1

32.7K 2.4K 352
                                    

Pertama-tama, yuk tekan bintang terlebih dahulu untuk memberi dukungan pada penulisnya. Kalian tau ga? Vote dari kalian tuh berarti banget buat aku🤗

Happy reading

***





"SEAN!!!" Suara pria berkaca mata menggema didalam ruangan. Semua mata kini mengarah pada pemuda manis super kece yg duduk dibangku barisan belakang paling pojok.

Pemuda itu terkesiap. Ia kembali meletakkan ponselnya ke dalam saku celananya, lalu mengangkat wajahnya untuk menatap ke asal suara yg memanggil namanya.

"Kau! Apa yg kau lakukan?! Apa kau tidak memperhatikan penjelasanku?!" Pria berkaca mata tersebut adalah seorang dosen killer yang bernama Lan Qiren, jika yg lainnya mungkin akan menciutkan nyalinya jika menghadapi pria ini, tapi tidak dengan Sean. Pemuda tersenyum manis ke arahnya. Lalu mengedipkan matanya dengan tak berdaya. Sejenak kemudian, sepasang netra sebening rusa mulai berkaca-kaca.

"M-maafkan aku, pak." Suara Sean mulai tercekat. "A-aku tidak bisa fokus mendengarkan penjelasan bapak karena aku teringat dengan Selly." Sean bahkan menitikkan air matanya saat ia mengatakan itu.

Dosen dan yg lainnya pun mulai memperhatikannya dengan serius.

Selly? Siapa itu?

"Kenapa dengan Selly? Apa dia kerabatmu?" Lan Qiren menanyainya.

Sean menggeleng lemah. "Sebenarnya, itu tidak bisa dibilang kerabat, tapi ia begitu dekat denganku, karna kami tinggal serumah. Pagi ini Selly mendadak lemas, aku sudah membawanya berobat ke dokter, tapi dokter justru memberiku kabar buruk. Dokter bilang umurnya tidak lama lagi. Dan sekarang dia hanya tinggal menunggu ajal menjemputnya. Aku terus memikirkannya, dan aku ingin sekali bisa terus berada di sisinya. Setidaknya, jika ia nanti benar-benar pergi meninggalkanku lebih dulu, ia masih bisa mengatakan selamat tinggal untukku. Selly, oh selly... nasibmu benar-benar malang. Aku tidak menyangka bahwa kebersamaan kita akan berakhir secepat ini." Xiao zhan menangis tersedu-sedu. Salah seorang teman sebangkunya kini menepuk punggungnya dengan pelan untuk membantu menenangkannya.

Lan Qiren terdiam, ia tidak tau harus berkomentar apalagi. Pria itu hanya bisa menghela nafas dengan berat.

"Kalo kau begitu memikirkannya, sebaiknya kau temui dia. Kau pasti ingin sekali bisa menemaninya disaat-saat terakhirnya." Lan Qiren berkata.

Sean mengangguk lemah. "Pergilah! Sampaikan salam dariku untuk Selly mu itu." Lan Qiren mengizinkannya untuk pergi. Pemuda itu pun bahkan menyempatkan diri untuk memeluk sang dosen sebelum ia benar-benar pergi meninggalkan ruangan tersebut.

"Tabahkanlah hatimu." Ia menyemangati Sean dengan menepuk bahunya.

"Terimaksih, pak. Aku pergi sekarang. Aku pasti akan menyampaikan salam bapak untuknya." Balas Sean. Pemuda itu pun pergi menemui Selly.

Sean sudah sampai disebuah klinik, kaki jenjangnya mulai melangkah masuk dengan riang.

"Dokter!" Panggilnya nyaring ketika ia tiba diruang kerja sang dokter.

"Jangan berteriak seperti itu. Disini klinik, banyak orang sakit yg sedang beristirahat." Meng Ziyi mengomelinya, wanita ini adalah sepupunya, dan Sean bekerja paruh waktu sebagai perawat disini. Tapi, pemuda itu lebih sering malas-malasan daripada bekerja dengan serius.

Istri Licik vs Suami Tiran. (Completed In Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang