The twins

13.2K 585 9
                                    




"Ahhh!"

Desahan seksi terdengar memenuhi kamar. Tubuh telanjang milik pemuda bernama Haechan yang tengah digilir itu sudah banyak bercak kemerahan.

Sebuah maha karya yang diciptakan oleh dua laki-laki yang tengah bersetubuh dengannya. Sejak tadi dia tidak bisa berhenti mendesah. Bagaimana tidak, dua laki-laki itu terus mengerjai tubuhnya tanpa henti, membuatnya harus menangis dan mendesah karena tak tahan rasanya.

"Enghh, Renjun ahhh Injun, shh anghhh!"

Jari-jari panjang memenuhi lubangnya, penis memerahnya terus dikocok cepat dengan tangan lain yang ikut bermain.

Renjun, si dalang dibalik kejadian tidak senonoh yang saat ini tengah mereka lakukan, dan Injun sudah pasti setuju saja apabila sang kakak menawarkannya sesuatu untuk dilakukan.

Dan inilah yang mereka lakukan, mengundang teman dari salah satunya untuk datang dan digilir secara bergantian.

Sebenarnya ini sudah terjadi sejak pagi tadi, tapi menurut keduanya sekali saja itu tidak cukup, jadi malam  ini mereka habiskan untuk melakukannya lagi. Kira-kira begitulah singkat ceritanya.

"Ughh, gatal nghhh masuk kan! Ahhh masuk kan!"

Dengan tatapan memohon nya, Haechan menoleh kebelakang, menyuruh Renjun untuk segera memasukkan miliknya kedalam lubangnya, karena sisi itu benar-benar terasa gatal dan kosong.

"Mau aku segera masuk, hm? Lubang jalang mu sudah terasa sangat gatal ya?"

Plak

"Ahhh,"

Sebuah tamparan keras mengenai bokongnya, Haechan mendesah lagi, jari-jari panjang itu semakin menusuk menyentuh titik terdalamnya. Membuatnya sedikit terhentak.

"Bangsat Renjun! Cepat masuki lubangnya atau aku duluan?!" Injun protes, ia sangat geram dengan saudara kembarnya yang bertele-tele. Dia ingin segera menghancurkan anak didepannya ini yang sejak tadi mendesah menggoda iman.

"Iya!" Renjun menjawab cepat dan melepaskan jarinya dari lubang Haechan, membuat pemuda itu mendesah kecewa merasa kosong karena tiba-tiba Renjun menarik tangannya.

Sedetik kemudian benda pengganti masuk ke dalam lubangnya, gerakan kasar itu mengakibatkan Haechan tersentak dan menjerit. Padahal sih ini bukan kali pertama dia dimasuki, tapi rasanya masih sakit saja, dan Renjun sendiri mengakui jika hole anak ini sempitnya seperti saat pertama kali mereka bersetubuh.

"AKHHH RENJUNHHH!"

"Shhh bitch! Jangan diketatkan lubang mu! Milik ku susah masuknya!" Renjun mendorong miliknya dengan sekali hentak, masuk sempurna kedalam hole Haechan setelah menyuruh anak itu untuk tidak mempersempit jalan masuknya.

Tubuh seksinya bergerak maju mundur, sesuai dengan tempo, Injun didepannya memandang sang kawan yang sedang keenakan, bibirnya dibasahi, benar-benar pemandangan indah dimana penisnya jadi berdiri tegak melawan gravitasi melihat bagaimana wajah horny itu berekspresi.

Tak mau diam saja, Injun pun ikut serta, dia sekarang berpikir ide yang bagus agar dia tidak usah payah payah menunggu kakak kembarnya itu selesai bercinta dengan teman baiknya ini.

Injun maju sedikit, mengangkat tubuh Haechan, membuatnya sedikit tegak dengan meletakkan kedua lengan pemuda itu di bahunya. Sementara dibelakang sana Renjun tengah terheran dan penasaran apa yang ingin dilakukan adik kembarnya.

Kedua pasang mata itu saling menatap, Haechan dengan mata sayu membalas tatapan Injun sambil mendesah. Renjun dibelakangnya semakin ganas.

Injun menarik kepala Haechan, mencium bibirnya terburu-buru, Haechan awalnya terkejut, tapi dengan suka hati membalas ciuman itu berantakan.

Random || RenHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang