50. Have you again

55K 8.6K 623
                                    

Tidak lupa author ucapkan terima kasih untuk kalian yang sudah vote, komen atau spam next dichapter sebelumnya. Maaf gabisa balas satu persatu 🙏🏻

Jangan lupa vote dan wajib ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen biar author juga rajin up'nya.


Happy Reading...

𝓣𝓱𝓮 𝓕𝓪𝓽𝓮 𝓸𝓯 𝓘𝓻𝓲𝓷𝓪

Irina baru saja keluar dari ruang kerja Raja Charlie. Disana juga ada Ratu Isabella. Raja Charlie dan Ratu Isabella hanya ingin mengobrol, sekedar mengucapkan selamat karena ingatannya telah kembali seperti sedia kala.

Karena Seema masih kerabat kerajaan yang juga seorang pelindung kerajaan, Raja Charlie dan Ratu Isabella juga merasa perlu untuk meminta maaf padanya. Raja Charlie dan Ratu Isabella sungguh berhati mulia karena berkenanan mengucapkan permintaan maaf padanya yang hanyalah rakyat biasa ini.

Irina sudah puas dengan hukuman yang didapatkan Seema. Diusirnya Seema dari posisi Labis, kemudian dikunci sihirnya, itu semua sudah sangat sepadan. Ya, meski pada akhirnya wanita itu memilih mengakhiri nyawanya. Padahal Hakim hanya memutuskan untuk mengunci sihir Seema, bukan menghilangkan sihir sepenuhnya, atau dalam artian nyawa Seema dilenyapkan. Sungguh disayangkan jika Seema memilih mengakhiri nyawanya sendiri. Tapi perasaan orang siapa yang tahu?

Irina mengetahui betul apa yang mungkin dialami Seema sebelum bertindak impulsif. Kebencian yang sudah mendarah daging merupakan celah bagi iblis. Iblis akan mulai menghasut melalui bisikan-bisikan yang menyesatkan. Kemudian memberikan mimpi-mimpi yang indah seperti dulu ia selalu bermimpi memiliki Hector sepenuhnya. Indah bukan? Namun mimpi itu bertujuan mengobarkan gairah untuk bertindak hal-hal negatif.

Iblis akan membuat sosok tersebut meremehkan segala kejahatan dan perbuatan dosa. Iblis memang lihai menanamkan perasaan tersebut pada manusia yang telah dipilihnya. Perlahan pikiran rasional menghilang, hati nurani hilang, tidak memikirkan konsekuensi yang akan diterima, dan tidak ada penyesalan karena yang ada hanyalah ambisi untuk mencapai apa yang menjadi tujuan kita.

Irina berpikir, mungkin saja masa lalunya terulang kembali. Bagaimanapun yang ada di benaknya kemarin hanya Hector dan Hector. Seandainya Hector mengabaikannya, Irina pasti merasa terluka lalu muncul rasa ingin memiliki, merebut dan lainnya dari Ruby. Hal tersebut yang akan memantik kebencian. Beruntung Penyihir Agung segera menyelamatkannya.

Panjang umur, ia baru saja memikirkan Hector dan sekarang pria itu sedang berjalan ke arahnya.

"Aku mencarimu." Ujar Hector begitu langkahnya sampai didekat Irina.

"Pangeran, aku ingin meminta maaf atas tingkah lakuku. Meski dibawah pengaruh sihir, perilaku dapat menimbulkan kesalahpahaman untukmu dan Ruby." Irina tahu jika Hector tidak keberatan atas tingkah lakunya kemarin. Tapi tetap saja ia merasa perlu minta maaf.

Dan untuk Ruby, Irina juga sudah meminta maaf pada wanita berusia 22 tahun tersebut. Seandainya ia berada di posisi Ruby, tentu ia merasa tidak nyaman bahkan marah melihat pria yang dicintainya berdekatan, bergenggaman tangan dan berpelukan dengan wanita lain.

"Tidak perlu meminta maaf. Justru tingkah lakumu kemarin mengingatkanku pada dirimu di masa lalu. Kau selalu bergantung padaku karena menganggap aku ini pria paling spesial dihidupmu setelah paman Austin." Hector tidak membutuhkan permintaan maaf tersebut. Jika boleh jujur, ia justru merasa senang karena situasi seolah terlempar ke beberapa tahun sebelumnya.

The Fate Of Irina (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang