Y - Pertama

117 17 10
                                    

Kedua kalinya Yonghoon merasa menyesal telah bergabung dengan kelompok berisi 5 orang termasuk dirinya tidak waras itu. Geonhak, Harin, Dongmyeong serta Youngjo. Tapi Yonghoon mengklaim bahwa dirinya yang paling normal disana.

Padahal mah enggak.

Dusta.

Hehe.

"Kalo lo pada masih pada nistain gue yaudah, gue pergi ini. Kegiatan gue ga cuma sama lo lo doang, capek gue. Cius," kata Yonghoon sambil memasang wajah datar nan lesu.

"Eh, eh jangan baper dong kakak ku yang ganteng hehe. HEH GEONHAK LO NGOMONG LAGI GUE GA KASI XION KE LO YA!" ini Dongmyeong yang ngomong. Kalau udah menyangkut pacar kesayangannya, Geonhak bisa apa.

"Iya iya, maaf bang. Lagian, lo sih jomblo mulu. Kapan sih punya pacarnya, udah tua juga."

"Belum 30 juga, masih muda gue. Ngumpulin duit dulu, belum kaya."

Harin yang denger balesan Yonghoon langsung menggebrak meja. "Bilang apa lo!? Belum kaya?? Terus kafe ini, perumahan di selatan mekdi, sama sekolah kita dulu punya siapa anjir kalo bukan punya lo!? Belum cukup emang bang??"

Yonghoon terkekeh. Ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Menatap satu persatu temannya lalu menghela nafasnya. "Bukannya belum cukup Harin..."

Yonghoon membuka kotak rokok didepannya lalu menyalakan nya dan menghisap nya.

"Tch. Duitnya dipake rokok mulu sih," ujar Youngjo diserati anggukan Dongmyeong.

"Ya habisnya mau gimana lagi dek. Gue gatau lagi mau ngapain, belum jodohnya kali sama yang terakhir. Gue gamau keliatan sugih, trauma jujur." Yonghoon berucap sebelum dia menghisap lagi rokoknya.

"Minimal jaga kesehatan dulu. Kalo lo nikah terus mati gara gara kebanyakan ngerokok juga kasian bini lo, walaupun banyakan enaknya," nasehat Youngjo dihadiahi oleh tertawanya Yonghoon sampai ke sedak asap rokoknya sendiri.

"Anjing ngakak hahaha! Ati ati napa bang, astaga..." taulah siapa yang begini.

"Anjing lo, ohok ohok! Woi air air."

Dongmyeong membantu Yonghoon meminum air. Tapi yang Dongmyeong gatau kalau yang dia ambil itu air nya air kopi panas punya Geonhak.

"Panas jangkrik! Ngadi ngadi, anjing tenggorokan gue." Yonghoon segara bangkit dari duduk nya dan berlari menuju minimarket disamping kafe miliknya itu. Geonhak, Dongmyeong, Harin dan Youngjo saling tatap tatapan. Lalu mereka tertawa bersama.

⬜⬜⬜⬜

Yonghoon membuka pintu minimarket agak kencang dan membuat pegawai disana kaget. Ia berlari menuju rak minuman dingin, dan mengambil langsung meminum nya. "Astaga..."

Terus dia bawa kaleng minuman tadi yang sudah habis ke kasir. Membuat si mas kasir keheranan dengan laki laki didepannya.

Pakai jas, sepatu bagus, ganteng, tapi kok sedeng?

Beda lagi sama mbak kasir disamping nya mas mas itu, dia ngelihat Yonghoon kayak ngelihat suami masa depannya sendiri. Ha ha ha, lu.

"Baik, totalnya Rp.15.000 ya pak, mau cash atau debit?" tanya mas mas kasirnya.

Yonghoon menyiyitkan dahinya, setua itukah gue?

"Qris bisa mas? Saya lagi nggak bawa cash ini."

"Bisa pak. Ini, silahkan di scan."

Yonghoon langsung ngarahin hpnya ke scan itu. Dan nunjukin bukti pembayaran. Si mas kasir ngangguk aja terus kasi ucapan terima kasih sudah berkunjung.

Yonghoon ngangguk aja. Tapi di tengah langkahnya mau pergi, dia balik badan lagi.

"Ada yang bisa dibantu lagi pak?"

"Ada," kata Yonghoon.

"Boleh saya tau? Bapaknya butuh apa lagi?"

"Saya, butuh nomor kamu, dong."

Ngegas banget si bapak.

"Eh?" si mas kasir yang Yonghoon sebut manis tadi jadi malu malu. Mukannya merah padam.

"Gimana? Boleh apa enggak nih??"

"I- iya boleh pak" akhirnya si manis ngasih nomor nya ke Yonghoon. Awalnya dia mikir dulu, dia agak takut sama bapak bapak. Tapi setelah dilihat, Yonghoon nggak setua itu. Akhirnya dia kasih aja, siapa tau jadi temen.

Yonghoon tersenyum melihat nomor si kasir manis yang udah terdaftar di ponselnya. "Terima kasih banyak ya, manis."

"Ehm.. S- sama sama pak."

Yonghoon pergi dengan keadaan dimana membuat orang orang bertanya.

Gila kali tu orang.

Ini pertama kalinya Yonghoon merasakan perasaan yang entah kapan terakhir kali dia merasakan ada kupu kupu terbang di perutnya.

"Ah astaga dia manis banget."

Ngegas sih, si bapaknya.

⬜⬜⬜⬜

nge work lagi, butuh asupan YongKang woi. wkwk, jadi buat sendiri.

Frekuensi. YongHyunWhere stories live. Discover now