11. Pengakuan Diri?

151 46 3
                                    

Di perjalanan dengan dua arah yang berlawanan, membawa mereka pada sebuah titik pertemuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di perjalanan dengan dua arah yang berlawanan, membawa mereka pada sebuah titik pertemuan. Curiga, marah, dendam, semuanya menyatu dalam aura kegelapan Negeri Northice. Langit tak menyisakan warna, awan gelap menyatu membentuk gumpalan-gumpalan. Senjata terpasang kuat di tangan mereka, siap menyerang jika bahaya mengancam.

Senyum Haven merekah, nyatanya dua manusia lebah jadi-jadian itu menuruti perkataannya. Hal pertama yang membuatnya terkejut tatkala bertemu dengan mereka adalah, semuanya memiliki cahaya yang berpendar dari leher. Apakah secepat itu dirinya menemukan mereka yang telah tertulis?

"Jangan ada yang menyerang, bukan mereka ataupun kita yang menjadi penjahatnya," ujar Haven dengan tangan kanannya terangkat ke atas.

"Lihat, dia warga Northice." Chaiden menunjuk Caldwell yang dipapah.

Sebagai pengawal Negeri, dua prajurit itu maju untuk mengambil ahli Caldwell. Mereka tetap tidak percaya sepenuhnya dengan orang-orang asing di sana. "Bagaimana kau bisa selamat?"

"Aku tidak tahu, akan lama untuk menceritakan yang terjadi." Caldwell melihat ke arah belakang saat ada hembusan angin yang sangat dingin mengenai tengkuk lehernya. Ternyata tidak hanya dirinya, semua orang yang berada di sana ikut merasakan.

"Lihat, apa yang... " Sean menunjuk arah di belakang mereka.

Mata mereka memicing untuk memfokuskan pengelihatan, betapa terkejutnya mereka saat kegelapan perlahan memakan Negeri Northice. Memang sejak awal langit sudah menghitam, tetapi tak menghilangkan seluruh pencahayaan. Namun, kali ini kegelapan benar-benar akan melahap Northice.

"SEMUANYA, LARI SEKARANG!"

Gemuruh terdengar jelas, suara berisik angin mengejar bersama dengan pekatnya warna. Caldwell yang kondisinya tidak baik, segera digendong oleh Halbert. Mereka tak lagi bisa berpikir jernih, kejadian yang tiba-tiba membuat mereka kebingungan. Kegelapan benar-benar menelan semuanya, jika sampai mereka tertelan, mungkin tak ada lagi jalan keluar untuk mereka semua.

Pandangan mulai memburam dengan kabut yang muncul, mereka tak bisa melihat dengan jelas benda apa saja yang bisa menghalangi jalan mereka. Dengan inisiatif, sebagai warga negeri angin Ethan mengambil ahli di depan dan meniup kabut itu. Karena jalan yang sedikit gelap, Marvin membuat cahaya penerang dengan menjentikkan tangannya, sehingga tubuh pemuda itu mengeluarkan cahaya yang terangnya menjangkau jarak cukup jauh.

"Kita harus ke mana sekarang?" tanya Jake pada Haven.

"Keluar dari Northice, tentunya!"

Kay yang kesusahan karena tangannya dirantai mengeluh, ia meminta Aland agar melepaskan rantai itu. "Bisa tidak ini dilepas saja? Kita semua dalam bahaya dan berusaha menyelamatkan nyawa masing-masing. Kau mau aku mati, hah?!"

"Diam dasar penipu!"

"Hei Aland lepas, aku tak bisa mengeluarkan kekuatanku dengan leluasa." Kay menarik tangannya dari ikatan itu, meskipun kulitnya lecet akibat panas yang bereaksi.

The Guardians  [ENHYPEN & TXT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang