28. Hero? (✓)

33 10 0
                                    

Chenle berjalan dengan tertatih menghampiri Mark

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chenle berjalan dengan tertatih menghampiri Mark. Terus merogoh kantung celananya yang terdapat sesuatu di sana. Sebenarnya Jaemin dan Jisung bingung dengan tindakan Chenle yang dengan beraninya menghampiri Mark yang tersungkur itu.

Chenle memang tahu kalau tingkahnya ini terlihat bodoh dan sok heroik. Nyalinya entah kenapa sangat besar untuk menghadapi Spidey yang menyebalkan itu. Dirinya benci Spidey. Tidak ada superhero dadakan, berarti Mark Lee akan aman, menurutnya.

Tanpa basa-basi, ia mengeluarkan sebuah pisau kecil Pramuka dari kantungnya. Mengangkat pisau itu tinggi-tinggi ke arah telapak tangan Mark yang terdapat tanda laba-laba itu.

"Kak, maaf. Seperti apa yang kata kak Herin ucapkan, meskipun aku tidak mengerti apa maksudnya, aku ingin semuanya selesai—"

"Berhenti, Chenle!"

Haechan langsung mengambil alih pisau yang tengah digenggam Chenle itu dan mendorong tubuh Chenle hingga terjatuh. Melotot menatap adik kelasnya ini dengan tatapan marah dan bingung setengah mati. Menurutnya, apakah Chenle sedang kerasukan arwah taman danau teratai? Chenle sepertinya akan membunuh Mark detik ini.

"Kau gila! Kau akan membunuh Mark di depan kami semua?! Hei, sadarlah!" Bentak Haechan, melempar pisau Chenle itu ke danau.

"Kakak seharusnya yang sadar! Aku hanya ingin semuanya kembali normal!"

Yang dibentak pun membalas. Tidak terima rencananya yang sudah dibuat matang-matang harus berhadapan dengan Haechan seperti ini. Sebenarnya Haechan paham tidak maksudnya? Ya walaupun Chenle memang tidak mengatakan apapun tentang rencana yang sudah ia pikirkan jauh-jauh hari.

"Tapi kau tidak perlu melukai Mark dengan pisau mainanmu seperti itu, Chenle!"

"Apa yang harus kukatakan kepada tuan Lee jika seandainya Mark dibunuh olehmu, hah?!" Lanjut Haechan, menggoyang-goyangkan bahu pemuda itu.

Chenle tetap tutup mulut dan bersikeras berpegang teguh pada rencana yang ia buat sendiri. Renjun dan Jeno tidak ikut campur. Walaupun mereka tidak tahu apa maksudnya dari rencana yang Chenle buat, tapi Renjun berpikir tidak mungkin Chenle akan membunuh Mark di depan teman-temannya saat ini.

Renjun tahu, Chenle tidak bodoh dan tidak se-naif itu. Lagipula, mana ada seorang anak yang akan membuat kotor nama keluarga karena kasus pembunuhan? Chenle tidak sebodoh itu untuk membuat nama keluarga terpandangnya kotor karena ulahnya.

"Awas, kak. Kau menghalangiku!"

"Jangan pernah menghalangi urusanku." Kata Chenle lagi. Kini ia mendorong Haechan sampai terlentang.

SpiderMark ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang