"Huh? The only one who called you sweetheart?"
Malam itu, Hanna sedang makan bersama di kostannya dan tiba-tiba mendapat pesan masuk di Twitter. Namun, pesan itu datang dari sebuah akun kosong yang bahkan tak Hanna kenali, dan tak diikuti oleh siapa pun di sana.
Setelah melihat bio yang tertera, Hanna lantas berpikir singkat. Tak perlu waktu lama untuk ia menemukan jawabannya.
"Haga?"
Hanna memikirkannya lagi. Rasanya, masih sedikit tidak yakin. Walau hanya ada satu orang di dunia ini yang memanggilnya sweetheart.
"Huh? Kak Haga? Iyakah?"
"Kenapa, Han?" Heira pun bertanya, karena mendengar nama sang kakak.
"Kak Haga ngechat lo?" tanya Keenan.
"Haga ngechat Hanna? Kesambet apaan itu anak?" oceh Janson yang juga sedang menikmati ayam goreng tepung dan bir bersama mereka, karena Keenan yang mengajaknya.
"Eh? Enggak tau sih, ini Kak Haga atau bukan."
"Coba sini gue lihat," ucap Heira.
Hanna pun menyerahkan ponselnya kepada adik dari orang yang dicurigainya itu. Sementara Heira mengamati akun kosong yang mengirimkan pesan, Hanna menunggunya sembari mengunyah ayam.
"Haga bukan, Ra?" tanya Janson yang juga ikut penasaran.
"Hmm, kayaknya sih iya. Coba deh nih lihat, menurut Kak Janson gimana?" Heira mengoper ponsel Hanna kepada Janson.
Sekarang, Janson yang mengamatinya. Sementara Hanna, Heira, dan Keenan menunggu hasil pengamatan Janson.
Tanpa ada sepatah kata pun jawaban yang keluar dari mulutnya, Janson tiba-tiba tersenyum dan tertawa.
"Heh! Ketawa-ketawa! Aduh, kesurupan kamu ya?!" tuduh Keenan. Ia menatap kekasihnya dengan sedikit kengerian.
"Hahaha! Aduh, enggak, Nan! Ini lho ... duh! Temen gue kenapa sih, ya? Lucu banget!"
YOU ARE READING
Stolen Sweetheart
Romance"Let's pretend nothing happened tonight. Deal?" Jangan sekali-sekali kau berani untuk terjun ke sebuah lingkaran hubungan bernama ONS dan FWB, jika tak bisa memegang teguh prinsip dan aturan tak tertulis yang sudah menjadi hukum rimba di kalangan p...