Review Buku : Tahu

2 4 0
                                    

Judul Buku : TahuPenulis : Khairotin Najmah Penerbit : Elsage PublisherTahun Terbit : 2021Tempat Terbit : Surakarta Jumlah Halaman: 222Harga Buku :70

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Judul Buku : Tahu
Penulis : Khairotin Najmah
Penerbit : Elsage Publisher
Tahun Terbit : 2021
Tempat Terbit : Surakarta
Jumlah Halaman: 222
Harga Buku :70.000

Penulis Resensi : Adib La Tahzan
self-edited

Blurb:

"Tiada hari tanpa tahu." Slogan andalan yang selalu diucapkan Kenzie sebagai bentuk ketidaksukaannya kepada tahu yang menjadi sumber mata pencaharian keluarganya.

Berbeda dari Kenzie, tahu justru sangat penting bagi Deriez-sang kakak. Bahkan kepada tahu, dia menggantungkan semua cita-citanya.

Apakah sebuah makanan bernama tahu itu mampu mewujudkan semua mimpi Deriez? Atau benar kata Kenzie, tahu hanyalah tahu yang tidak bisa mewujudkan apa-apa?

Isi resensi:
"Tahu" satu kata yang bisa membuat orang bertanya-tanya apa arti dari kata tersebut, makanan yang dikenal dengan harga murah atau untuk menunjukkan bahwa kita sudah mengerti sesuatu? Ya, setidaknya dua arti itu yang sangat familier di telinga kita. Namun, sebenarnya di KBBI ternyata arti kata "tahu" tidak hanya dua kata tersebut. Eh, kok malah bahas kosakata. Oke, kembali ke topik. Saat awal tahu tentang buku ini aku mengira bahwa arti kata "tahu" pada judul buku ini adalah "tahu" yang memiliki arti sama seperti kata "tahu" pada awal kalimat ini. Ternyata aku salah. Ya, ternyata arti kata "tahu" pada buku ini adalah tahu yang biasa kita makan. Mohon maaf bagi yang alergi terhadap tahu, berarti kamu tidak termasuk orang-orang yang kumaksud. Eh, bercanda. Wkwkwkw.

Aku tentu bukan tanpa alasan mengira bahwa kata "tahu" pada judul berarti kita mengerti sesuatu karena aku mengenal dengan baik siapa penulisnya. Bukan melebih-lebihkan, tetapi dia memang seorang guru agama, jadi wajar apabila aku berpikir bahwa novel ini tentang sesuatu yang mungkin bisa membuat kita mengerti sesuatu yang sebelumnya kita tidak pernah atau belum pernah tahu.

Walaupun aku salah mengira arti kata pada judul buku ini, tetapi tidak dengan isinya. Ya, aku ini termasuk orang yang tidak begitu menyukai bacaan fiksi. Aku lebih suka nonfiksi sebagai bacaan. Akan tetapi, saat membaca buku ini aku bisa sangat menikmati. Mungkin tidak banyak ilmu pengetahuan yang diselipkan oleh penulis di dalam buku ini, tetapi ada banyak poin penting di dalam buku ini yang bisa kita jadikan pelajaran hidup. Ya, bagiku pribadi, kegiatan membaca buku tidak hanya untuk hiburan, melainkan untuk mengambil manfaat dari buku tersebut lalu kita aplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari.

Mungkin aku bukan orang yang suka dengan novel fiksi, tetapi aku cukup paham tentang novel fiksi, bahkan aku merupakan seorang mentor menulis novel fiksi. Oleh karena itu, aku sangat paham tentang novel. Di dalam novel ini penulis menggunakan POV 3 dengan rapi, twist atau kejutan yang dibuat di akhir buku juga tidak terduga. Selain itu, poin utama dari buku ini adalah kisah perjuangan seorang anak manusia yang ingin mencapai cita-citanya yang sepertinya mustahil untuk dicapai.

Novel ini mengisahkan tentang Deriez, pemuda anak penjual tahu, yang memiliki ambisi besar untuk bisa melanjutkan studi di PTN. Tentu saja hal tersebut tidak semudah membalikkan telapak tangan. Bahkan, saat Deriez masih duduk di bangku SMA, ia harus menerima kenyataan bahwa ayahnya yang selama ini menjadi tulang punggung keluarga meninggal dunia. Sebagai anak pertama, Deriez juga berkewajiban untuk membimbing dan menjadi sosok tua bagi adik-adiknya.

Tidak hanya itu, ia juga memiliki seorang nenek yang tidak pernah mendukung keputusan dan impiannya. Namun, Deriez tidak pernah patah semangat atau putus asa dengan semua ujian hidup yang harus ia lewati. Tidak hanya masalah keluarga, sebagai remaja, ia juga tentu memiliki masalah asmara.

Bagaimana kisah selengkapnya?
Silakan pesan bukunya sekarang juga!
Aku rasa buku ini akan membuat pembaca tidak sadar dengan air matanya yang tiba-tiba jatuh membasahi pipi.

Justify XII Sep 2022 | Will My Dreams Come True?Where stories live. Discover now