SURAT

168 1 0
                                    

SURAT
~~~~~~~~~~~~

Sebelum kalian lanjut membaca ceritanya jangan lupa vote dan komen dulu ya 🦕.

•••


Keesokan harinya setelah pemakaman Qelvin seluruh keluarga memilih untuk menenangkan diri mereka masing-masing dan mencoba untuk ikhlas melepaskan semuanya walaupun setiap detik, menit air mata mereka terus saja mengalir.

Sementara siang ini Aliza berencana akan ke rumah sakit untuk menjenguk Galang dan memberikan surat yang Qelvin titipkan kemarin, dengan sekuat tenaga ia mencoba menahan air matanya dan menyakinkan dirinya sendiri bahwa ia bisa.

Sesampainya di rumah sakit ia hanya bisa duduk dan terdiam karena sampai saat ini Galang masih belum sadar dari komanya, hampir satu jam ia menunggu Galang bangun namun yang ditunggu tak kunjung bangun juga sampai-sampai ia ketiduran karena terlalu lama menunggu.

"Aaaaaaaaaaa"teriak Galang yang baru saja sadar dari komanya, mendengar itu Aliza yang tadinya tertidur pulas terpaksa terbangun karena mendengar teriakan Galang.

"Ada apa Lang??, kenapa lo teriak-teriak??"tanya Aliza panik.

"Qelvin Za, dia ningalin gue"ucapnya sambil ngos-ngosan.

"Apa!!"

Kok Galang bisa tau sih kalo kakak udah nggak ada padahal belum ada yang kasih tau tentang itu, apa mungkin karena ikatan batin mereka ya?? batin Aliza.

"Dimana Qelvin Za??"

"Nanti gue kasih tau lo tenang dulu ya"

"Tapi"

"Udah lo diem aja nanti gue bakal kasih tau dimana kak Qelvin, sekarang gue panggil Dokter dulu buat periksa keadaan lo soalnya lo baru aja sadar dari koma"

Galang kemudian segera diperiksa oleh Dokter untuk mengetahui keadaannya yang ternyata sudah mulai stabil dan sudah berhasil melewati masa-masa komanya.

"Aliza"panggil Galang setelah Dokter itu keluar dari ruangannya.

"Iyh ada apa??"

"Lo tahu nggak??, waktu gue teriak-teriak tadi"

"Iyh gue tahu, emang ada apa??"

"G-gue mimpi bertemu Qelvin saat itu dia bilang sama gue nyuruh gue buat segera kembali, tapi dia sendiri yang milih buat pergi dan ningalin gue gitu aja akhirnya gue sadar, gue ngerasa mimpi itu seperti nyata sampai akhirnya gue ketakutan karena dia akan ningalin gue"

"Tapi yang lo bilang itu bener"

"Lo nggak bohong kan Za??"

"Gue nggak bohong kok, oh ya ini ada surat dari kak Qelvin"Aliza kemudian memberikan surat titipan Qelvin untuk Galang.

"Kok Qelvin nitipin surat ke elo??,  kenapa nggak nganterin sendiri aja??"Galang masih belum menyadari jika sahabatnya sudah tidak ada lagi.

"Udah baca aja lo akan tahu semuanya"

Dengan perlahan Galang membuka surat itu dan membaca isi didalamnya.

~~~

Hai Lang??
Maafin gue ya karena gue nggak bisa ngasih surat ini langsung ke elo gue tahu mungkin ini berat buat lo dan ya maafin gue juga karena nggak bisa lagi ada disamping elo, oh ya gue punya permintaan buat lo tolong jaga adik gue Aliza dia satu-satunya adik perempuan yang gue punya dan kebetulan lo juga suka kan sama dia, jangan khawatir gue pasti mendukung elo kok buat nikah sama adik gue.

Perlu lo tahu juga kalo Gue itu sangat percaya sama lo melebihi rasa percaya gue ke diri sendiri sampai-sampai setiap gue ada apa-apa gue selalu datang ke lo, dan masih teringat jelas di ingatan gue yaitu seorang anak yang cupu sekarang menjadi King dari Geng Aodra bahagia rasanya melihat perubahan yang lo alami.

Setelah kepergian gue lo nggak perlu sedih lo harus tetap seperti Galang yang biasa gue kenal, karena ini takdir yang sudah tuhan takdirkan buat gue, apa lo tahu gue udah berkali-kali keluar masuk rumah sakit dan kemarin adalah yang yang terakhir kalinya untuk selama-lamanya dan gue juga ngerasa bahagia karena detik-detik terakhir gue lo ada disamping gue walaupun lo masih ada dalam keadaan koma, tapi gapapa gue tetap senang kok, makasih banyak ya pengorbanan lo buat gue sangat luar biasa sekali lagi gue minta maaf karena tulisan ini mungkin agak susah dibaca, tapi gue sempetin nulis surat ini disaat detik-detik terakhir gue dan terima kasih juga untuk 6 tahun ini, yaudah sampai sini aja thanks karena lo udah jadi sahabat terbaik gue.

Qelvin Algiandra.

~~~

Hati Galang bagai disambar petir setelah membaca surat dari Qelvin ia benar-benar tidak menyangka jika mimpinya itu menjadi kenyataan dan tanpa aba-aba air mata yang sempat ia pendam jatuh membasahi pipinya.

"VIN!!!!! LO JANGAN TINGGALIN GUE LO HARUS KEMBALI VIN, KENAPA LO PERGI SECEPAT INI?? GUE NGGAK BISA TANPA LO"teriak Galang karena ia belum bisa terima dengan kepergian sahabatnya.

"Lang sabar, kita tidak bisa melawan takdir"ucap Aliza sambil memeluk Galang untuk menenangkannya.

"Za ini gak nyata kan??, ini mimpi kan??"

"Lang ini nyata lo harus terima"

"Nggak sahabat gue masih hidup, dia pasti akan datang jenguk gue"

"Lang stop!!, kak Qelvin udah nggak ada lo harus terima itu, gue juga sedih bukan cuma lo hiks-hiks"

"Kalo memang Qelvin udah nggak ada anterin gue ke tempat peristirahatan terakhirnya gue mau lihat Qelvin Za"ucap Galang sambil menangis.

"Nggak bisa!! lo butuh istirahat"

"Gue mohon"

"Oke kalo itu yang elo minta gue minta izin dulu ke bokap lo"

Sakit rasanya bagi Galang untuk menerima semua ini, tapi ia harus tegar karena itu yang Qelvin minta.

Dengan rasa takut Aliza mulai memberanikan diri untuk meminta izin kepada orang tua Galang tentang putra mereka yang ingin pergi ke makam Qelvin, respon dari keluarga Galang sangat baik saat Aliza meminta izin kepada mereka karena kedua orang tua Galang sangat memahami perasaan putranya.

•••
Terkadang ikatan persahabatan itu lebih erat dari ikatan darah.

By: Lala__Zizi.

QELVIN ALGIANDRA [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now