[1] Kanghyun Side (Pingu's birthday special)

24 5 2
                                    

Sejak awal melihat sosok pria tinggi dengan lengan kemeja yang digulung sampai siku yang tetiba masuk ke dalam minimarket tempat ku bekerja sebagai kasir dengan tergesa, aku merasa dihati ku agak gimana gitu. Meski, sejujurnya itu bukan pertama kalinya aku melihatnya.

Aku tau dia owner kafe seberang. Aku dulu pernah melamar kerja disana, hmm sekitar 3 tahun yang lalu. Meski bukan dia sendiri yang turun tangan.

Dan, ketiga kalinya kami bertemu itu di Bar. Ya, Bar. Dia mabuk. Menghampiri ku dan meminjam bahuku sejenak untuk meluapkan emosinya. Bahuku agak memar selepasnya, tetapi aku tidak apa. Aku belum mengetahui identitas nya sebelumnya, sampai akhirnya aku tau dia bukan orang biasa.

Aku sempat ingin dekat dengannya karena siapa tau dapet sepeda. Eh, maksudnya dapet duit banyak awokawok.

Tapi, kehangatan merajut seketika, aku terlanjur nyaman. Nyaman didekatnya, dan seperti nya adik ku juga nyaman.

Ah, ngomong ngomong soal Cya, dia.. Bukan adik kandungku sebenarnya. Tapi aku sangat menyayanginya. Bahkan jika diminta untuk memilih dia atau Cya, aku memilih Cya.

Kesan pertama ku melihatnya, dia tampan. Nampak gagah jika aku berdiri dibelakangnya, dan senyumnya bisa menumbuhkan warna merah merona diwajahku. Aku benar benar menyukainya!

Tapi, apa ada. Aku terlalu malu untuk mengatakannya. Dan jelas kita berbeda, kasta kita, kehidupan kita. Aku tak seberuntung dia.

Sampai dimana, kita berdua pergi. Ke makam orang tua kita. Tau dimana lucunya? Ternyata makam kedua orang tua kita berada di satu tempat. Tepatnya di Yogyakarta. Itu momen manis sekaligus sedih.

Dia juga mengajakku kerumah bunda angkatnya. Aku sangat terkejut saat dia mengenal Cya, tapi saat itu juga aku mengerti. Aku mulai berfikir, memikirkan kembali apa yang akan terjadi jika masa lalu terbongkar begitu saja?

Itu akan menyedihkan untuk hidup ku, dan dia. Antara kita berdua, atau bertiga.

Lupakan. Dan kemudian aku memberitahu kalian semua bahwa aku menerima ajakan pacaran darinya. Kita sudah official! Tiada lagi kesendirian. Itu pertama kalinya aku merasakan benda kenyal tanpa tulang menyentuh permukaan bibir ku. Aku yang memulainya, karena dia lama. Manis, katanya. Bibir ku manis. Sengaja. Kata bunda, makan strawberry yang banyak jika ingin bibir menjadi manis. Entah aku memang agak bodoh atau malah terlihat kejam (kejam bodoh) aku mengiyakannya dan memikirkan rentetan kejadian di mobil siang itu.

Momen manis bertabur haru. Aku sedih dan senang disaat bersamaan. Sedih karena tidak mendapat lebih dan senang karena dia juga menerimaku. Dia bilang, dia akan selalu mencintaiku. Ya, aku mendengar gumamannya saat dia ketiduran.

Itu manis. Aku mencintai nya.

Namun terkadang aku berfikir lagi. Apa pria ini sungguhan mencintai diriku? Aku yang tidak jelas keberadaan nya seperti ini mendapatkan hati seorang orang terhormat? Astaga, habis mimpi apa aku barusan.

Sudahlah. Intinya aku mencintai Jin Yonghoon semata. Terima kasih.

⬜⬜⬜⬜

Happy Birthday Hyungu sayang kita semua! Semoga selalu diberi kesehatan ditempat menjalankan kewajiban sebagai WNK ingyah brok 👍👍 weve's love you brotha! love you, woof you, ily, ilysm, ivvly.

Frekuensi. YongHyunWhere stories live. Discover now