Little Hurt

2.2K 353 32
                                    

4 | Little Hurt



"NARU lo duduk sama gue. Titik." Pinta Hinata ketika gadis itu mendapati dirinya satu kelas dengan Naruto dalam mata kuliah Pak Asuma. Naruto segera bergeser dan membiarkan Hinata menarik kursi untuk duduk di sebelahnya, gadis itu menyengir dan mengapit tangan Naruto.

"Wey wey wey. Ini mau belajar bukan mau nonton bioskop. Nempel banget kayak ulet keket lu!" Kiba berkomentar, Hinata kontan menoleh ke belakang dan mendelik tajam ke arah Kiba dan Shino yang duduk di belakang mereka.

"Berisik banget sirik aja! mau di peluk juga?"

Kiba cengengesan. "Mau."

Naruto dan Shino mendengus kasar mendengarnya, Hinata menggeleng-gelengkan kepala tidak habis pikir. Lalu memalingkan wajah kemudian memerhatikan eternal crush-nya yang tidak lain adalah Naruto.

"Naruto, nanti ajarin ya!" Hinata memandang lekat lelaki di sampingnya, Naruto mengangguk saja agar percakapan semakin tidak melebar.

Tetapi salah, ketika jam pelajaran sudah di mulai suara Hinata malah bersahut-sahutan dengan penjelasan Pak Asuma yang tenang.

"Di kantin ada makanan enak."

"Dimsum kantin tuh kenapa enak banget ya Nar."

"Sakura ngajak bioskop-drive in gitu, romantis banget gak sih? Nanti kan enak ya pelukan sambil nonton bioskop."

"Nar, emang bener ya duyung itu ada? Katanya penampakannya pernah ketauan di Chicago deh kalau gak salah. Gue liat di YouTube."

"Nar———"

"BERISIK!" Naruto bangkit karena tak tahan dengan suara bisik-bisik menganggu Hinata yang membuatnya tidak fokus, Pak Asuma yang tengah menjelaskan materi menaikan kedua alisnya. Semua orang memerhatikan Naruto sekarang, yang sangat berani memotong penjelasan sang dosen.

"Kenapa Naruto? Apa suara saya terlalu berisik? Tidak suka dengan pelajaran saya? Silahkan keluar." Suara dingin Pak Asuma membuat Naruto menelan ludahnya kepayahan, lelaki berambut pirang itu menggeleng kaku dan kembali duduk dengan gugup.

"Ma-af Pak."

Pak Asuma berdehem. "Saya jarang marah karena itu hanya membuang-buang waktu saja. Silahkan keluar yang tidak ingin mendapatkan nilai tambahan di mata kuliah ini."

Serentak semuanya hening, Naruto memejamkan matanya kesal tetapi kemudian dirinya menghela napas mencoba tenang. Pak Asuma kembali melirik Naruto yang kini sudah menunduk, dosen itu adalah suami dari Ibu Kurenai, pasangan yang tak segan-segan memberikan nilai E pada anak yang menganggu pelajarannya. Dosen muda itu kembali melanjutkan pelajarannya.

Naruto menghela napas kesekian kali.

Hinata meringis menyadari kesalahannya.

"Maaf." Hinata berucap pelan.

"Nat, penampakan duyung itu hoax. Heran deh masih percaya aja hal begitu." Naruto menyahut dengan pelan, Hinata menyengir begitu lelaki itu merespon dirinya

***

"Nar!"

Hinata memanggil di sepanjang koridor ketika kelas sudah selesai, Naruto berhenti untuk menoleh ke belakang dan Hinata sudah mengapit tangannya.

"Habis ini ikut gue."

"Aku capek mau tidur."

"Yaudah tidur sama gue, nanti bonus cium. Kemaren kan udah di apartemen lo, sekarang gantian." Hinata mengedipkan matanya.

LOVE-HATE (COMISSION)Where stories live. Discover now