Chapter 12

380 36 10
                                    

*Sean pov*

Pagi ini aku sangat bersemangat bersiap, tak pernah kurasakan semangat ini untuk berangkat sekolah, apalagi aku dan gisel resmi berpacaran, sebenarnya selama kami menjaga jarak disitu aku juga mulai memberanikan diriku menjalani yg aku suka, dan aku mulai membuka diriku sebagai bisex kepada keluarga ku, awalnya ayah ku sangat marah, namun akhirnya iya menerima, dan menyuruhku membawa orang yang membuat aku seberani ini meminta orang tua ku untuk menerima status seksual anaknya

Kulihat jam ditanganku, namun yg kutunggu tak kunjung tiba, akhirnya aku memutuskan untuk melajukan motorku dan berharap aku dapat mencakar orang yg telah mengingkar janjinya untuk menjemput ku.

Widihhh, ibu ketua kok berangkat sendiri, ayangnya mana ??.. ucap mina yang sedang berdiri didepan pintu, aku hanya memasang wajah kesal ku dan berlalu masuk

Sebenarnya aku juga tidak tau gisel kemana, saat sampai aku lansung menuju tasya dan sela yg juga baru sampai, dan mareka juga berfikir bahwa gisel menjemput ku.

12 : 30

Semua murid mulai memenuhi ruang makan, aku memperluas pandanganku mencari orang yang sedari pagi mengganggu fikiran ku, namun tak kunjung terlihat

Buk ketua, kan ada hp yaa ditelpon dongg.. ucap amel yang sepertinya tau aku mencari siapa

Aku pun membuka hp ku , dan tak ada pesan darinya, akhirnya ku klik nomor orang tersebut, namun panggilan itu tidak masuk,

Gimana??, ucap amel sambil menatapku
Aku hanya menggelengkan kepalaku, tanda tidak ada jawaban

17 : 00

Akupun menghidupkan motorku, rasanya semangatku buyar begitu saja melihat gisel tak datang kesekolah bahkan tak ada kabar,

~~~~~~

Ini sudah hari ke 15 iya tidak ada kabar, rasanya tanganku sudah mati rasa mengirimkan pesan dan juga menelpon gisel, aku sangat tidak bersemangat, dan ini adalah hari libur, aku berencana kerumah gisel, aku sudah tidak tahan lagi tak dapat kabar darinya, bahkan tasya dan sela, saat kutanya mareka aja diam seperti menyembunyikan sesuatu,

Kulajukan motorku hingga di depan pagar yang menjulang tinggi,

Selamat pagi nona?, ada yg bisa kami bantu??
Ucap pria paruh baya, sepertinya iya satpam disini.

Pagi pak, apa saya bisa bertemu dengan gisel, saya sean teman sekolahnya ucapku sambil membuka helm ku,

Tunggu sebentar yaa nona, saya tanya dulu ke bapak sama ibu, balas satpam itu sambil berlari ke pos meraih telepon, sepertinya sedang berbicara pada pemilik rumah ini,

Setelah selesai menelpon akupun di arahkan untuk menuju kepintu, saat ingin mengetuk pintu , kebetulan pelayannya gisel sudah membuka pintu, aku di arahkan keruang tamu yang terdapat papanya gisel dengan aipadnya, sepertinya sedang bekerja.

Silangkan duduk sean, maaf tidak bisa menyambut lansung, soalnya om ada kerjaan yg harus diurus, ucap papa sean, bersamaan dengan pelayan yg menyeguhkan minuman dihadapan kami berdua.

Tidak apa" om, maksud sean datang kesini ingin melihat gisel omm, ucapku sopan, dan saat itu juga raut wajah papa gisel sedikit sedih,

Kebetulan gisel tidak dirumah, gisel di suatu tempat, om juga mau kesana, bagai mana kalo kita bareng kesana. Ucap papa gisel sambil membereskan peralatannya. Aku hanya mengangguk bingung

Sampai didalam mobil , aku hanya diam , dan papanya gisel juga sedang mengangkat telpon, sepertinya papa gisel adalah orang yang sangat sibuk

Jadi sean sudah berapa lama pacaran sama anak om? Ucap papa gisel sambil menaruh hpnya kedalam sakunya

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 21, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

I love monster Where stories live. Discover now