#2

7 0 0
                                    

Telaga Mimpi
Galatumn

Hi, pernahkah kamu mendengar cerita bahwa ada sebuah telaga yang dapat mengabulkan mimpi yang tidak terucap ketika kita menceburkan diri di dalamnya?

Sebuah mimpi yang bahkan mulut dan logika pun tidak bisa mengingat kapan mimpi itu diinginkan. Telaga yang hanya melihat apa yang paling kita butuhkah.

Konon, jika itu mengharuskanmu berpindah dunia untuk mengabulkan mimpi itu maka kamu akan terbangun di dalamnya.

Menarik bukan?
Aku saja sangat tertarik!

Semua ini bermula saat aku mengalami mimpi tentang telaga itu. Mimpi itu tidak seperti mimpi pada umumnya karena aku mengalami mimpi itu
sampai lima kali dalam sebulan.

Dalam mimpi itu, aku selalu melihat telaga yang begitu jernih dan putih dengan pasirnya yang lembut. Tempat itu begitu terang dan hangat serta dikelilingi oleh pepohonan lebat berwarna hijau.

Dalam mimpiku juga, terkadang air itu akan memancarkan warna keemasan yang akan menghilang saat aku mencoba mendekatinya karena terbangun.

Mimpi itu kualami selama 5 bulan dan aku mulai terganggu. Aku mencoba untuk mencari beberapa artikel mengenai arti mimpi serta telaga ini seperti orang aneh yang sampai membuat teman-temanku mencemaskanku.

Ok, itu cerita lain yang memalukan.
Intinya, pada bulan ke delapan akhirnya aku menemukan sebuah informasi bahwa ada rumor tentang telaga yang disebut telaga mimpi.

Tempat itu selalu memancarkan warna keemasan dimalam hari. Rumor itu berasal dari satu orang dari desa di tepi hutan setelah ia pulang dari pemburuannya di pagi buta dengan ketakutan. Ia mengatakan bahwa tempat itu berbeda dari kawasan hutan tempat tinggalnya. Dengan pasir putih serta air yang memancarkan warna keemasan.

Sangat mendekati mimpiku.
Tanpa ba-bi-bu dan menyeret satu teman laki-lakiku, aku akhirnya sudah berada dalam satu rombongan travel yang destinasinya dekat dengan tempat telaga itu berada.

Tentu saja kami akhirnya memisahkan diri tanpa sepengetahuan mereka ketika berada di hutan wisata wilayah itu. Hutan itu sangat indah namun sangat lebat. Pemandu bahkan sampai bilang jangan terlalu dekat dengan daerah jantung hutan itu karena medan lingkungannya yang berbahaya untuk orang awam.

Aku yang mendengar itu hanya mengangguk. Mungkin itu adalah salah satu alasan mengapa telaga itu tepat berada di jantung hutan ini, seakan tidak ingin diketahui banyak orang.
Sehingga dengan tekad yang kuat karena sudah mengalami mimpi berulang itu secara terus menerus, aku beserta temanku memberanikan diri untuk pergi ke tempat itu.

Seperti kata pemandunya, medan hutan itu sangatlah lebat dan basah. Apalagi jika kamu menembus kelebatan itu di malam hari, jarak pandangmu hanya bisa beberapa meter karena minimnya cahaya.

Suara-suara binatang kecil ataupun beberapa yang besar terdengar sangat jelas. Membuat aku yang tadinya ingin menghidupkan senter sampai dipukul temanku karena takut dapat mengundang binatang yang tidak diinginkan.

Kami berjalan semakin dalam ke hutan itu. Aku maupun temanku tidak ada yang berani untuk beristirahat di dalam hutan ini karena suasananya yang tidak mendukung.

Tanah pun semakin basah dan kami harus merelakan sepatu kami berlumuran dengan lumpur tanah.

Secara mengejutkan juga, aku dapat melihat tanaman pemakan serangga yang ukurannya super besar dan tidak terbayangkan itu di beberapa sudut hutan. Temanku juga bergidik melihat hal tersebut karena memang menyeramkan.

Sampai pada akhirnya, ketika kami sudah berada di antara dua pohon bambu yang berdiri sendiri dan mencolok karena berbeda dengan sekitarnya, aku tahu bahwa kami sudah berada di depan pintu telaga itu.

Buletin AdventureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang