satu tempat, lelaki itu hanyut dalam lamunan.

Dheo memandang tempat tidurnya. Pikirannya ruwet, sekelebat masa lalu tiba-tiba terlintas. Kepala Dheo menggeleng pelan akibat tak mau merasakan sesak. Selesai mengembuskan napas, Dheo melanjutkan kembali aktivitas belajarnya.

Topeng Untuk Luka [ END/TERBIT✔️]Where stories live. Discover now