8. Like Stranger

164 8 0
                                    

Seminggu setelah putusnya Haechan dan Renjun. Seminggu juga Renjun, dan Haechan saling menjauh.

Ah tidak, Renjun tetap berada di tempatnya. Menunggu Haechan kembali, tapi tidak dengan Haechan. Haechan yang selalu ada di dekat Garam, membuat hubungan mereka semakin renggang.

Garam sangat tidak suka apabila Haechan dekat dengan Renjun. Maka dari itu Garam sering menarik Haechan apabila mereka berada di dalam satu ruangan.

Dilain sisi, Haechan sangat kesal karena hubungan Jaemin, dan Renjun yang semakin dekat. Banyak yang bilang bahwa mereka cocok satu sama lain. Mereka sama-sama di sebut sebagai manusia pangeran dan tuan putri, yang kecantikan dan ketampanan-nya benar-benar seperti kerajaan.

Banyak yang mengharapkan mereka berdua menjalin kasih agar menjadi couple ter-perfect di sekolah ini. Jaemun yang tampan dengan aura badboy serta kepiawaian-nya bermain bola.

Serta Renjun yang cantik dengan aura yang elegant dan wajahnya juga memiliki aura badgirl dan baddas girl, serta kepiawaiannya yang sangat hebat di berbagai bidang. Selain itu, mereka juga sama-sama jago dalam bidang seni. Mereka pernah di tunjuk oleh sekolah sebagai partner lomba melukis.

Haechan tambah kesal saat ini karena Renjun yang rela menunggu Jaemin yang sedang bermain futsal.

Biasanya kan Renjun selalu menunggu Haechan yang sedang bermain basket! Kenapa dia malah menemani Jaemin yang sedang bermain futsal ?!

"Menyesal?" Ledek Jeno.

Haechan mendelik, dan langsung menggelengkan kepalanya. "Siapa juga yang menyesal! Aku berpacaran dengan-nya dan bertahan selama ini cuma karena taruhan doang ya!" Peringat Haechan yang langsung di balas kekehan oleh Jeno.

"Gengsi aja terus di gedein! Awas nanti nyesel kalo Jaemin beneran jadian sama Renjun!" Peringat Jeno.

"Kenapa susah sekali mengakui perasaan-mu sih? Padahal kau sudah dapat apa yang kamu mau. Kau sudah memenangkan pertaruhan. Apalagi yang ingin kau dapatkan selain cinta Renjun? Renjun sangat tulus kepada-mu, Chan." Peringat Jeno.

"Maaf, di dalam kamus-ku tidak ada yang namanya balikkan sama mantan." Ucap Haechan dengan nada pongahnya, yang sukses membuat Jeno tertawa.

"Terserah kau!" Final Jeno, yang tidak mau memancing lebih dalam gengsi-nya Haechan.

"Kalo gitu udah dong liatin Renjun, yang sedang mengelap keringat Jaemin." Sindir Jeno, sebelum benar-benar pergi dari hadapan Haechan.

Haechan mendengus! Tapi ia tetap tidak mengalihkan pandangannya. Ia tetap melihat semua pergerakan Renjun saat ini.

Melihat Renjun yang tengah menatap Jaemin dengan tatapan takjub. Memberi Jaemin minum, serta mengelap keringat Jaemin, dengan handuk yang sudah Renjun siapkan.

"Tch, tulus apanya. Lihat saja, baru saja putus dengan-ku? Sudah dekat dengan pria lain." Dengus Haechan kesal, di iringi decihan ketika melihat Jaemin yang tersenyum.

"Haechan!" Panggil Coach yang membuat Haechan memutuskan pandangannya, yang sedang menatap Renjun. Haechan langsung pergi menghampiri Coach yang memanggil-nya.

Sedangkan di lain sisi, Renjun sedang tertawa karena tingkah Jaemim yang dangat random.

"Nanti jadi pergi ke toko make up-nya?" Tanya Renjun kepada Jaemim.

"Heum, aku bingung ingin mengajak siapa untuk membeli make up Winter." Jelas Jaemin.

"Kenapa kau tidak langsung mendekati Winter saja sih? Kenapa harus pakai perantara aku? Aku dan dia tidak dekat, Jaemin." Ujar Renjun.

"Aku bingung mau mendekatinya kayak gimana. Dia itu cuek banget terus acuh banget sama sekitarnya." Seru Jaemin.

