Jangan lupa Harus pencet tombol follow, bintang dan kommen ( ◜‿◝ )♡
Aku update lagi dong beb
Mood dan otak aku lagi banyak ide buat cerita so jangan lupa Follow wattpad aku, like dan kommen krn aku paling suka baca komen masa, kalau tanya jawab boleh DM aku ya di IG tpi catatan harus follow dong kan biar di read ya==============================
♡♡ Dosenku Suamiku ♡♡
Nayla berjalan mendekati Pandu yang duduk disofa, kedua tangannya menutupi wajah tampannya. Jelas, pikirannya kacau.
"Khmm, apa yang harus gue lakukan ??" Batin Nayla bingung
"Masa iya gue ngajak ngobrol ? Baik banget dong gue" Nayla menggaruk rambutnya yang gak gatel
"Atau gue abaiin aja ya ? Kan dia yang salah dari awal. Terlalu sombong dan kaku. Gue aja udah nerima baik-baik pernikahan eh dia datang dengan kalimat kasarnya. Masih teringat jelas dipikiran gue hari pertama pernikahan" napas Nayla mulai memburu
Kenangan atau moment bersama Pandu memang gak ada. Hanya penuh dengan kesedihan dan air mata.
Nayla gak sanggup. Dia memilih mundur dan memutar badannya untuk pergi meninggalkan Pandu.
"Apa saya begitu menyakitimu ?" Suara Pandu tiba-tiba menghentikan langkah Nayla
Pandu mengetahui keberadaannya. Pandu melepas tangan yang menutupi wajahnya lalu melihat punggung Nayla yang membelakanginya.
"Apakah kamu gak bahagia bersama saya, Nayla ?" Tanya Pandu
Nayla diam saja. Air matanya menetes, gak ingin menjawab karna kalau udah seperti ini yang ada kenangan perilaku Pandu akan berputar dikepalanya dan itu membuatnya akan menangis.
Istri yang gak pernah dianggap. Itulah rasa yang dimiliki Nayla. Jadi, sebenarnya dia lebih nyaman dengan sikap mereka yang cuek aja.
"Yah, saya tau jawabannya" jawab Pandu sendiri saat melihat kediaman Nayla
Nayla menghapus jejak air matanya dengan kasar.
"Menurutmu bisakah kita memperbaikinya ?" Tanya Pandu
Nayla mengangkat wajahnya dengan keterkejutan saat mendengar ucapan Pandu.
Pandu berdiri "Tatap saya kalau sedang berbicara, apakah susah untuk kita saling bertatapan saja ?"
Pandu melontarkan banyak pertanyaan.
Nayla berpikir pertanyaan Pandu masuk privasi mereka berdua.
Langka dan baru pertama kali, mereka ngobrol seserius ini tentang mereka.
Nayla berbalik dengan sekali putaran, matanya dan mata Pandu bertabrakan.
Mata berlinang Nayla dan mata teduh Pandu. Ini pertama kalinya Nayla melihat tatapan Pandu seperti ini.
"Saya baru menyadarinya" gumam Pandu melihat mata berlinang Nayla
Nayla tersenyum sinis melihat Pandu "Mengapa bapak seserius ini bicara ? Gue gak terbiasa melihat bapak kayak gini, aneh sekali" Nayla masih mencoba sesantai mungkin di depan Pandu
Pandu mengangguk "Saya pernah melarang kamu menggunakan kata Gue, lupa ?" Tanya Pandu
Nayla membuang matanya kesegala arah.
Nayla menaikkan alisnya melihat Pandu "gak ada yang lucu pak"
"Kalau saya mencoba memperbaiki hubungan kita, apakah kamu akan menerimanya ?" Tanya Pandu dengan serius
YOU ARE READING
DOSENKU SUAMIKU (PROSES TERBIT)
Teen Fiction"Kamu harus menikah" Pandu Al-Izzan Adiyatama, dosen muda berbakat yang menikah dengan mahasiswinya. "Jangan percaya diri dan berbangga hati. Saya gak pernah mau punya anak dari kamu" Pandu mengucapkan kalimat menyakitkan hati seorang gadis yang te...