17. Aksinya

1K 156 38
                                    

Hal yang paling ia benci, melihat orang-orang sekitarnya disakiti.

"Jevo!.... Nanda!" Rehan mengatakannya dengan nada panik, saat melihat tiga lelaki itu masuk ke markas. Hanya Jevo yang langsung dituju Rehan.

"Tenang dulu, Nanda kenapa Re? Jelasin pelan-pelan"

"Gue tadi liat Nanda bawa mobil putih punya Rehan. Dia make slayernya, itu berarti.." Hans mencoba menjelaskannya.

"Nanda bakalan nyerang Jev, gimana ini?" - Rehan.

Jevo memberikan kode tatapan mata pada Gio dan membuat lelaki tinggi itu mendekat pada Rehan. Ia merangkulnya, mencoba memberikan ketenangan pada pacarnya atau mungkin sudah mantannya sekarang.

Walaupun dalam hati Jevo khawatir dengan pacarnya. Tapi ia harus tetap memikirkan keselamatan anak-anak lain dengan sangat hati-hati.

"Dengerin gue sekarang, kita gak boleh asal serang. Gue dah nemuin siapa yang buat kita begini. Sekarang, kita harus cari Attara dulu, gue juga butuh mereka ikut"

"Tapi Nanda, Jev!"

"Percaya sama gue Re. Nanda pasti belum nyerang orang itu. Dia masih buat strategi, Nanda gak seceroboh itu buat maju. Lo tau sendiri, dia cerdas dan geraknya gesit. Dia kartu As The Trackers sekarang. Gue bakal satuin kita semua.."

"Maksud lo apaan dah?! Trackers udah bubar Jev!" Sela Eros tak terima.

Jevo memandangnya dengan tatapan datar. Ia tak menyangka bahwa kelompoknya masih sebenci ini dengan Attara.

"Lo gak tau apa-apa, lo mending ikutin gue. Kita semua cuma korban adu domba. Jadi please percaya sama Attara dan gue, buat sekarang. Kita buktiin semua ke Attara kalo kita gak jebak, begitupula Attara. Bukan mereka yang nyerang kita dijalanan..."

Brak!

Saat mereka sedang sibuk mendengarkan penjelasan Jevo, pintu markas kembali terbuka namun ini dengan dorongan keras dari luar.

"Bener, kalian disini semua" ucap lelaki tinggi itu dengan wajah seriusnya.

Tak hanya Jevo yang terkejut dengan kehadirannya tapi juga Alta. Lelaki itu tak sendirian.

Alta segera memasang badan melihat Attara datang bersama Stefan.

Marlo langsung melemparkan flashdisk yang ia bawa dari markas ke arah Jevo. Dengan relfek bagus, Jevo menangkapnya.

"Liat tuh, bukti kalo Attara gak pernah nyerang kalian.."

Jevo melemparkannya pada Yogi.

"Gue kesini bareng Attara mau ngelurusin semua ini. Nyawa Nanda mungkin dalam bahaya tapi gue yakin dia pasti bisa kendaliin itu jauh lebih bagus daripada kalian semua. Sekarang, gue bakalan ungkap semua. Di flashdisk itu bukti bahwa Attara tak pernah menyerang Alta, dan bukti yang dibawa Jerry itu bukti bahwa Alta gak nyerang Hesla. Ya kan? Bukti bahwa Alta gak nyerang Attara malam itu, lagi diperjuangin Nanda sekarang. Jadi gimana? Kalian masih mau musuhan atau ayo kita selesaiin bareng. Sebagai ketua osis, gue memang punya misi nyatuin kalian. Tapi sebagai Stefan, gue hadir disini buat Nanda.."

Pernyataan dadakan dari Stefan ini membuat semuanya terdiam. Apa yang dimaksud murid teladan ini? Kenapa menyangkut dengan Nanda?

Rival to LoverWhere stories live. Discover now