Renjun terkekeh mendengar curhatan Jaemin. Iya! Jaemin mendekati Renjun, bukan karena menyukai Renjun, atau sebagainya. Dia mendekati Renjun, hanya untuk meminta pertolongan Renjun.

Ah tidak sih, memangnya dulu Jaemin suka sekali dengan Renjun. Tapi ia urungkan karena merasa tidak pantas untuk bersanding dengan Renjun.

Selain itu, Renjun juga susah di dekati dan tidak segan bilang tidak suka atau menolak kepada pria yang menembaknya.

Maka dari itu Jaemin mengurungkan niat untuk mendekati Renjun, dan juga berusaha untuk tidak mencintai Renjun.

"Dan bagaimana hubungan-mu dengan Haechan? Apakah kalian benar-benar putus?" Tanya Jaemin penasaran, akan gosip yang tengah beredar di sekolahnya.

Padahal sudah satu minggu berlalu, tapi Jaemin baru bertanya-nya sekarang?

"Kamu bukannya bersahabatan dengan Haechan? Seharusnya kamu tau dong aku sudah putus atau belum." Jelas Renjun.

"Heum aku tau, tapi hanya ingin memastikan saja." Ujar Jaemin.

"Eum, Jaemin. Apakah kau tau mengenai rumor yang beredar tentang Haechan?" Tanya Renjun.

"Rumor apa? Kenapa banyak sekali rumor tentang Haechan di sekolah ini?" Tanya balik Jaemin, yang terkejut akan banyak-nya rumor tentang Haechan.

Jaemin itu termasuk orang yang kurang update, mengenai keadaan yang ada di sekolah-nya.

"Sungguh kau tidak tau?" Selidik Renjun.

"Apakah aku harus bersumpah dulu agar kamu percaya?" Tanya Jaemin frustasi, karena Renjun yang tidak percaya dengannya.

Memang sih Jaemin itu sering berbohong. Tapi kali ini dia jujur.

"Oke kalau kayak gitu aku akan memberi tahu-mu. Tapi kau harus jawan dengan jujur ya?" Ujar Renjun, yang langsung di balas anggukkan kepala oleh Jaemin.

"Rumor mengenai Haechan yang mendekati aku, dan menjadikan aku sebagai kekasih hanya karena taruhan?" Tanya Renjun.

Jaemin terdiam, ia tidak tau harus menjawab seperti apa. "Renjun, mian. Aku tidak bisa menjawab pertanyaan-mu yang satu itu. Aku tidak berhak menjawab pertanyaan pribadi Haechan, walaupun aku tau. Jadi, sebaiknya kau tanyakan langsung dengannya." Ujar Jaemin, yang sukses membuat Renjun menghela nafas pasrah.

Pertemanan laki-laki itu memang daebak!

***

"Hah~~~" helaan nafas yang keluar dari mulut Renjun saat ini.

Netra Renjun menelusuri sekitar, mencari taksi yang lewat di tengah hujan yang sangat deras.

Yup! Tadi setelah membantu Jaemin memilih make up untuk Winter, Jaemin terpaksa harus pulang terlebih dahulu karena sang Eomma yang jatuh sakit.

Jadi, tinggal-lah Renjun sendiri di luar kedai, mencari taksi yang lewat. Iya! Renjun sedang ada di starbukcs saat ini. Duduk di luar, seraya menunggu taksi datang. Walaupun sangat sulit di tengah hujan deras seperti ini.

"Ck! Aturan aku tidak usah belanja dulu biar tidak terjebak hujan!" Oceh Renjun, yang menyesali dirinya yang lebih memilih untuk belanja terlebih dahulu.

"Bolehkah aku duduk di sini?" Tanya seseorang yang membuat Renjun menoleh.

"Haechan?" Ucap Renjun, yang tidak percaya bahwa Haechan ada di sini.

"Boleh tidak?" Tanya Haechan kembali, yang langsung di angguki kepala oleh Renjun.

"Sedang apa di sini? Kemana Jaemin? Bukan-kah kau pulang bersama-nya?" Tanya Haechan, yang saat ini sudah duduk di hadapan Renjun.

"Ah dia sedang ada urusan mendadak, jadi dia pulang terlebih dahulu." Seru Renjun.

"Tanpa mengantarkan-mu pulang dulu?" Tanya Haechan.

AFTER BREAK UP - HYUCKRENWhere stories live. Discover now