WWT - 2

6 5 0
                                    

Seminggu berlalu, Henry begitu sibuk menyiapkan pesta untuk nanti malam. Dia mau malam nanti berjalan dengan sempurna.

"tuan ini baju untuk nona Harin." salah satu karyawan Henry datang menghampiri kemudian memberikan sebuah kotak berisi baju dress.

"terima kasih, tolong taruh di bagasi nanti supir saya yang antar ke rumah."

Setelah dress itu sampai di rumah, Anna sibuk mendandani Harin untuk datang ke pesta malam ini. Sudah dua tahun Harin tak pernah menunjukkan dirinya di hadapan publik dan kini dia berniat untuk hadir dan ikut merayakan.

"rambut pendek kamu cantik tapi papa bilang dia ga suka ini..." ucap Anna dengan nada sedih.

Harin tersenyum tipis kemudian memegang lengan Anna yang berada di atas pundaknya "kalau begitu...buat papa jadi suka sama rambut aku."

Hampir pukul tujuh dan Harin hampir siap, dress berwarna putih terbalut di tubuhnya. Rambut palsu sepinggangnya terlihat begitu bersinar, Harin tampak sangat memukau malam ini.

Seorang makeover kembali memoles lengan dan kaki Harin menggunakan conceller agar memar di lengan dan juga tangannya tak terlihat.

"nyonya mobil jemputan sudah datang."

"baik, kita berangkat sekarang."

Di kediaman Darren, keadaan mulai ribet karena Darren begitu sibuk mengatur penampilan sang putra.

"Sona pasangin dasi anak kamu itu, heran deh papa sama kamu Dion kok ga ada rapih rapihnya."

Sona langsung mengancingkan dua kancing teratas kemeja Dion kemudian wanita itu memasangkan dasi di leher putranya "udah ganteng Dion nya kok paa, pakai jas kamu ayo kita berangkat."

Suasana gedung tempat acara di laksanakan mulai ramai, Dion dan sekeluarga sampai terlebih dahulu di sana.

"senyum jangan lupa, jangan jutek jutek nanti ga ada yang suka."

"ckk Dion ga senyum aja banyak yang suka paaa apalagi kalau Dion-"

Sebelum Dion kembali melanjutkan kata katanya Darren terlebih dahulu menarik putranya untuk masuk ke dalam.

"Henry!" panggil Darren ketika melihat Henry sedang berdiri di lobby untuk menyapa setiap tamu yang berdatangan.

"ah Darren apa kabar?"

"hahaha masih baik kaya sebelumnya."

Mata Henry tertuju para Darren yang membawa istri dan juga anaknya "halo nyonya dan ehm- Dion terima kasih karena sudah hadir."

Dion tersenyum tipis lalu menjawab "iya pak sama sama."

"selamat malam nyonya Ann! Wahh itu Harin yaa??" Henry langsung menoleh ke belakang ketika mendengar seseorang menyapa istri dan putrinya.

Di sana Anna dan Harin berjalan beriringan, keduanya tersenyum dan menyapa beberapa tamu. Tapi terkadang Harin malah menundukkan pandangannya dan saat itu terjadi Anna segera menyuruh Harin dengan lembut untuk segera menatap ke depan.

Sampailah mereka di depan Henry yang sedang berbincang bersama keluarga Darren "halo selamat malam semuanya."

Darren ternganga ketika melihat dua wanita itu "wah selamat malam juga, saya baru pertama kali lihat putri anda Henry."

Tak hanya Darren tetapi Dion juga tak berkedip ketika melihat Harin berdiri di hadapannya, apa dia terpesona?

Darren menjabat tangan keduanya lalu Sona dan kemudian Dion "Dion." ucapnya memperkenalkan diri.

when we're together | Doyoung Where stories live. Discover now