11

2.1K 378 25
                                    

Seorang pria bermata merah delima menatap keadaan kacau yang terjadi di taman penjara. Melihat situasi kondisi taman yang sedang buruk, pria mata delima itu hanya diam dan mengamati.

Dimana Cale dan Iyana diminta untuk membantu Rick Dorian kembali keruang sel nya. Pemilik mata delima itu mulai memejamkan matanya dan menghela nafas dengan kasar ketika kekacauan itu sudah terselesaikan.

"Sampai kapan, kau akan menyembunyikan diri, huh?" Nada suaranya terdengar mengejek.

Kemudian menyandarkan tubuhnya ke pohon dengan tangan di silang.

"Hah.. sia-sia saja aku khawatir. Ternyata dia sedang menikmati waktunya disini."

Pria itu terlihat seperti wajah orang dewasa, tapi pada saat yang sama juga terlihat polos. Namun, tatapan mata itu terlihat seperti danau yang jernih dan berdarah.

Matanya itu tidak tersenyum. Pria mata delima itu menatap dengan tajam, tersirat bahwa didalam matanya terdapat kemarahan yang berkobar.

"Jadi, bersiaplah untuk bertemu denganku."

****


Drash drash drash

Hujan turun dimalam hari.

Tubuh Cale mengigil ketika sedang tidur dengan nyenyak. Dia mengumpat pelan karena dingin, mendudukkan tubuhnya di tempat tidur sambil menggosok tubuhnya.

Dia menoleh kearah jendela tapi jendela itu lebih terlihat seperti fentilasi udara. Ternyata jendela itu terbuka sedikit sehingga angin dingin masuk dan membuat hawa di sel kamarnya menjadi dingin.

"Oh sial, pantas saja dingin. Ternyata diluar sedang hujan."

Tangannya beralih mengambil selimut dan memakai untuk menutupi tubuhnya.

Dia merebahkan tubuhnya ke tempat tidur kembali dan mencoba memejamkan mata, namun Cale tidak bisa tidur kembali.

Cale bangkit dari tempat tidur sambil mengumpat. Hawa dingin diruang sel nya hari ini benar-benar mengganggunya sehingga dia tidak dapat tidur kembali.

"Huftt.. rasa dingin ini membuat ku mati rasa."

Walaupun sudah menggunakan selimut, hawa dingin itu masih terasa menusuk tubuhnya.

Jika dia bersama raon, mungkin dia akan memintanya untuk menggunakan sihir penghangat.

Cale memutuskan untuk menyelinap keluar dari ruang sel secara diam-diam. Sudah lama dia tidak dia menyelinap diam-diam seperti ini.

Cale berjalan melewati lorong panjang. Lorong yang bisanya ramai dilalui penjaga dan para tahanan kini berubah menjadi sepi, dia menuruni beberapa anak tangga lalu berbelok. Dia berhenti disebuah pintu kayu besar yang terlihat usang.

'Kenapa aku malah kesini?' pikir nya.

Dia menggelengkan kepalanya dan berfikir untuk kembali saja. Namun ketika Cale berbalik, dia mendengar suara gaduh dari balik pintu usang itu.

Suara itu seperti teriakan seseorang yang kesakitan dengan suara menyedihkan.

Cale memejamkan mata, berfikir untuk mengabaikan suara itu. Namun, rasa kemanusiaannya membuat berjalan membuka pintu itu dan masuk ke dalam ruang bawah tanah.

Kaki jenjangnya berjalan di atas lantai basah. Semua tetesan air masuk merembes melalui celah-celah langit.

Ketika dia tiba di depan sel itu, pak Han menatapnya terkejut.

"Tuan Cale, anda datang lagi."

Suasana disana sangat nampak aneh, lampu dinding memancarkan cahaya redup kemerah-merahan. Apalagi ditambah dengan perilaku Han yang nampak terkejut.

Stuck Again [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang