CHAPTER 3

904 112 12
                                    

Pagi itu diawali dengan teriakan histeris seorang pelayan, dan kemudian semuanya berjalan begitu membingungkan bagi Yeonjun.
Dia terbangun karena teriakan itu, dan langsung keluar kamar, mencoba mencari tahu apa yang terjadi. Di pintu, dia berpapasan dengan Soobin yang sepertinya terbangun juga oleh jeritan itu, bersama-sama dengan beberapa pelayan lain mereka melangkah ke arah jeritan dan keributan yang mulai terdengar.

"Apa-apaan ini?" Soobin melangkah di depan Yeonjun, jelas sekali jengkel dengan keributan yang mengganggu tidurnya. Lalu di ujung tangga langkahnya mendadak terhenti hingga Yeonjun menabrak punggungnya, "Oh Tuhan! Tidak..." Soobin berusaha mencegah Yeonjun menengok, "Jangan lihat."
Tapi Yeonjun sudah terlanjur melihat, ...di bawah sana, di ujung paling bawah tangga, ibunya terlentang dengan posisi aneh. Tangan dan kakinya patah, mencuat ke arah yang berlawanan, darah menggenang di belakang kepalanya, di mulutnya, di wajahnya, di dagunya hingga membasahi baju tidurnya... dan matanya melotot... penuh dengan ketakutan...

Tubuh Yeonjun langsung lunglai, hingga Soobin harus menopangnya.
"Telepon polisi." Yeonjun lamat-lamat mendengar suara Soobin memberi perintah kepada beberapa pelayan yang mulai berkerumun, "Panggil dokter!", perintah Soobin lagi... lalu kemudian kesadaran Yeonjun menghilang.

~ From The Darkest Side ~

Yeonjun terbangun di kamarnya, dengan dokter membungkuk di atasnya, memeriksanya, tampak lega ketika melihat dia sadar,
"Dia sudah sadar Tuan Soobin".

Lalu Soobin mendekat, tampak pucat dan cemas, "Kau tidak apa-apa?" kecemasan tampak jelas di matanya, emosi pertama yang dilihat Yeonjun dari Soobin sejak perkenalan pertama mereka. "Beomgyu..." suara Yeonjun menghilang.

Soobin menggenggam kedua tangan Yeonjun, tampak sedih, "Aku menyesal Yeonjun, aku sangat menyesal... aku tidak tahu kenapa semua ini bisa terjadi, polisi ada di bawah... dan menurut mereka Beomgyu terpeleset di tangga, mungkin dia mengantuk... aku...", suara Soobin tampak tertelan, "Aku... menyesal Yeonjun,"

Yeonjun mengamati kesedihan di mata Soobin dan air mata mengalir di matanya.

Ibunya telah tiada. Seberapapun buruknya hubungan mereka berdua, Beomgyu tetap ibunya, dan Yeonjun masih selalu menyimpan harapan kalau suatu saat nanti ibunya akan mencintainya. Sekarang Beomgyu telah tiada, dan harapan Yeonjun seolah-olah dipadamkan dengan kejam.

Tangis Yeonjun muncul, semula hanya isakan pelan, tapi makin lama makin keras tak tertahankan, dan Soobin langsung memeluknya menenangkannya. Mereka berdua berpelukan dalam kesedihan.

~ From The Darkest Side ~

Soobin melangkah memasuki kamarnya, letih. Yeonjun sudah tidur, dokter terpaksa memberikan obat penenang karena Yeonjun tidak henti-hentinya mengeluarkan air mata dengan tatapan kosong.
Polisi sudah membawa jenazah Beomgyu ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Para pelayan langsung bergerak cepat dengan instruksi Namjoon, karpet yang penuh darah langsung diganti dan disimpan bersama barang-barang lain yang diminta, untuk diserahkan kepada pihak kepolisian. Selain itu semuanya di bersihkan, barang-barang Beomgyu yang masih tersimpan di kamarnya dibereskan dan dikemas dalam satu kotak. Dalam sekejap rumah itu sudah tampak seperti semula, seolah-olah tidak ada yang mati beberapa saat lalu di sana.

Sedikit masalah dengan wartawan, Soobin mengernyit. Mereka berbondong-bondong mencoba mencari berita, seperti semut mengerubungi gula. Tapi pengamanan rumahnya yang ketat menyebabkan wartawan-wartawan itu hanya tertahan sampai pintu gerbang. Soobin hanya mengizinkan wartawan yang memperoleh kualifikasi dari kepolisian untuk meliputi TKP.

FROM THE DARKEST SIDE | SOOBJUN VERSIONWhere stories live. Discover now