22

9.6K 1.4K 95
                                    

Happy reading

***


Kelopak mata Sean pun terbuka, pemuda itu mengerjap perlahan demi menyesuaikan cahaya didalam ruangan tersebut.

Ini bukanlah kamarnya, ini adalah salah satu ruangan di sebuah rumah sakit.
Apa Wang yibo membawanya ke rumah sakit? Apa proses persalinan normalnya itu adalah mimpi? Jika begitu, Sean akhirnya bisa merasa bersyukur, karena ia tidak perlu melalui hal yg memalukan seperti itu.

Tapi, dimana yg lainnya?
Dimana Wang yibo, suaminya itu?

Sean pun berusaha bangun dari tidurnya, seberapa lama ia tertidur? Kenapa badannya terasa begitu kaku.

Ruangan yg ditempatinya ini begitu sepi, lalu dimana bayinya?

Sean sibuk memikirkan itu semua. Pemuda itu pun meraba permukaan perutnya yg kini sudah rata.

"Syukurlah, perutku sudah kembali langsing." Gumamnya senang, kepercayaan dirinya pun kembali muncul.

Pemuda itu pun menurunkan kakinya berniat pergi ke kamar mandi. Kakinya masih terasa sangat lemas, dan ia meraih tiang infus untuk membantu menopang tubunya, tapi...

Brugh...
Kaki Sean begitu lemah hingga belum sempat ia menumpuhkan seluruh beban tubuhnya, pemuda itu sudah limbung dan berakhir dengan terduduk dilantai.

"Aish! Ini sangat sakit, yg lainnya pada kemana sih?! Tega sekali membiarkan aku seorang diri disini." Sean menggerutu kesal.

Tiba-tiba seseorang muncul dari belakangnya, merasakan jika ada kehadiran orang lain didalam ruangan tersebut Sean menoleh, dan mengangkat wajahnya, senyum diwajahnya pun mengembang dengan sempurna tatkala mengetahui siapa sosok tersebut.

"Gege, kenapa kau baru muncul? Kau kemana saja? Aku baru bangun dan tidak ada siapapun disini, aku ingin ke kamar mandi, tapi kakiku terlalu lemas dan malah terjatuh." Ucapnya panjang lebar, tapi pria itu justru terdiam tampak bingung.

"Gege, kenapa diam? Cepat gendong aku! Aku ingin ke kamar mandi!" Pintanya memaksa. Pria itu pun menuruti. Berjongkok lalu menggendongnya masuk ke dalam kamar mandi. Setelah mendudukkan Sean diatas kloset pemuda itu menyuruhnya untuk pergi, setelah selesai dengan keperluannya, Sean pun kembali memanggil pria tersebut untuk menggendongnya kembali ke brangkar.

"Terimakasih." Sean tersenyum manis ke arahnya, tapi pria itu masih saja berwajah datar sama seperti sebelumnya, dan itu membuat Sean bertanya-tanya.

"Dia kenapa sih? Kok jadi aneh begini?" Sean mengamatinya dengan bingung.

"Ge, kau kenapa? Kenapa tatapanmu padaku seperti sedang melihat orang asing?" Tanya Sean.

Pria itu pun mengerutkan keningnya saat Sean menanyakan hal tersebut.

"Dia kenapa sih? Apa mulutnya sedang sariawan? Kenapa dari tadi diam terus?"

"Ge-"

"Sean!" Panggilan seseorang menghentikan kalimat yg hendak dikatakannya, kala seseorang memanggilnya nama asli pemuda itu.

Sean menoleh, dan ia dibuat terkejut ketika melihat wajah-wajah yg sangat dikenalinya serta sangat dirindukannya.

"Ibu, ayah." Gumamnya pelan. Kedua orang didepan pintu segera menghambur ke arahnya dengan cepat, memeluknya begitu erat dengan air mata yg berlinang karena merasa terharu.

Istri Licik vs Suami Tiran. (Completed In Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang