E05 Aku akan melakukan segalanya demi cinta....

758 101 1
                                    

Beberapa Jam Kemudian...

Setelah selesai membangun tenda bersama dengan teman-temannya, Mew kini bersiap-siap untuk pergi untuk mencari pohon harapan itu. Mew membawa semua barang yang dia bawa dari rumah, jaga-jaga kalau nanti dia nyasar di gunung. Beberapa teman Mew mencegah Mew untuk pergi dan beberapa lagi ingin ikut untuk menemani Mew.

"Mew, kau mau pergi kemana?" Tanya Earth sambil menggenggam bahu Mew.

"Mencari pohon harapan." Ucap Mew.

"Mew, Tay hanya bercanda. Pohon itu tidak pernah benar-benar ada! Iya kan Tay?" Ucap New

"Aku mau mencoba mencarinya, New. Tay tidak akan berbohong tentang hal itu. Aku percaya kepadanya." Ucap Mew

"Tay, katakan kalau kau berbohong! Kita ke tempat ini bersama! Jangan sampai ada salah satu orang yang pergi dan berpisah dari kelompok kita!!!" Ucap New yang sangat khawatir kepada Mew.

"Aku tidak berbohong..." Ucap Tay.

"Tay...." Ucap New

"Mau aku temani?" Tanya Off

"Aku akan mencari pohon itu sendiri! Aku tidak mau membuat kalian kesusahan dan kelelahan karena menemaniku mencari pohon itu." Ucap Mew.

"Kau baru saja mendaki dan belum memiliki pengalaman apapun." Ucap Off

"Mew, kami tidak ingin kau kenapa-napa!" Ucap Earth

"Aku hapal jalan yang tadi Tay tunjukkan. Aku tidak akan tersesat!Tenang saja.." Ucap Mew

"Tapi Mew, hari telah menjelang malam. Kondisi gunung saat malam dan siang hari itu sangat berbeda." Ucap Off

"Aku harus pergi, ini pilihan terakhir untukku. Kau tau kan kalau suamiku..." Ucap Mew

"......"

"Ini pilihan terakhir, karena dokter terbaik pun tak bisa menyadarkan suamiku."

Mew mulai melagkahkan kakinya dan beranjak dari tempatnya berdiri sedari tadi. Tiba-tiba saja langkah kakinya terhenti ketika Mew mendengar suara seseorang memanggil namanya.

"Mew...." Panggil Tay.

"Kalau kau melarangku untuk pergi, aku tak akan mendengarkanmu Tay! Aku sudah membulatkan tekadku!" Ucap Mew

"Aku hanya ingin memberitahu sesuatu."

"Apa?" Tanya Mew penasaran.

"Ada harga yang harus kau bayar untuk sebuah permintaan. Dan terkadang permintaan mu itu akan terkabul tapi tak sesuai dengan apa yang kau inginkan." Ucap Tay

"Aku... Aku tidak mengerti. Apa maksudmu?" Tanya Mew

"Kau akan segera mengerti Mew..." Ucap Tay.

Mew mencoba mengabaikan kata-kata Tay yang sedikit membingungkan namun tetap saja membuatnya kepikiran. Mew melangkahkan kakinya di kegelapan malam dengan sebuah senter yang menemaninya. Mew sedikit takut, namun ini pilihan terakhirnya karena sang Papa mertua tidak bisa menunggu lama. Kondisi Tuan Trai semakin memburuk karena sel kankernya sudah menyebar ke seluruh tubuh.

Beberapa Jam Kemudian...

Malam semakin larut dan Mew kini sedang beristirahat untuk ke empat kalinya karena perjalanan yang dia tempuh sangatlah jauh untuk bisa menemukan pohon harapan itu.

"Ini semua demi Gulf..." Batin Mew sekedar memberinya semangat kembali untuk melanjutkan perjalanannya.

Mew kembali melanjutkan perjalanannya hingga pada akhirnya Mew berhenti melangkahkan kaki. Mew menatap sebuah pohon yang berada di hadapannya dengan mata yang terbuka lebar. Mew lalu melangkahkan kakinya dengan perlahan-lahan ke depan. Mew kini telah menemukan pohon harapan dimana banyak kain putih berukuran kecil yang terikat di dahan pohonnya.

"Apakah ini pohon harapan yang dimaksud oleh Tay Tawan? Aku harap ini adalah pohon harapan itu." Monolog Mew

"Pohon dengan banyak kain putih dan beberapa kain memiliki noda seperti darah di kain putih itu."

"Apakah aku tidak salah tempat?" Tanya Mew

Mew kini sedang melihat ke kanan dan ke kiri seperti mencari seseorang yang ingin dia tanyai. Mew merasa sangat bingung harus melakukan apa setelah menemukan pohon itu. Mew lupa bertanya kepada Tay Tawan tentang apa yang harus dia lakukan di tempat ini. Tiba-tiba saja, Mew merasa sangat mengantuk, Mew tanpa sadar membuka tas dan mengambil sleeping bag nya. Mew jatuh dan tertidur di tempat itu tanpa mempedulikan hewan buas yang mungkin saja akan menerkamnya.

Di dalam mimpi Mew, Mew bermimpi bertemu dengan sesosok wanita yang sangat cantik. Mew berpikir bahwa wanita itu adalah sosok penunggu pohon itu. Mew mulai meminta kepada sosok wanita itu agar wanita itu dapat menyadarkan Gulf kembali. Wanita itu hanya tersenyum ketika melihat Mew yang terkesan terburu-buru di awal pertemuan mereka.

"Semua orang ternyata sama saja. Tak ada yang berbeda dan membuatku terkesan." Ucap wanita itu

"Huh?"

"Membosankan..."

"Aku mohon.. tolong aku.. aku akan melakukan apapun demi Gulf." Ucap Mew sambil memohon.

"Aku salut dengan cintamu yang tak berubah sama sekali."

"Aku mohon..." Ucap Mew sekali lagi.

"Baiklah! Baiklah! Aku tak ingin berbasa-basi lagi. Ada syarat yang harus kau lakukan agar keinginanmu terkabul." Ucap wanita itu.

"Apa itu?" Tanya Mew

Wanita itu berjalan mendekati Mew lalu membisikkan sesuatu di telinga Mew. Tiba-tiba saja Mew terbangun dari tidurnya dan melihat ke sekelilingnya. Mew terkejut ketika mengetahui hari telah menjelang pagi. Mew kini langsung bangun dan membereskan barang-barangnya lalu beranjak pergi dari tempat itu. Di sepanjang perjalanan Mew hanya memikirkan syarat yag diberikan oleh wanita itu.

"Apakah aku harus benar-benar melakukannya?" Monolog Mew

Tanpa sadar, Mew telah sampai di tempat dimana teman-temannya berkumpul. Mew sebenarnya merasa sedikit aneh karena perjalanannya terasa sangat singkat padahal semalam perjalanan Mew mencari pohon harapan itu terasa sangatlah jauh. Ketika Mew sampai, Mew melihat teman-temannya itu sudah bersiap-siap akan mencari Mew seandainya Mew belum kembali juga.

"Astaga Mew, akhirnya kau kembali juga. Kenapa kau tidak kembali hm?" Kata New

"Maafkan aku, aku merasa sangat lelah hingga pada akhirnya aku tanpa sengaja jatuh tertidur di dekat pohon itu.." Ucap Mew

"Kami sangat mengkhawatirkanmu Mew." Kata Earth.

"Maafkan aku, oiya apakah kalian semua akan berangkat untuk mendaki?" Tanya Mew

"Kami sudah mendaki kemarin. New tidak jadi mendaki karena menunggumu datang." Ucap Tay

"Kemarin? Bukankah kemarin kita baru saja sampai di sini?" Ucap Mew

"Kau tidak kembali selama dua hari, Mew." Ucap New

"Huh? Bagaimana bisa? Aku hanya melakukan perjalanan sehari saja." Ucap Mew.

"Sudah... Sudah... Sekarang kami berencana akan pulang. Apa kau mau ikut kami pulang atau melanjutkan perjalananmu untuk mendaki?" Tanya Earth

"Aku mau pulang saja. Suamiku pasti sudah menunggu di rumah." Ucap Mew

Mew dan teman-temannya berencana pulang hari itu juga. Mew masih diam membisu setelah bertemu sesosok penunggu yang tinggal di pohon itu. Tay yang penasaran hanya bisa diam dan tidak bertanya apapun kepada Mew.


SLEEP (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang