42. Distempered

71.5K 10.3K 2.2K
                                    

Selamat malam 😗

Tidak lupa author ucapkan terima kasih untuk kalian yang sudah vote, komen atau spam next dichapter sebelumnya. Maaf gabisa balas satu-satu 🙏🏻

> 2300 kata. Jangan lupa vote dan wajib ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen biar author semangat update chapter selanjutnya 🔥


Happy Reading...

𝓣𝓱𝓮  𝓕𝓪𝓽𝓮  𝓸𝓯  𝓘𝓻𝓲𝓷𝓪

Alis Helios terangkat sebelah saat melihat Hector berada di depan kamarnya. Untuk apa di pagi buta seperti ini Hector mendatanginya? "Ada yang ingin kau bicarakan denganku?"

Hector terlihat keheranan karena Helios berada di luar kamar. Entah darimana karena Helios yang ada di hadapannya sekarang hanya bertelanjang dada. "Dari mana kau?"

"Lari pagi." Helios tidak membual, ia usai mengantarkan Irina pulang menggunakan sihir berlari kencang.

"Siapa wanita yang kau bawa ke kamarmu?" Tanya Hector langsung pada intinya. Semalam dirinya sudah kemari sekedar memuaskan rasa penasarannya. Namun saat mengetuk, Helios tidak membukakan pintu untuknya.

"Irina." Helios melewati tubuh Hector dan masuk ke dalam kamarnya.

Hector sempat tercenung untuk sepersekian detik. Setelahnya, ia menyusul Helios masuk ke dalam.

"Kenapa kau mengajak Irina bermalam di kamarmu?" Mata Hector berkeliling mengamati sekitar, tidak ada sosok Irina mungkin sudah keluar dari sini.

"Bukan urusanmu!" Helios menenggak air putih untuk membasahi kerongkongannya.

"Kenapa ada bekas telapak tangan di dadamu?" Tanya Hector setelah mengamati tubuh bagian depan Helios.

"Ini juga bukan urusanmu!" Helios cukup jengkel dengan keingintahuan Hector.

Netra Hector terpusat lama ke arah ranjang yang kondisinya cukup berantakan, seolah usai terjadi pergumulan hebat di atasnya. Wajah Hector terlihat rumit. Tanpa sadar ia memunculkan sebuah angin dari tangannya.

"Kau pasti tau, elemen angin lemah terhadap elemen api. Aku bisa menyakitimu dengan mudah. Sebaiknya kau simpan baik-baik energimu." Ujar Helios yang melihat apa yang diperbuat Hector.

Mendengarnya, Hector segera menyerap kembali energinya. Lantas menghunuskan tatapan tajam pada Helios, "Jika kau mencintai Irina, seharusnya kau tidak membawanya ke kamarmu!"

Helios membawa langkahnya mendekat, berhenti tepat di hadapan Hector. "Sebenarnya apa masalahmu?"

"Kutukanmu itu! Aku hanya tidak ingin Irina menanggung akibatnya. Jika sampai Irina mengandung anakmu, dia adalah orang yang paling dirugikan." Hector menyampaikan apa yang menjadi kecemasannya.

"Kau sungguh perhatian dengan kekasihku, sampai urusan ranjang kita, kau merasa perlu ikut campur." Helios mencibir.

Hector berdehem sebelum berkata, "Irina teman baikku. Kau pikir aku akan diam saja, saat tindakan serta perilakumu menggiring Irina ke sebuah penyesalan?" Balas Hector menanggapi.

The Fate Of Irina (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang