2.

198 34 2
                                    

Happy reading and don't forget to click the button ⭐

Shen Qingqiu mengunci dirinya pada tumpukan dokumen Qing Jing. Puncaknya yang merupakan otoriter kedua dari sekte membuatnya menjadi yang tersibuk selain puncak pertama, Qiong Ding yang dipimpin langsung oleh ketua sekte.

Dia dengan cepat membiasakan dirinya seolah tak pernah terjadi apa-apa. Tangannya dengan halus bergerak mengerjakan dokumen yang terdiri dari beberapa laporan baik dari puncaknya sendiri maupun laporan dari warga terkait beberapa kasus yang hendak ditangani nanti. Shen Qingqiu meninjau dan memilah dokumen itu, menjadikannya beberapa bagian.

Di tumpukan dokumennya paling bawah, dia menemukan sebuah dokumen. Shen Qingqiu kira itu hanyalah dokumen yang mungkin saja sama seperti sebelumnya, rentetan tulisan yang membosankan. Tapi tebakannya salah. Shen Qingqiu bahkan membacanya dua kali dan menggunakan mantra pada dokumen itu. Dia berpikir bahwa dokumen ini mungkin tulisannya menjebak dan tulisan aslinya tersembunyi menggunakan mantra. Hanya saja tulisan dalam dokumen itu masih sama.

Sial, padahal dia pikir dengan mengalihkan perhatiannya pada tumpukan dokumen itu akan membuatnya sibuk dan tak perlu untuk datang ke rapat yang paling dibencinya. Yue Qingyuan mungkin telah mengijinkannya untuk tidak hadir tapi hal mendesak seperti ini tidak bisa dibiarkan olehnya.

Dia menghunus Xiu Ya dan menaikinya, melesat dengan cepat ke Aula Qiong Ding, tempat berlangsungnya rapat bulanan para pemimpin puncak. Membawa serta dokumen yang berisikan kabar mengenai sekte Huan Hua yang kini rata dengan tanah.

----

Para pemimpin puncak sudah datang sejak tadi, mereka sempat menunggu hampir 30 menit hanya untuk menunggu kedatangan seorang pemimpin puncak yang kurang. Shen Qingqiu, dia adalah orang yang mereka tunggu.
Yue Qingyuan sudah mengatakan bahwa rapat ini akan dimulai tanpa kehadiran Shen Qingqiu, tapi Qi Qingqi dan Liu Qingge mendesaknya untuk menunggu orang itu meski mulut mereka sudah mencibirnya berulang kali. Mereka tak percaya pada alasan Yue Qingyuan yang mengatakan bahwa Shen Qingqiu baru saja terbangun dari penyimpangan Qi-nya.

“ Aku sudah mengatakan bahwa Shen-shidi tak akan datang. Aku yang mengijinkannya secara langsung, jadi mari mulai saja rapatnya. “ ucap Yue Qingyuan dengan senyum bodoh lembutnya.

“ Zhangmen-shixiong ! Ada terlalu lembut padanya hingga bajingan itu besar kepala. “ kesal Qi Qingqi meremas cangkir tehnya cukup keras sebagai pelampiasan kekesalannya.

“ Jangan menyebut Shen-shidi seperti itu. Dia masihlah shixiongmu, hargai dia sedikit. “ tegur Yue Qingyuan.

“ Menghargai dia sebagai shixiong ? Dia bahkan tak mencerminkan itu melalui sikapnya. “ balas Qi Qingqi.
Wanita satu-satunya diangkatan mereka yang menjadi pemimpin sekte Xian Su. Dia memang cantik dan kuat tapi mulutnya sangat tajam.

“ Setuju. Untuk apa bajingan bejat sepertinya masih harus dihargai sebagai shixiong ? Tch, aku tak sudi. “ sahut Liu Qingge.

Liu Qingge adalah pemimpin puncak Bai Zhan yang berspesialis dalam ilmu pedang dan perang. Sebuah puncak yang merupakan pertahanan utama sekte gunung Cang Qiong. Sayangnya meski Liu Qingge dijuluki sebagai dewa perang yang konon katanya tak pernah kalah dalam 100 pertarungan, otak dan kepribadiannya begitu kolot. Dia menilai sesuatu secara sepihak, persis seperti apa yang dilakukannya pada Shen Qingqiu hingga menyelipkan julukan bajingan bejat padanya.

Re-write FaithTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang