Jungkookie-Day

2.2K 94 35
                                    

Hai, readers. Karena di chapter ini akan ada adegan 18+ dan lumayan eksplisit juga, demi kenyamanan readers, author bakal kasih peringatan sesaat sebelum adegan ya. Mohon bijak dalam membaca! Happy reading, all!

.

.

.

.

.

.

"Jungkookiee, selamat ulang tahun! Imutnya my dongsaeng~"

"Happy birthday, gguk! Ini kami bawakan makanan."

"Ah, terima kasih banyak hyung. Biar aku siapkan dulu makanannya." Ujar Jungkook. Hari ini adalah hari ulang tahunnya. Tak terasa ya, maknae ini sudah menginjak 25 tahun. Karena itu, saat jam makan siang, Jimin dan Hobi berkunjung ke rumahnya.

"Oh, ya ini kado untukmu." Jimin merogoh tas belanjaannya, memberikan kado yang sudah ia siapkan untuk Jungkook.

"Ini kado dariku, Jungkookie~" hal yang sama Hobi lalukan, mengambil kado dari backpack nya dan menaruhnya di meja makan.

"Aigoo, Jimin hyung dan Hobi hyung tidak perlu repot - repot. Terima kasih banyak. Mari kita makan, aku sudah lapar." Sambutnya dengan senyum gigi kelincinya yang khas.

Setelah menikmati makan siang dengan Jimin bervolunteer untuk mencuci piring, mereka bersantai di sofa ruang tamu.

"Kamu sudah menelepon Jin hyung, Kook?" Tanya Hobi.

"Sudah, hyung." Pipi nya langsung merah merona. Mengingat kejadian tadi malam, saat dia menelepon hyungnya. Kemarin, Jungkook memang menginap di rumah orang tuanya, merayakan ulang tahun bersama keluarga tercinta. Baru saja sampai apartment tadi pagi, sekitar jam 11. Disambut kunjungan Jimin dan Hobi di jam 1 siang.

.

.

"Hyungie..?" Sapa Jungkook di ujung telepon.

Jam menunjukkan pukul 12.18 tengah malam. Jungkook berbaring di atas kasurnya, di bawah atap rumah kedua orang tuanya. Ditemani cahaya bulan yang menerawang dari balik celah ventilasi. Indah.

"Baby, happy birthday" suara khas nan lembut itu menjawab. Jungkook yakin bahwa hyungienya juga sama - sama sedang berbaring di tempat tidur.

Jungkook tak merespon ucapan Jin, terlalu sibuk tersenyum malu.

"Koo?" Jin sadar, Jungkooknya tidak membalas apa - apa.

"Terima kasih, hyung.." suaranya kecil, seperti bisikan. Tapi Jungkook tahu kalau hyungnya mendengar.

Jin tersenyum walau Jungkook tidak bisa melihatnya. Dia tahu sekarang kalau pretty baby nya sedang tersipu.

"Jadi, 25 tahun ya?" Suara kekehan kecil terdengar dari telepon yang Jungkook genggam.

"Yeah.." ucapnya ragu - ragu. Jungkook senang dengan umurnya yang bertambah tapi ia juga takut dengan masa depan yang menantinya.

"Jangan dipikirkan, sayang. Apapun yang terjadi, hyung dan hyung - hyung kecil lainnya tidak akan meninggalkan Jungkookie." Jin benar - benar mengenalnya lebih dari dia mengenal dirinya sendiri.

Jungkook mengangguk, lagi - lagi walau hyungnya tidak bisa melihatnya. Beberap detik terasa sunyi karena tidak ada suara dari ujung sana.. Hingga-

"Kapan hyung bisa melamar, hm?"

"Hyungie!"

Suara tertawa lepas menggema, astaga hyungnya itu! Bisa - bisanya!

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 03, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Oneshot Jinkook stories | Vol. 1Where stories live. Discover now