3# ikhlas

0 0 0
                                    

Refano yang saat ini sedang bekerja di salah satu perusahaan asing di Jakarta, dia memutuskan untuk merantau mencari pengalaman di kota besar. Kalaw kemandirian refano sudah terbiasa untuk hidup mandiri. Dari dia tamat SMA Refano telah memutuskan untuk menymbung pendidikannya di luar daerah kelahirannya.

Hiruk pikuk nya kota jakarta dan padatnya kendaraan itu sudah menjadi makanan sehari hari bagi warga jakarta.

Termasuk mobil refano yang berada di kemacetan jakarta pada sore itu.

"Kapan ya jakarta ini ngak macet" celoteh refano yang duduk di bangku depan sebelah sopir

"Kalaw orang pada mudik kayaknya sih" sidig menyambung celotehan rekan kerjanya

" iya sih kayaknya"

Merekapun terdiam dengan mata yang mengamati kemacetan yang ada di depan mereka

Terasa getaran dari saku celana yang di pakai refano, tangannya langsung meraba saku yang berisi benda tipis miliknya
Ayah... ucap refano saat melihat tulisan yang tertera di layar hp nya

Hallo assallammualaikum yah..

Waalaikum salam, fano dimana udah pulang kerja

Masih di jalan yah mau balik ke kantor tadi habis meeting di luar

Fanoo.... ibu jam 13.00 tadi menghembuskan nafas terkhir,

Mendengar ucapan ayahnya dari handphone membuat fano terdiam berharap yang barusan di ucapakan oleh ayahnya ayah mimpi

Apa yaahh,,

Iya nak, tadi pagi ibu tiba tiba aja kritis, dan ayah langsung bawa ibu ke rumah sakit

Fano mencoba tegar mendengar berita duka yang baru saja di sampaikan ayahnya,

Fano langsung pulang yah, yah tunggu fano ya,

Hanya itu yang terucap dari mulut fano setelah mendengar kabar dari ayahnya

Hati hati ya nak, ikhlas ini jalan terbaik untuk ibu dari allah

Iya yah..assalammualaikum

Obrolan mereka pun terputus.....

Setelah menutup telfon dari ayahnya kepala fano langsung tertekuk dengan tangan yang menompang dahi

Kenapa no...., ada masalah apa

Sidiq ibu aku udah ngak ada

Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, kapan no,?

Tadi jam 13.00 barusan ayah aku nelfon katanya ibu mau di bawa pulang kampung

Trus kamu mau pulang hari ini?

Iya.. kita ngak usah ke kantor, kita langsung pulang aja ya aku mau ambil baju

Apa mau aku bantu untuk pesenkan tiket pulangnya

Iya,,,,,

Sidiq langsung membawa mobil yang dikenderainya mencari celah demi celah untuk melewati kemacetan pada sore itu.

Good afternoon, ladies and gentlemen. This is a pre-boarding announcement for passengers of lion Airlines on flight number 431B to Batam. We would like to invite those passengers with small children and any passengers who require special assistance to start boarding first. Please have your boarding pass and identification ready. Regular boarding will start in approximately ten minutes. Thank you.

(Selamat sore, penumpang sekalian. Ini adalah pengumuman pre-boarding untuk penumpang Maskapai lion air dengan nomor penerbangan 431B tujuan Batam Kami mengundang para penumpang dengan anak kecil dan penumpang yang membutuhkan bantuan khusus untuk melakukan boarding terlebih dahulu. Mohon persiapkan pas naik dan identifikasi Anda. Boarding regular akan mulai dalam waktu sekitar sepuluh menit. Terima kasih)

Suara pengumuman yang memenuhi sudut bandara, mendengar penguman itu membuat refano dan sidiq berdiri dari tempat tunggu penumpang

Sidiq, aku berangkat dulu ya, ucap refano mengambil tas ransel yang ada di lantai dekat tempat duduknya

Iya,,, hati hati ya, sabar ya no,  kuat ya dan titip salam sama ayahmu

Iya,, sidiq aku pergi dulu ya assalammualaikum

Fano meninggalkan sidiq yang masih berdiri dengan terus menatap punggung temannya.
Sidiq salut dengan sikap refano yang tetap kuat menghadapi musibah yang datang padanya hari ini.
Sidiq ngak sanggup membayangkan jika dia yang berada di posis fano. Bagaimana dia akan menghadapi kabar duka ini.

Mata merah menahan tetesan air mata yang menatap ke arah luar jendela pesawat tidak terbedung akhirnya jatuh bersamaan dengan suara gemurh hujan dan petir. Langit seakan tau apa yang dirasakan fano saat ini.

Bu... masih banyak yang belum fano lakukan untuk membahagiankan ibu..
Kemarin ibu bilang ibu pulang kampung hanya untuk pergi berobat, dan ibu janji akan sehat
Tapi apa yang fano terima kabarnya bu, ibu ngak balik lagi. Sekarang fano yang nyusul ibu ke kampung
Bu gimana dengan hidup fano ke depannya, siapa yang akan slalu ingatkan fano, siapa yang akan dengarkan cerita adek bu...
Ucap lirih suara hati fano, air mata yang terasa jatuh ke telapak tangannya, membuat fano sadar dari obrolan dirinya, tangan yang terkena jatuhan air mata langsung menyapu air mata yang membasahi pipinya itu.

Satu jam terbang akhirnya fano landing di bandara internasional kota. Fano langsung bergegas mengambil tasnya di bagasi dan keluar dengan langkah yang  cepat.










You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 19, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

One Thousand Ninety-Five (1095) days
 
 Where stories live. Discover now