6. Trauma??

1.8K 110 0
                                    

Hai ketemu lagi nih

Penasaran sama part ini gak?

Tandai typo

---o00o---

Ailen duduk termenung di balkon kamarnya menatap langit yang bertaburan bintang dan bulan yang bersinar menghiasi langit malam. Satu tetes air mata jatuh dari kelopak matanya.

"Ailen pengen peluk mama, dari kecil ailen gak pernah yang namanya peluk mama apalagi pegang tangan mama, hiks mama Ailen pengen deket mama kayak luna yang deket sama mama, Ailen juga pengen peluk papa hiks" Lirih Ailen dengan suara serak habis menangis

"Hiks hiks hiks....... Hiks.... Gimana rasanya deket sama orang tua?" Lirih Ailen bertanya sembari menatap sendu kearah langit.

Ailen mengambil gitar di sampingnya memetik senar gitar dan mulai bernyanyi. Ailen mengeluarkan suara lembut dan merdunya membuat siapa saja akan terpesona dengan suara gadis itu.

Jika memang ini tak ada harapa
Mengapa aku yang harus jadi tujuan
Saat hatimu terluka
Aku yang jadi obatnya
Tanpa pernah kau hargai
Cinta dan kasih yang setulus ini

Air mata Ailen terus keluar dengan deras sama seperti hatinya sekarang, hancur itulah yang menominasikan hati seorang Ailen.

Mengapa sulit?
Mengapa sulit untuk ku bisa memiliki hatimu?
Bahkan selama ini hadirku tak berharga untukmu
Ho---..... -----

Ailen tak lagi melanjutkan lirik lagunya gadis itu menangis dengan kencang untuk melampiaskan kesedihan nya.

Flashback on

Seorang gadis kecil menatap sendu kearah seorang ibu dan kedua anaknya laki-laki dan perempuan. Mereka terlihat bahagia tanpa dirinya. Gadis kecil itu meneteskan air matanya melihat itu.

"Ma pa ai boleh ikut?" Tanya Ailen kecil

"Heh kamu pergi sana, kamu tuh gak diajak, ngapain sih disini? Ngerusak suasana aja" Ketus Siska

"Tapi ma, Ailen juga anak mama sama papa kan? Tapi kenapa kalian gak pernah sayang sama ailen?" Tanya Ailen kecil dengan isakan tangis yang mulai terdengar

"Kamu tuh gak di harapkan di keluarga ini. Kalau kamu mati-pun gak akan ada yang peduli" Senggah Adit

"Papa mau Ailen mati?" Tanya Ailen

"Iya saya mau kamu mati" Ucap Adit sunguh-sungguh

"Aku turutin" Ucap Ailen kecil. Lalu gadis itu berlari ke tengah jalan membuat semua orang heran menatap gadis kecil itu.

Tiba-tiba ada sebuah truk melaju dengan kecepatan diatas rata-rata. Ailen kecil merentangkan tangannya membuat semua orang berteriak panik melihat gadis itu.

"AWAS"

"AILEN"

Brakkkkk

Dughhhh

itu teriak dari beberapa warga dan terakhir teriakan dari Devian abang Ailen. Bocah kecil itu berlari dengan derai air mata mendekati adik bungsunya, walau Devian tidak pernah dekat dengan Ailen tidak tahu kenapa dia sangat khawatir sekarang.

REALENWhere stories live. Discover now