Malfoy vs Potter

460 32 1
                                    

Neva dan Milicent berjalan menuju aula yang sudah ramai untuk makan malam. "Kita duduk dekat pintu depan saja" ucap Milicent. Neva pun mengangguk setuju.

Namun, suasana mendadak berubah ketika Draco datang dengan lantang memanggil Weasley di depan aula. "Ayahmu masuk koran, Weasley!" ucap Draco dengan berlagak membaca Daily Prophet.

"Bau bau.." ucap Neva sambil menatap Milicent.

"Keributan" sahut Milicent.

Neva tidak terlalu memperhatikan ulah Draco, Dia sibuk membaca bukunya dengan tenang. Namun, tiba-tiba terdengar ledakan keras di seluruh aula. Anak-anak mulai berteriak, dan Neva langsung melihat ke sekitarnya untuk melihat apa yang terjadi.

"Neva!, Malfoy, Malfoy jadi musang" ucap Milicent bangkit lalu mendekat ke Ron agar lebih jelas melihat musang itu.

Professor Moody turun dari tangga pualam dengan tiba-tiba dan berteriak, "Oh, tidak boleh, nak!"

Neva dengan tenang sambil memakan cakenya melihat Professor Moody dengan tongkatnya mengarahkan pada musang yang gemetar di lantai.

Aula menjadi sunyi karena semua anak-anak ketakutan. Hanya Moody yang tetap bergerak. Moody mendekati Crabbe, Goyle, dan si musang yang ketakutan. Dia mengacungkan tongkatnya, dan si musang terlempar ke udara dan menjatuhkannya ke lantai.

"Asyik juga lihatnya" ucap Neva, Hermione yang berada di dekatnya tertawa dan Neva menawari Hermione cakenya. Namun, Hermione memilih pie, jadi Neva memberikannya pie.

Moody membuat si musang terlontar makin lama makin tinggi, menjerit-jerit kesakitan. "Jangan... sekali... kali... berbuat... begitu... lagi" ucap Moody, mengucapkan masing-masing kata setiap kali si musang terbanting ke lantai dan terlempar ke atas lagi.

"Profesor Moody!" terdengar pekik kaget. Profesor McGonagall menuruni tangga pualam.

"Apa yang anda lakukan?" ucap Profesor McGonagall.

"Mengajar" ucap Moody.

"Menga... Moody!, apakah itu murid?" jerit Profesor McGonagall.

"Yess" kata Moody.

"Jangan!" seru Profesor McGonagall. Sekejap kemudian, dengan bunyi letupan keras, Draco muncul lagi, terpuruk di lantai, rambut pirangnya berantakan dan wajahnya merah jambu.

"Pasti malu sekali dia" gumam Neva. Dia melihat mata pucat Draco masih berair karena kesakitan dan malu.

Draco memandang Moody dengan jengkel dan menggumamkan sesuatu dengan kata "Ayahku" jelas sekali.

"Ayah tolong aku... Ayah aku jadi musang" gumam Neva. Hermione tertawa karena Neva.

"Aku kenal ayahmu nak... Bilang saja Moody mengawasi anaknya... tolong sampaikan pesanku ini... Nah, kepala asramamu Snape, kan?"

"Ya," kata Malfoy jengkel.

"Teman lama juga," kata Moody.

"Aku sudah menunggu kesempatan untuk ngobrol dengan Snape. Ayo!" ucap Moody sambil menyeret Draco, membawanya turun ke ruang bawah tanah.

Setelah beberapa waktu, suasana kembali normal di Aula Depan dan makan malam mereka dengan tenang.

❄️❄️

Seperti biasa, Neva berjalan menyusuri koridor menuju aula lebih pagi untuk sarapan. Gadis itu menikmati sarapannya dengan tenang, sementara aula semakin ramai. Draco datang dan duduk di bangku sampingnya, dan Neva meliriknya sejenak, menahan tawa karena mengingat kejadian semalam. Draco mendengus kesal melihat wajah Neva.

The Magical Ties [Draco Malfoy]Where stories live. Discover now