CHAPTER 10

614 69 8
                                    

Ketika Namjoon sedang berjalan menuju halaman depan, dia berpapasan dengan Soobin. Lelaki itu sedang menelfon, sepertinya membahas tentang pernikahan.

“namjoon..” Steve tersenyum, “Sepertinya kau sudah membaik.”

Namjoon menganggukkan kepalanya, “Sebentar lagi gips saya akan dibuka.”

“steve pasti mematahkan tanganmu dengan begitu keras, ya?” padahal dalam hati Steve tersenyum, dia ingin menilai reaksi Namjoon, ingin tahu apakah Namjoon akan menyadari penyamarannya sebagai Soobin atau tidak. Dari dulu Steve suka bermain-main, menyamar sebagai Soobin dan melihat reaksi orang-orang.

Namjoon sendiri tampak bergidik membayangkan ketika tangannya dipatahkan oleh Steve dengan kejam. Dia menatap Tuan-nya dan menghela napas panjang, “Saya pantas menerimanya.”

Steve tidak bisa menahan diri lagi, dia menyeringai menunjukkan senyum kejamnya yang biasa, “Dan aku akan mengulanginya lagi, kapanpun aku rasa perlu menghukummu.”

Seketika itu juga Namjoon berjingkat mundur, menyadari bahwa yang ada didepannya adalah Steve, bukan Soobin. Oh astaga, bagaimana bisa Tuan Steve kembali mengambil alih? Bukankah Tuan Soobin sudah semakin kuat?

“Dan lain waktu, aku tidak hanya akan mematahkan tanganmu.” Steve terkekeh, “Aku pernah bilang padamu, kan? Aku bisa saja mematahkan kedua kakimu juga, bunyi tulang patah membuatku senang.”

“Tuan… Tuan Steve?!” Namjoon semakin gemetar. Menatap mata dingin yang penuh hasrat membunuh itu.

“Ya, aku Steve. Tetapi kau tidak boleh memberitahu siapapun, atau aku tidak akan segan-segan melaksanakan ancamanku.” Steve mendekatkan dirinya kepada namjy, membuat lelaki itu mundur dan akhirnya terperangkap di tembok, “Aku sedang menyamar menjadi Soobin, dan itu demi kebaikan Yeonjun dan anaknya. Siapa yang tahu apa yang dilakukan Yeonjun kalau dia tahu bahwa aku adalah Steve, mungkin dia akan begitu ketakutan sampai keguguran. Kau tidak ingin Yeonjun keguguran, kan?”

Namjoon segera menggelengkan kepalanya, wajahnya tampak waspada. “Tuan…” dia memberanikan diri untuk bersuara, “Tuan tidak akan mencelakai Tuan Yeonjun dan bayinya, kan?”

“Tergantung.” suara Steve terdengar kejam, membuat Namjoon semakin bergidik, “Tergantung suasana hatiku. Kalau aku senang aku tidak akan melukai siapa-siapa. Kau mengerti maksudku, Namjoon?”

“Saya mengerti…” apapun akan ku lakukan agar Tuan Steve tidak bisa melukai Tuan Yeonjun.  Aku pernah bersalah kepada Tuan Muda dan menjatuhkan Tuan Muda ke dalam bahaya, sekarang aku akan menebus kesalahannya.

“Bagus. Sekarang aku ingin kau membantuku. Aku ingin melaksanakan pernikahan.”

~ From The Darkest Side ~

Dua bulan kemudian…

Pelaksanaan pernikahan…

Pernikahan itu dilaksanakan secara sederhana, tertutup dan secepat kilat. Steve menyelipkan cincin berlian warisan turun temurun keluarga Taehyun ke jemari Yeonjun. Yeonjun tampak begitu manis saat menggunakan tuxedo putihnya. Sehingga setelah pengucapan ikrar selesai, Steve tak dapat menahan diri untuk tidak mencium sosok ‘suami’nya itu. Tentu saja saat pengucapan ikrar, yang disebut namanya adalah Choi Soobin, Steve sempat mengerutkan keningnya tidak suka. Tetapi kemudian menerima hal tersebut sebagai keuntungan tersendiri, mau bagaimana lagi, tubuh itu sejak awal memang terlahir sebagai Choi Soobin.

Steve kagum dengan betapa cepat dan mudahnya proses pernikahan itu. Dengan sedikit uang disana sini, memang semuanya bisa menjadi mudah.

Ketika semua pengurus pernikahan sudah pulang. Steve menyimpan seluruh berkas pernikahan ke dalam brankasnya dan kemudian turun menemani pemuda manis yang kini telah resmi menjadi ‘suami’nya. Hatinya terasa puas, Yeonjun sudah terikat dengannya dan menjadi miliknya.

FROM THE DARKEST SIDE | SOOBJUN VERSIONМесто, где живут истории. Откройте их для себя