❲26❳

5 4 0
                                    

        "Apa yang harus kita lakukan?" tanya Varo menoleh pada Pandi keduanya sudah berada di depan Gua menatap lepas ke bawah sana dan tidak tahu harus berbuat apa

"Entahlah" jawab Pandi menghela nafas berat

"Semuanya sudah tertangkap, hanya kita yang tersisa. Ini tak akan berhasil" ucap Varo melemparkan kerikil ke bawah sana pada hamparan pohon-pohon yang tinggi

"Apa kita sebaiknya menyerahkan diri?" Tanya Pandi tampak putus asa dengan keadaan saat ini

'Pandi, Varo' seru suara membuat keduanya terkejut dan melihat sekeliling namun tidak menemukan siapa-siapa, keduanya pun memejamkan mata dan berpusat pada pikiran masing-masing

"Bang Lezo?" tanya Varo mencoba berkomunikasi dengan suara yang muncul di kepala nya itu

'Apa kalian selamat?' Lezo balik bertanya di sebrang sana

"Ya, kami selamat" jawab Pandi

'Terimakasih karena kalian selamat, gunakan metode Magic Overload dan masuklah pada gedung APD di bawah tanah ambil semua bukti laboratorium pengembangan monster" kata Lezo membuat keduanya mengangguk

"Tapi kekuatan kami masih terlalu lemah untuk melakukan metode itu" ujar Varo tidak yakin

'Gunakan kristal yang ada dalam Gua. Ingatlah, bahwa saat ini kalian yang akan mengubah dunia' suara Lezo pun lenyap, membuat Varo dan Pandi membuka matanya kembali dan nafas keduanya tampak memburu

"Aku tidak percaya ini terjadi" ucap Pandi diangguki Varo setuju

"Sebaiknya, kita harus bergegas bukan?" tanya Varo

"Ya, mari kita lakukan" jawab Pandi, keduanya segera berdiri dan memasuki Gua untuk mengambil beberapa kristal yang akan keduanya gunakan untuk mencetak teknik sihir dengan metode Magic Overload.

❑❑❑

       "Wah, serius aku tidak bisa keluar?" tanya Fatir menusuk-nusuk dinding kaca yang memantul itu

"Semuanya sudah terisolasi dengan sihir, kau hanya bisa keluar masuk jika  tau mantranya" jawab Yoza membuat Fatir mengangguk

"Apa mantranya?" tanya Fatir dengan menatap polos

"Bodoh, kalau kami tahu sudah sejak awal tidak akan menetap disini" jawab Yoza memutar bola matanya, Fatir tampak terkekeh dan mengangguk-angguk

"Yosh, benar juga" sahut Fatir dan membaringkan tubuhnya di kasur

"Menurut mu, apa mereka akan berhasil. Lagi pula apa itu Magic Overload kalian tidak pernah membahasnya dengan ku" kata Fatir menatap Lezo dan Yoza

"Itu berlaku hanya untuk manusia seutuhnya" ucap Yoza membuat Fatir terdiam dan merenung

"Magic Overload adalah memodifikasi diri menjadi materi yang diinginkan, tingkatannya sangat tinggi dan mempunyai efek samping lebih rentan dari sihir-sihir lainnya" Fatir mengangguk-angguk mengerti apa yang di jelaskan oleh Lezo

"Kekuatan kita tidak berguna ya saat berada di dalam sini?" tanya Fatir membuat keduanya mengangguk 

Pintu terbuka menampilkan sosok pria dengan jubah panjang dan bertudung, wajah nya tertutup topeng hitam

"RZ!" seru Lezo dan Yoza dengan terkejut dengan kedatangan nya

"Kalian memang bodoh" ucap RZ dan menghampiri Fatir yang tampak menatapnya dengan tatapan bingung

"Kau kah RZ? Seorang ilmuan monster?" tanya Fatir menatapnya dan tersenyum sejenak. RZ tidak menjawab dan menatapnya lalu tertawa menggelegar

"Terimakasih karena kau sudah menampakan diri, ikutlah dengan ku" ucap RZ membuat Fatir membelalakan matanya

"Kau akan membawa ku kemana?" tanya Fatir dengan heran menatapnya, RZ tidak menjawab dan melayangkan tinju nya pada Fatir membuat laki-laki itu tampak terkejut dan terjatuh ke lantai tidak sadarkan diri

"Apa yang akan kau lakukan pada nya?!" tanya Yoza dengan mengetuk dinding kaca membuat RZ menoleh

"Sepertinya kau sudah lupa, membawa setengah monster untuk di berikan suntikan Demonfikasi. Kalian sudah tau, dia kandidat Demon M" jawab RZ dan menyeret tubuh Fatir keluar dari kotak kaca itu

"Karena kalian pengkhianat, membusuk lah di dalam sana" ucap RZ membuat Lezo dan Yoza tampak geram menatapnya

"Jangan lakukan apapun padanya!!" teriak Lezo dengan tatapan tajam, RZ tertawa puas melengking-lengking

"Inilah takdir dewa! Tidak ada yang bisa menghentikan sang dewa!!" seru RZ dengan menggelar lalu dalam sekejap ia menghilang bersama Fatir tidak terlihat jejaknya lagi

"Sial!!!" teriak Yoza dengan amarah yang tertahan.

❑❑❑

        Varo dan Pandi memasukan banyak-banyak batu kristal kedalam sakunya masing-masing, keduanya saling menoleh dan mengangguk

Diambilnya salah satu batu kristal dan mereka lempar ke udara lalu menangkap dan meremasnya dengan cepat, hingga batu itu pecah, pecahan nya tidak jatuh ke lantai melainkan melayang di dekat jari-jari dengan cahaya putih yang dengan cepat menggulung keduanya dan merubah diri keduanya menjadi angin tidak terlihat oleh mata telanjang

"Sangat keren" ucap Pandi terdengar puas dengan hasil nya

"Ayo pergi" kata Varo diangguki Pandi, keduanya segera melayang keluar dari Gua melewati dedaunan yang bergoyang oleh guncangan lembut keduanya yang kini menjadi material angin yang sejuk dan ramah lingkungan

Tidak perlu memerlukan waktu yang lama, Varo dan Pandi telah memasuki gedung APD melihat orang-orang yang tampak sibuk, membuat keduanya tersenyum senang bisa melayang-layang tanpa ada orang yang melihatnya satu pun

"Dimana pintu bawah tanahnya?" tanya Varo menatap pintu-pintu ruangan yang berjajar

"Entahlah, Bang Lezo tidak memberitahu" jawab Pandi, keduanya melayang kesana kemari memasuki satu persatu ruangan namun tidak berhasil menemukan apapun

"Coba ke arah ini" kata Varo diangguki Pandi keduanya tidak menyerah untuk menemukan jalan keluar

"Tidak bukan disini" seru Varo mendapati jalan buntu

"Coba kearah sana" sahut Pandi dan kembali melayang menuju arah Kanan

"Tidak apa-apa" ujar Varo tampak lelah

"Apa disini tidak ada layout denah ruangan?" tanya Pandi menghela nafas panjang

"Ku pikir ini akan mudah" seru  Varo melihat sekeliling

"Bagaimana kalau kita temui Bang Lezo terlebih dahulu?" tanya Varo membuat Pandi tersenyum setuju

"Tapi dimana mereka di tahan?" tanya Pandi membuat Varo menghela nafas

"Aish!! Sial!" maki Varo dengan kesal karena tidak berjalan dengan baik

"Kenapa mereka melakukan ini padaku?!" tanya Varo lagi membuat Pandi menghela nafas

"Ayolah, tidak waktu untuk memaki. Ayo pergi kemana saja" seru Pandi membuat Varo segera mengikutinya meski demikian dengan pikiran yang kacau dan kesal.

✧✧✧

Demon Lesson ◐END◑Where stories live. Discover now