CHAPTER 7

617 83 8
                                    

Onix kelamnya menatap tajam ke sekelilingnya. Berusaha mencari sosok manis nan cantik yang menjadi candunya. Steve terdiam sebentar di depan pintu yang menghubungkannya dengan ruang bawah tanah. Namun langkahnya terhenti saat mendengar suara samar-samar berasal dari ruang bawah tanah yang menyimpan banyak sekali minuman beralkohol. Itu suara Namjoon. Steve benar-benar mengenalnya. Dengan langkah yang begitu pelan hingga derap sepatunya tak terdengar, Steve melangkah lebih jauh dan mendengar pembicaraannya.

“Anda akan membutuhkannya nanti. Malam ini saya membutuhkan Anda untuk bersembunyi di sudut dekat pagar rumah Tuan Soobin. Saya akan menyelundupkan Tuan Yeonjun keluar malam ini.” Steve mengernyit saat mendengar pembicaraan Namjoon yang terdengar begitu rahasia.

Namun kemudian sosok kelam itu menahan tawanya. “Manusia bodoh. Mari kita lihat sejauh mana kau akan mengkhianatiku…”

Lalu dengan segera, Steve kembali menajamkan pendengarannya. “Keadaan menjadi gawat.” Steve dapat melihat Namjoon berbicara pelan dan waspada dengan keadaan sekelilingnya, tapi bodohnya, Namjoon tak dapat melihat Steve yang berdiri diantara rak-rak minuman beralkohol yang begitu menjulang. “Saya harap Anda akan siap diposisi. Tepat jam dua belas malam.”

Sudah cukup ia mendapatkan informasi. Dengan seringai membunuhnya, Steve memasukkan kedua tangannya dikantung celana. Melangkah angkuh, berjalan tanpa derap dan bergegas keluar dari ruangan itu. “Tidak pelayan, tidak Tuan-nya. Mereka sama-sama bodoh dalam mempersiapkan segala hal.” gumaman Steve begitu angkuh. Seolah-olah memberikan peringatan bahwa ialah sosok terkuat disini. Bukan Soobin.

“Bodoh. Sejauh apapun kalian membawa Yeonjun, ia adalah milikku. Tak ada satupun yang dapat menjauhkan apa yang sudah menjadi milikku…”

Tawa kemenangan Steve begitu kuat dan mengejek. Aura gelapnya menyeramkan. Mengisi kekosongan lorong-lorong rumahnya yang terasa begitu panjang.

~ From The Darkest Side ~

Steve menggendong Yeonjun memasuki rumah itu. Para pelayan tampak sibuk menyiapkan segala sesuatunya, suasana begitu sibuk sehingga tidak kelihatan kalau sekarang sudah dini hari.
Lelaki itu mendudukkan Yeonjun di ranjangnya yang berseprai satin, lalu memberikan beberapa instruksi kepada para pelayannya.

Setelah air panas dan perban serta obat-obatan lain diletakkan, para pelayan melangkah pergi dan meninggalkan Yeonjun berduaan di dalam kamar bersama Steve.
Yeonjun terdiam, berusaha menggenggam jari-jarinya yang gemetaran. Dia masih mengenakan jaket milik Steve yang menyelimuti di bagian depan dadanya, menutupi piyamanya yang robek. Dia sangat ketakutan, usaha pemerkosaan yang dilakukan Hyunjin telah menguras seluruh emosinya, dan kemudian pemandangan mayat Hyunjin yang bersimbah darah dengan mata dan ekspresi terkejut akan selalu menghantuinya. Ditatapnya Steve dengan pandangan ragu.

“Apakah kau akan membunuhku?”

Steve hanya tersenyum misterius dan kemudian bergumam tenang. “Buka jaket itu.”

Yeonjun langsung berjingkat dari ranjang, terkejut. Apakah aku dilepaskan dari mulut buaya hanya untuk masuk ke kandang harimau yang lebih ganas? Apakah lelaki ini akan kembali menyetubuhiku? Pemuda manis itu menggigit bibirnya. Dia tidak akan menyerah kepada Steve, dan membiarkan lelaki itu menguasainya dengan mudah.
“Tidak.” jawabnya dengan menantang.

Steve mengangkat alisnya, “Keras kepala, padahal kau pria tapi begitu lemah dan sangat keras kepala. Selagi aku masih berbuat baik, cepat buka jaket itu.”

“Tidak!” suara Yeonjun semakin keras, dia benar-benar ketakutan.

“Aku tidak akan memperkosamu. Aku tidak tertarik dengan seseorang yang terlihat acak-acakan setelah tubuhnya digerayangi tangan-tangan bodoh pria lain, terluka dimulutnya, khususnya di bagian bibir. Tidak akan enak untuk dicium atau bersetubuh denganmu sekarang.” Steve menyeringai kejam saat melihat bibir dan dagu pemuda bersurai kecoklatan itu bergetar hebat. “Biarkan aku melihat lukamu.” Steve tampak tidak sabar, Yeonjun semakin gemetar saja. Aura menakutkan itu masih ada, memancar jelas dari tubuh Steve. Benarkah lelaki ini akan melakukannya? Ataukah lelaki ini akan memperdaya diriku?

FROM THE DARKEST SIDE | SOOBJUN VERSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang