E11 Gulf, apakah itu kamu?

754 88 5
                                    

Beberapa Jam Kemudian..

Hari telah menjelang malam dan Gulf kini telah tidur di dalam pelukan Mew. Mereka berdua tidur dengan sangat lelap sambil berpelukan. Mereka berdua merasa sangat mengantuk sekali malam ini, entah mengapa.

Namun ketika jam telah memasuki pukul 12 malam tepat di tengah malam, Gulf tiba-tiba saja terbangun dari tidurnya. Gulf langsung menatap wajah Mew yang masih tertidur lelap dengan tatapan sedih dan menyayat hati. Gulf membelai pipi Mew dengan lembut dan mencoba membangunkan Mew.

"Sayang, bangun! Sayang..." Ucap Gulf

"Zzzzzz..."

"Sayang..."

"Zzzzzz..."

"Sayang...."

Ini adalah Gulf yang berbeda dari Gulf yang sebelumnya. Tatapannya berbeda dan gerak-geriknya juga sangat berbeda. Gulf kini telah duduk tepat di samping Mew sambil menggoyangkan tubuh Mee untuk membangunkannya. Mew kini terbangun dan langsung menatap kedua mata Gulf yang sedang duduk di sampingnya.

"Sayang, ada apa? Apa kau mau minum hm?" Tanya Mew yang kini mencoba untuk bangun padahal dia merasa sangat mengantuk.

"Ini aku sayang, Gulf yang asli."

"Huh?" Mew yang masih merasa ngantuk kini segera tersadar, seolah-olah nyawanya dipaksa ditarik. Mew juga langsung bangun dan duduk sambil duduk berhadapan dengan Gulf.

"Ini aku Gulf, suamimu sayang. Hiks.. Hiks.. Aku merindukanmu.." Gulf langsung memeluk Mew dan mulai menangis untuk melepas semua kerinduannya kepada sang suami tercinta.

"Sayang, kalau ini adalah kamu lalu yang tadi siapa? Yang bersama dengan aku tadi siapa?"

"Dengar baik-baik, orang yang bersikap seperti anak kecil itu bukanlah aku." Gulf kini menghentikan tangisannya dan mencoba menjelaskan semuanya kepada Mew karena waktunya sangat mepet.

"Lalu siapa?"

"Dia adalah gadis-gadis yang kau tumbalkan untuk membuat aku terbangun."

"Huh?"

"Jika mereka memasuki tubuhku, mereka akan bersikap layaknya seperti anak kecil karena mereka sedang dikendalikan."

"Lalu anak di dalam kandunganmu ini?"

"Ini adalah anakmu, tapi pohon itu juga menginginkan anak ini untuk menjadi miliknya. Jadi setelah anak ini lahir, dia akan mengambilnya dari kita."

"Lalu setelah itu?"

"Aku bisa kembali ke tubuhku jika aku melahirkan anak ini, tapi jika aku tidak melahirkan anak ini maka tubuhku akan diambil alih oleh mereka."

"Sayang, maafkan aku karena aku memilih jalan yang salah..."

"Aku tidak apa-apa. Aku paham kalau kau tidak memiliki jalan keluar lain."

"Maaf.."

"Aku akan datang setiap jam 12 malam. Aku akan membangunkanmu saat kau sudah tertidur. Jangan berhubungan intim dengan aku saat mereka sedang berada di dalam tubuhku."

"Baiklah.."

"Aku harap kau bisa bersabar menunggu aku kembali ke dalam tubuhku."

"Hmm..."

"Aku mencintaimu.."

"Aku juga..."

Gulf kini kembali tertidur dan menjatuhkan tubuhnya ke dalam pelukan Mew. Mew tidak menyangka jika keputusannya ini akan membawanya ke masalah yang lebih kompleks.

"Maafkan aku sayang..." Ucap Mew kepada Gulf

"......"

"Aku akan menjagamu sampai kau kembali ke dalam tubuhmu."

Mew kini menidurkan Gulf dan memperbaiki posisi tidurnya agar Gulf merasa nyaman. Sebelum kembali tidur, Mew pergi mengambil minuman terlebih dahulu sebelum kembali tidur karena dia merasa haus.

Keesokan Harinya...

Gulf telah bangun lebih awal dan kini malah duduk di atas tubuh Mew. Gulf menggenggam tangan Mew lalu membawanya ke atas perut Gulf. Mew yang merasakan rasa berat yang menimpa tubuhnya langsung terbangun dan terkejut ketika melihat Gulf sudah berada di atas tubuhnya.

"ASTAGA GULF..." Teriak Mew yang kini sedang terkejut.

"Kok nggak manggil sayang?! Aku kesayangan Mew..." Ucap Gulf sambil mengelus perutnya dengan tangan Mew.

"Iya.. iya.. Gulf adalah kesayangan Mew."

Mew pikir dia harus menjaga anaknya ini agar bisa dilahirkan dengan cepat. Perut Gulf juga kini semakin membesar hanya dalam satu malam.

"Sayang, kenapa perutmu terasa semakin besar?"

"Adek tumbuh di perut Gulf. Gulf senang sekali..." Ucap Gulf.

Hal ini tentu saja sangat menakutkan untuk Mew. Mew bingung harus merespon seperti apa sekarang.

"Sayang, apakah kesayangan Mew ini sudah lapar?"

"Huh? Hmmm, Gulf sangat lapar..."

"Kalau begitu sebaiknya Gulf turun dari atas tubuh Mew. Mew akan memasakkan sesuatu untuk Gulf."

"Hmmm, Gulf mau.. mau..."

Gulf kini turun dari atas tubuh Mew dan ikut Mew ke dalam dapur. Gulf merasa sangat senang sekali sekarang karena Mew akan memasak untuknya.

"Sayang, apa kau mau steak?"

"Hmmm, aku mau semuanya.."

Pagi itu Mew memasak sangat banyak makanan untuk Gulf dan anehnya Gulf dapat menghabiskan semuanya. Mew dibantu oleh beberapa maid untuk memasak makanan itu. Maid-maid itu menatap aneh ke arah Gulf.

"Tuan, apakah Tuan Gulf tidak makan kemarin?" Tanya salah satu maid kepada Mew.

"Sepertinya dia makan kemarin. Aku juga sudah lupa. Biarkan saja Bi, jangan menatapnya seperti itu!" Ucap Mew

Mew tidak mau kalau Gulf merasa risih karena tatapan-tatapan maid itu. Mew saja sebisa mungkin tidak membuat Gulf merasa tidak nyaman berada di dekatnya.

"Mew, Gulf mau ice cream.."

"Nanti Mew belikan ya.."

"Ndak mau, maunya sekarang."

"Oke sebentar, Mew akan belikan." Ucap Mew

Mew langsung beranjak dari tempat duduknya lalu berangkat menuju ke minimarket terdekat untuk membeli beberapa kotak ice cream untuk Gulf. Sesampainya Mew dirumah, Mew dikejutkan oleh teriakan maid dari dalam rumah. Mew segera berlari mencari sumber suara itu.

"Tolong! Tolong..."

"Ada apa Bi?" Tanya Mew

"Tu-tuan Gulf memakan ayam milik pak satpam, Tuan."

"Huh?"

Mew sangat terkejut ketika melihat Gulf menggigit leher ayam itu dan menghisap darahnya. Mew tidak menyangka jika akan seperti ini jadinya.

"Sayang, apa yang kau lakukan?" Tanya Mew

"Mew, aku haus dan aku tidak menemukan air jadi aku meminum darah ayam ini."

Mew langsung berjalan menuju ke arah Gulf dan membersihkan sisa-sia darah itu. Mew menyuruh maid itu bungkam dan tidak menyebarkan berita ini kepada siapapun. Mew membawa Gulf kembali ke dalam kamar dan mengurungnya disana agar Gulf tidak mencelakai orang lain.

"Mew, ice cream Gulf mana?"

"Ini sayang..." Ucap Mew sambil memberikan beberapa ice cream kepada Gulf.

"Untuk Gulf semua?"

"Hmmm.."

Gulf memakan semua ice cream itu dengan sangat lahap. Mew kembali tercengang ketika melihat tingkah laku Gulf. Mew kini merasa bingung dengan apa yang harus dia lakukan sekarang.


SLEEP (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang