04

81 30 27
                                    

Sasha menutup mulutnya dengan menggunakan tangannya karna sedang tengah menguap, ia berada di atas kasurnya dengan posisi tengkurap dengan kamar yang gelap dan sebuah lampu belajar yang membantu menerangi, ia kini sedang membaca novel yang Kiana berikan, halaman demi halaman sudah Shasa lalui, Rasa kantuk sudah datang menghantuinya sekarang. Tapi Shasa belum berhenti membaca novel tersebut. Yang terjadi sebenarnya adalah Shasa penasaran serelated apa isi novel ini dengan kehidupan Kiana, seperti yang Kiana sudah katakan, isi novel tersebut sangat related dengan kehidupannya. Shasa sangat mencerna perkataan Kiana itu. Itu semua bukan karna Shasa cuman kepo dengan kehidupan seseorang, Tapi karna Shasa peduli, Shasa tau bagaimana rasanya memendam semua hal tanpa diceritakan kepada orang, Apalagi Kiana adalah teman Shasa. Selagi Shasa masih ada, Shasa harus berguna untuk semua teman-temannya.

"Finished. Demi apa, aku punya rekor baru! baca novel 360 halaman cuman 3 hari!" Ucap Shasa yang sudah membaca habis novel yang Kiana berikan.

"Aku mau ngabarin Kiana kalau aku udah selesai baca novelnya, Tapi ini udah tengah malam"


"Besok kan hari minggu, udah lama aku nggak pernah ke pantai lagi, Atau sekalian aja yah aku ajak Kiana buat ke pantai besok"

"Yaudah. Besok aku coba ajak Kiana buat mengembalikan novelnya ini" kata Shasa dengan penuh antusias.

Shasa memang pecinta langit. Setiap hari Shasa selalu menyempatkan untuk pergi ke pantai di sore hari. Baginya langit adalah salah satu sumber kedamaian dalam hidupnya. Apalagi menatap langit di pantai dengan paduan suara arus ombak laut serta sejuknya angin yang ada di pantai, Menikmati itu semua dengan duduk diatas batu menatap langit yang menyatu dengan jingganya sore, dan menyaksikan matahari yang terbenam, Membuat Shasa merasakan ketenangan yang sangat mendalam.

*****

Di hari minggu, waktu sudah menunjukkan pukul 16.00, seperti kata Shasa tadi malam ia akan mengajak Kiana untuk kepantai hari ini, dan Kiana pun tidak menolak ajakan Shasa tersebut.

"Kianaa" Sahut Shasa dari belakang yang membuat Kiana kaget dan reflek membalikkan badannya.

"Bikin kaget aja shaa" ucap Kiana yang datang lebih awal daripada Shasa.

"Hwhw maap" kata Shasa sambil mengambil posisi duduk disamping Kiana.
"Ini aku sudah selesai baca" Lanjut Shasa sambil memberikan novel tersebut kepada Kiana.

"Gimana, seru nggak ceritanya" tanya Kiana.

"Seru banget" kata Shasa.
"Eum btw, aku boleh nanya nggak?" Tanya Shasa.

"Boleh kok, tanya aja" Jawab Kiana.

"Emang betul yah kalau manusia itu punya banyak topeng dalam kehidupannya?" Tanya Shasa.

"Iyyap sangat betul" jawab Kiana.

"Kalau Kiana punya berapa banyak topeng?" tanya Shasa dengan serius.

" Punya 1 atau 2 atau 3 atau 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 mungkin. Atau bahkan lebih" Jawab Kiana dengan nada bercanda.

"Kenapa bisa punya banyak topeng?" Tanya Shasa lagi.

"Karna buat nutupin semua masalah yang ada, berusaha untuk kelihatan kuat, berusaha untuk menutupi apa yang sebenarnya terjadi, berusaha kelihatan seakan-akan semuanya baik-baik saja" jawab Kiana.

WORLD OF TRAITORS Where stories live. Discover now