Chapter 10

812 70 0
                                    

~~~~~
Pagi kak, sean ada?

Eh, emangnya dia gak bilang, dia udah berangkat dari tadi..

Ahh, aku gak lihat hp tadi, yaudah makasih ya kak.

Iya hati-hati.., bakalan telat nih udah jam berapa..

~~~~~

Hahh,... telat lagi... ucapnya dalam hati, ia pun keluar dari mobil dengan wajah datar.

Ikut saya keruangan bk. Ucap guru bk yang siap memberi hukuman. Ia hanya mengangguk dan mengikuti guru itu dari belakang.

Ini bukan yang pertama kalinya kamu telat, saya gak mau tau pokonya kamu bersikan ruangan olahraga sampai bersih, kalo perlu kamu gak usah masuk kelas kalo gak bersih. Ucap guru itu sambil menyerahkan kunci gudang tempat peralatan pembersih. Ia hanya menganggu tanpa mejawab dan segera meninggalkan ruangan itu.

Gisel, lo disuruh ngapain?? Ucap sela yang sudah menunggu didepan ruangan, karna melihat temannya itu memasuki ruangan itu,

Lah, lo mau kemana kan ruangan olahraga sebelah sana??, ucap sela bingung

Namun ia tak menjawabnya ia hanya menuruni tangga satu persatu. Meninggalkan sela yang bingung dengan sikap gisel yang dingin dari tadi.

Saat ia menuruni tangga ia tak sengaja berpapasan dengan mina dan amel.

Hay gisel, telat yaaa?? Ucap amel dengan nada yang mengejek. Namun yang ditanya sama sekali tak mengubrisnya, bahkan ia hanya berjalan lurus, tanpa menatap mareka berdua

~~~~~~

Huh... kotor banget nih lantai bisa satu harian nih gua bersihin, ucapnya dalam hati,

sudah hampir setengah hari ia membersihkan ruangan olahraga yang sangat luas, bahkan ia sengaja mengunci ruangan itu dari dalam agar tidak ada yang menggunakannya, sudah beberapa kali ia mendengar orang dari luar yang menggedor" pintu ruangan itu agar ia membukanya, namun ia tak membukanya dan malah mengusir orang" itu.

Gisell...., aku tau kamu didalam,bukak cepetan ucap seseorang yang suaranya tak asing. Namun ia tak menjawabnya , ia hanya fokus dengan pekerjaanya yang sedikit lagi  akan selesai,

Hahhhhh, siap juga.. ucapnya sambil berbaring ditengah lapangan basket, ia usap keringatnya dengan baju olahraga yang tidak jadi ia pakai . Sebenarnya alasan ia tidak membuka pintu ruangan karna ia hanya memakai dalaman tank top dan celana olahraganya.

Drrrrtttttt

Woiii, lu gak mau pulang    Ucap sela, yang suaranya jugak terdengar di balik pintu . Ia tak menjawabnya dan lansung mematikan telpon tersebut, ia pakai seragamnya dengan malas lalu beranjak membuka pintu.

Widihhhh, bersih juga ruangan ini lu buat, sampai tempat duduk penonton lu bersihin jugak? Ucap tasya sambil memperhatikan ruangan itu dari luar setelah gisel membuka pintu. Yang ditanya hanya diam saja sambil mengemasi barang"nya

Lu puasa ngomong giii?? Tanya sela

Giselll...!! Ucap feni yang berlari kearah mereka diikuti 3 temannya.

Akhirnya lu buka jugak tu pintu, kirain lu bakal nginap disini ucap amel yang diangguki olah mareka ber3. Namun yang ditanya tak menjawab ia hanya menyerahkan kunci itu kepada amel, lalu bergegas pergi meninggalkan mareka, ia melirik sean sekilas saat ia melewatinya.

Kami diluan ya kak... pamit sela dan tasya lalu berlari mengejar gisel.

~~~~

Gisel lo kenapa sihhhhh!!!! Ucap geram tasya, yang sedari tadi dongkol melihat temanya yang diam saja,

Tenang sayang..., ucap sela menenagkan

Kalo lo punya masalah bilang, jangan diam aja, lo pikir lo siapa seenaknya ngunci ruangan seharian, lo gak mikir kita cemassin lo!! ucap tasya dengan suaranya yang mulai meninggi. Namun gisel tetap lah gisel ia tetap diam dengan wajah datarnya

Plaaakkkk
Terdengar suara tanparan keras di pipi gisel, bersamaan dengan sean dan 3temannya yang sudah menghampiri mareka, sean sempat ingin memisahkan namun ditahan oleh mina.

Giselll, ngomong gak...., ucap tasya dengan suara bergetar, ia peluk sahabat kesanyangannya itu sambil menangis,

Giseeeeellllll!!!!! Ucap tasya lagi, namun gisel hanya mengelus kepala tasya menenangkan, ia tatap sela sebagai isyarat untuk mengambil alih tasya, yang lansung dimengerti oleh sela,

Udah ya sayang, mungkin gisel lagi capek habis bersih", ucap sela sambil memisahkan jarak antara gisel dan sela,

Setelah sela agak tenang, gisel bergegas masuk dalam mobilnya, meninggalkan mareka semua, yang masih bingung dengan sikapnya  kecuali sean, ia tau bahwa gisel seperti ini karna dirinya, ia sadar bahwa gisel pasti marah karna kejadian semalam dan juga pagi ini ia tak memberi tau gisel bahwa ia sudah kembali membawa motor kesekolah, sehingga gisel terlambat kesekolah karna harus kerumahnya dulu.
























































Love poem-iu

I love monster Where stories live. Discover now