47. Clue

49.4K 9.1K 2.4K
                                    

Yang baca sama vote jomplang banget. Sedih oii 🥹 baca cerita gratis, vote juga gratis hloo 😫 entah maksudnya apa pada pelit kasih apresiasi. Tar klo dipindah ke aplikasi berbayar pada protes, gemes deh 😌

Jangan lupa vote dan wajib ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen biar author semangat update chapter selanjutnya 🔥


Happy Reading...

𝓣𝓱𝓮 𝓕𝓪𝓽𝓮 𝓸𝓯 𝓘𝓻𝓲𝓷𝓪

Begitu keluar dari kamar Irina, Regina menghampiri keberadaan suaminya dan Pangeran Helios. Ia mengambil tempat duduk disamping Austin, lalu meremas pergelangan tangan Austin sedikit erat. "Irina hampir tidak mengenaliku. Saat aku menceritakan masa kecilnya, dia mengeluh kepalanya sakit." Air mata mengiringi penuturan Regina.

"Semua akan baik-baik saja. Ingatan Irina pasti akan pulih." Austin menggenggam tangan Regina. Ia berharap genggaman tangan ini dapat menenangkan Regina, meski dirinya sendiri juga sedih dan khawatir atas kondisi Irina.

Helios hanya diam, duduk dalam posisi tegap seraya menyilangkan satu kaki. Ia sudah menduga jika keluarga Irina juga akan terpukul mendengar hal ini. Helios sudah menceritakan semuanya pada mereka. Ia juga memberitahukan bahwa saat ini Penyihir Agung sedang mengupayakan kesembuhan Irina.

Mengenai tabib yang dibicarakan Penyihir Agung, sebelum pulang ke kediaman Pandora, Irina sudah bertemu dengan tabib tersebut. Tabib tersebut sudah memberikan ramuan. Helios berharap ramuan tersebut segera memulihkan kondisi Irina.

Ketiganya menoleh ke arah pintu begitu menyadari kehadiran seseorang. Suasana hati Helios semakin tidak tenang, ekspresinya semakin suram ketika melihat kehadiran Hector. Padahal ia belum pulang ke Istana sedari tadi, kedatangan Hector kemari karena Ruby atau Irina?

"Aku dengar Irina sakit?" Tanya Hector setelah menghampiri keberadaan Helios.

Hector tadi sempat berpapasan dengan Seema. Dan ketika ia bertanya kenapa wanita itu berada di Istana, Seema berkata latihan di dimensi ditunda karena Irina sakit. Mendengar kabar tersebut, tanpa berpikir dua kali ia segera bergegas kemari.

"Irina tidak sakit. Sebaiknya kau pulang." Helios tidak berniat menjelaskan apapun kepada Hector.

Kening Hector berkerut samar. Apa Seema membohonginya? Itu tidak penting. Ia sudah sampai disini dan kebetulan Irina ada di rumah. "Paman, Bibi, Irina dimana?"

Dan Hector bertanya ketika mendapati wajah sedih Regina, "Kenapa bibi menangis?"

"Oh, tidak..." Regina mengusap air matanya. Ia melirik Austin. Keduanya tidak tahu harus berkata apa karena Pangeran Helios memberi titah untuk tidak memperbolehkan Hector bertemu dengan Irina.

"Sebaiknya kau pulang, Hector." Helios terdengar bersuara.

"Kenapa kau terus mengusirku? Tidak seharusnya kau cemburu! Kau ada disini dan menyaksikan, aku hanya ingin bertemu Irina tidak membawanya lari atau lainnya!" Hector merasa jengkel pada Helios.

Helios memberi tatapan peringatan pada Hector. Seandainya kondisi Irina tidak seperti sekarang, tentu dirinya tidak akan secemas ini. Namun kali ini berbeda. "Aku memberimu perintah untuk kembali ke Istana, Pangeran Hector."

The Fate Of Irina (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang