63. Dark Witch revenge

48.2K 8K 2.8K
                                    

Happy Reading...

𝓣𝓱𝓮 𝓕𝓪𝓽𝓮 𝓸𝓯 𝓘𝓻𝓲𝓷𝓪

Irina tiba disana dan mengambil tempat di samping Helios. Situasi dan kondisi saat ini dapat dikatakan buruk. Ia sempat melihat banyak mayat tergeletak di depan pintu masuk Istana. Kini Penyihir Agung dan yang lain terlihat kelelahan, mereka juga mendapatkan beberapa luka. Jika dibiarkan lebih lama lagi, pasti mereka akan menuai kekalahan karena energi yang terus menerus terkuras.

"Seharusnya kau tetap di dalam, Irina." Ujar Helios tanpa menatap Irina. Perhatian Helios sepenuhnya terpusat pada siluman raksasa bertubuh kuda dan berkepala manusia. Ia sedang mengeluarkan sihir tali api untuk membungkam mulut siluman tersebut agar tidak lagi menyemburkan duri.

Irina mengabaikan perkataan Helios barusan. Tangannya terulur menyentuh lengan atas Helios. Pakaian Helios sobek akibat luka yang didapatkannya. "Apa dia yang menyebabkan ini?"

Dia yang Irina maksud adalah siluman yang saat ini mulutnya di tali oleh Helios. Siluman itu mencoba memberontak dan melawan, sebab Rhinó memanfaatkan kondisi lawan dengan menyerang siluman raksasa bertubuh kuda dan berkepala manusia itu menggunakan culanya.

"Ya. Durinya sangat tajam. Sialan siluman itu!" Gerutu Helios seraya melirik luka di lengan atasnya. Ia mengikat mulut siluman itu agar tidak lagi menyemburkan duri.

"Apa wajahku terdapat luka?" Lanjut Helios bertanya.

Irina menelengkan kepala ke kanan dan kiri untuk mengamati wajah Helios. "Tidak ada. Kau masih tetap tampan."

Helios mencuri ciuman di sisi wajah Irina sebagai ucapan terima kasih karena telah memujinya.

"Irina, bagaimana?" Penyihir Agung bertanya. Ia yakin Irina memahami pertanyaannya.

"Saya sudah mengingat apa saja kelemahan siluman-siluman itu, Guru." Ujarnya dengan mata terpusat ke arah Familiars dan siluman yang hingga kini masih beradu kekuatan.

"Bagus." Balas Penyihir Agung.

Pertarungan ini menimbulkan banyak korban jiwa dan beberapa orang terluka. Siluman-siluman ini sangat kuat, lawan masih mampu bertahan sejauh ini meski Mage dan Familiars telah menyebabkan banyak luka terhadap lawan. Jika dibiarkan berlarut-larut maka Mage dan Familiars sendiri yang akan menuai kekalahan karena kini energi mereka mulai terkuras.

Padahal lawan terkuat belum menampakkan diri, mereka memerlukan energi yang besar untuk melawan Penyihir Kegelapan. Penyihir Agung berharap, ingatan Irina mampu membuat siluman-siluman itu musnah agar energi mereka tidak terbuang lebih banyak lagi.

Irina menjelaskannya secara singkat namun mendetail, mereka segera mengatur strategi dadakan. Target pertama mereka adalah siluman yang kini mulutnya diikat tali api oleh Helios.

Penyihir Agung merapalkan mantra, kedua tangannya memunculkan tali berwarna keemasan. Lalu di arahkan ke kedua kaki siluman raksasa bertubuh kuda dan berkepala manusia. Penyihir Agung menarik tali yang membelit kedua kaki siluman itu, membuat lawan kesulitan menjaga keseimbangan.

Pedro berkomunikasi dengan Panamá melalui telepati, meminta bantuan katak kuning tersebut. Panamá menjulurkan lidahnya untuk menarik satu kaki siluman kuda berkepala manusia tersebut. Lalu Pedro juga ikut memunculkan tali, di arahkan pada lawan kemudian menariknya.

The Fate Of Irina (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang