61. Living dead

47.3K 8.2K 3.1K
                                    

Nungguin vote chapter sebelumnya capai 2k tapi lama kali 😂 yaudah lah ya, Author up sekarang aja.

Sebelumnya, terima kasih untuk yang sudah vote, komen dan spam next dichapter sebelumnya 💕

> 1600 kata untuk chapter ini. Yuk vote dan ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen biar author semangat update chapter selanjutnya 🔥


Happy Reading...

𝓣𝓱𝓮  𝓕𝓪𝓽𝓮  𝓸𝓯  𝓘𝓻𝓲𝓷𝓪

Hewan-hewan fantastis masih bertarung dengan siluman. Meski kekuatan para siluman berada di bawah hewan fantastis, siluman-siluman tersebut cukup merepotkan karena jumlahnya yang tidak sedikit. Dan agar siluman benar-benar mati, hewan fantastis perlu menghancurkan raga mereka atau membakarnya.

Siluman bertubuh manusia dan berkepala domba berlari ke arah Panamá. Katak kuning tersebut menjulurkan lidah panjangnya, membelit siluman tersebut lalu melemparnya ke arah Rostám yang kini melayang di udara. Kuda hitam pekat yang menjalin ikatan dengan Agra tersebut, dengan sayapnya menghempas siluman barusan ke arah Dráken. Dengan mulutnya, Dráken menangkap siluman tersebut lalu mengunyahnya hingga hancur, kemudian memuntahkannya dengan serampangan.

Rhinó, Familiars Darius yaitu seekor badak putih— dengan culanya menghempas satu siluman ke arah Foínix yang kini bergeming, melayang di udara. Pun Foínix menangkap dengan paruhnya lalu membakar siluman tersebut hingga menjadi abu.

Sávra, hewan fantastis berwujud kadal hijau tersebut membelit salah satu siluman dengan lidah panjangnya. Setelahnya, Sávra melahap siluman yang berukuran lebih kecil darinya tersebut. Sávra tidak memakannya atau mengunyahnya, hanya melahap agar siluman tersebut terkena air liurnya. Sávra mampu mengubah air liurnya menjadi racun yang dapat melumpuhkan sistem saraf. Setelah siluman tersebut meregang nyawa, Sávra menghempas siluman tersebut ke arah Dráken agar tubuhnya dihancurkan.

Fídi, hewan fantastis berwujud ular raksasa berwarna hitam terlihat sibuk dengan siluman yang berwujud sama dengannya, tapi ukuran ular tersebut lebih kecil dibanding Fídi. Siluman ular tersebut terlihat tidak berdaya dalam lilitan Fídi. Setelah siluman ular tersebut meregang nyawa, Fídi menghempaskannya ke arah Aetós. Pun Aetós segera mengeksekusi siluman tersebut, mencabik-cabik tubuh musuh dengan paruh dan cakarnya.

Para Mage hanya mengamati hewan-hewan fantastis dari posisi mereka. Sejauh ini tidak ada yang perlu mereka lakukan karena hewan fantastis mampu menangani siluman-siluman tersebut.

Puluhan mayat hidup tiba-tiba muncul dari belakang Istana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Puluhan mayat hidup tiba-tiba muncul dari belakang Istana. Hector yang kebetulan berjaga di belakang Istana, memerintah prajurit-prajurit disana untuk menyerang mayat-mayat hidup tersebut.

The Fate Of Irina (Sudah Terbit)Where stories live. Discover now