1# Semua Akan Kembali Kepadanya

7 0 0
                                    

"Innalillahi wa inna ilaihi rajiun telah berpulang ke rahmatullah salah seorang warga pondok sembilan, bernama rosmawati usia 48 tahun, meninggal di rumah sakit muara enim dan akan di bawa pulang ke pondok sembilan"

Informasi yang di berikan oleh pak RT melalui toa mesjid.

"Innalillahi wa innailahi rojiun" ucap umma yang saat ini sedang berada di samping hanan.
" siapa umma, tanya hanan yang lagi sibuk dengan laptop yang ada di depannya.
"Itu anak bapak rinaldi meninggal, kalaw ngak salah sakit kanker paru paru" sambil berdiri dan berjalan meninggalkan hanan
" innalillahi wa inna ilaihi rojiun, bapak rinaldi gang sebelah umma?, umma mau kemana" menoleh ke arah umma yang perlahan keluar dari pintu rumah

Hanan langsung berdriri dan meninggalkan laptopnya,dan langsung berjalan ke kamar untuk mengambil hijabnya.
Hanan menyorongkan jilbab yang berwarna hitam yang senada dengan baju gamis yang ia pakai. Lalu mengambil benda kecil yang berwarna hijau yang ada di samping laptopnya.

Tuuttt... tuut... tuuutt....tuuttt bunyi benda kecil yang baru dipegang hanan

"Humairah" tulisan yang muncul dari handphone hanan

" Assalammualaikum "ucap suara yang keluar dari handphone milik hanan
" waalaikum salam, humairah" menjawab salam humairah
" hanan kamu udah siap " tanya humairah
" udah aku udah siap," jawab hanan
" oke aku jalan ke rumahmu ya, assalammualaikum" setelah humairah mengucapkan salam ia langsung menutup telfonnya
" waalaikumsalam" jawab hanan setelah humairah menutup telfon mereka

***
Humairah adalah teman kecil hanan, mereka telah berteman dari kecil sampai di bangku perkuliahan, hanan dan humairah selalu ikut menyelenggarakan jenazah selama mereka pulang ke pondok sembilan. Ke pulangan hanan dan humairah ke pondok sembilan karna saat ini indonesia terkena covid yang menyebabkan perkuliahan di lakukan secara online ( daring ).

***
Umma yang lagi ngobrol sama tetangga sebelah rumah mbak rina. tiba tiba ada suara seorang gadis dari arah belakang "Assalammualaikum umma,"
"Waalaikumsalam" jawab umma dan langsung menoleh ka arah sumber suara. " humairah, mau pergi ngelayat sama hanan ke rumah pak rinaldi ya" tanya umma
"Iya umma, hanan udah siap umma" tanya humairah
"Udaah" umma langsung memangil hanan " hanan.. ada humairah"
" iya umma" saut dati dalam rumah
" mbak rina " sapa humairah
" masyaallah calon manten tambah cantik" jawab mbak rina yang membuat humairah menjadi malu dan wajahnya menjadi kemerah merahan sesuai dengan namanya humairah
" hehehhe, maksih mbak" jawab humairah dengan wajah malu

" umma hanan pergi dulu ya,,"hanan pamit kepada umma
"iyakan mbak rina humairah makin cantik aja calon manten" hanan ikut menggoda sahabatnya, yang saat ini terlihat sangat malu.
" kamu kapan hanan,?" potong mbak rina
" assalammualaikum hanan sama humairah pergi dulu ya umma, mbak" hanan langsung pergi tanpa menjawab pertanyaan yang di lontarkan oleh mbak rina

Umma dan mbak rina hanya tertawa melihat respon hanan yang slalu begitu kalaw di tanya masalah nikah

" wkwkwkwkwk, hanan.. hanan"

" umma mau pergi ngelayat " tanya mbak rina,
"Iya umma pergi, tapi nungu abahnya hanan pulang kerja dulu," jawab umma
" kalaw gitu rina pergi duluan ya umma, assalammualaikum umma" ucap mbak rina pamit ke umma
" waalaikumsalam" setelah mbak rina pergi umma langsung masuk ke dalam rumah

***

Kita memang tidak akan mengetahui apa yang akan terjadi untuk satu jam bahkan satu detik ke depan, yang tadinya kita tertawa bisa dalam sekejap kita menangis, ada yang datang ada yang pergi.
Sama dengan kematian kita memang tidak akan tahu kapan waktunya, tapi allah sudah menyuru kita untuk bersiap siap menghadapi kematian.

Rumah yang biasanya penuh dengan tawa sekarang penuh dengan tangisan setiap sudutnya, kedua orang tua yang telah duduk di samping kasur jenazah yang masih kosong terlihat begitu hancur, karna di tinggal pergi oleh anaknya terlebih dahulu. Jenazah yang masih dalam perjalanan dari muara enim ke pondok sembilan membutuhkan waktu 8 sampai 10 jam. Gimana tidak akan hancurnya hati orang tua yang biasa nya kita menyambut anak pulang dengan senang hati dan bahagia namun sekarang menyambut jenazah anak yang telah pergi meninggalkannya.

One Thousand Ninety-Five (1095) days
 
 Where stories live. Discover now